Webinar Literasi Digital: Kreatif serta Produktif dari Rumah di Masa Pandemi

Webinar Literasi Digital: Kreatif serta Produktif dari Rumah di Masa Pandemi

RIAUMANDIRI.CO, ROHIL - Kegiatan webinar literasi digital pada hari Kamis, 26 Agustus 2021, pukul 09.00 WIB, dengan tema “Kreatif dan Produktif dari Rumah di Masa Pandemi” dibuka oleh moderator Nur Ahmad. Moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam, berdoa dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital. Moderator juga tidak lupa untuk mengingatkan para peserta untuk terus menjaga protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan. Acara pertama dimulai dengan memutarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Kemudian, moderator mempersilahkan Dirjen Aptika KEMKOMINFO, bapak Samuel A. Pangerapan untuk memberikan sambutan. Kemudian, moderator memperkenalkan Key Opinion Leader yaitu, @qonitah_azzahra – Founder @halomentors, Trainer Market Place. Pada pukul 09.19.

Kemudian, moderator membacakan tata tertib dalam kegiatan webinar ini. Setelah itu, moderator memperkenalkan narasumber pertama, Ida Ayu Prasastiasih Dewi, S.I.Kom. – Communication Specialist, menyampaikan materi tentang “Hidup Pintar di Dunia Digital”. Pada pukul 09.22. Kita harus mampu, menghargai perbedaan, atur siapa yang di follow, jauhi yang menyebar kebencian, mulai pahami etika berinternet yang baik dan benar, pastisipasi positif dan ulangi terus 4 poin tersebut.


Kita di ruang digital, sebaiknya menggunakan pilihan-pilihan. Sebenernya proses memilih adalah proses yang susah yang butuh pertimbangan. Ada terbentuk pesan-pesan yang berulang. Kita perlu hati-hati untuk apa yang kita konsumsi setiap hari. Karena mau tidak mau kita harus menyadari netizen Indonesia adalah netizen paling tidak sopan. Era supernova adalah era dimana teknologi bisa membantu manusia dalam banyak hal tanpa capek-capek dan modal. Seperti gojek, mereka mendirikan perusahaan tanpa membeli ribuan bahkan ratusan motor tapi membuat platform untuk tukang ojek. Mereka berhasil membuka pintu yang tepat di era supernova. Infodemi, membuat masyarakat bingung karena banyaknya informasi yang menyebar yang belum jelas di era pandemi ini. Jangan sampe kita juga mengkonsumsi bahkan menyebarkannya. Kita harus memasukan hal-hal yang baik kedalam diri kita sebelum menghadapi hal lain.

Berinteraksi yang santun di dunia digital. Bisa loh kita memakai handphone yang sama dan akun yang sama untuk hal yang lebih baik. Siapapun punya kesempatan yang sama untuk menginfluence orang. Kita nano influencer untuk teman di samping saya, untuk keluarga saya. Contoh ada orang yang biasa ngomong kasar, karena pertemanan banyak yang ngomong kasar. Salah dalam proses belajar adalah untuk kita menjadi benar. Kita lihat terlebih dahulu apa itu benar, bermanfaat, baik, apa perlu dibagikan dan apa hal tersebut melanggar hukum atau tidak. Toleransi terhadap perbedaan di dunia digital. Kita punya konsep toleransi, multikulturalisme yang ditanam sejak kecil. Kita kolaborasikan saat bertemu di ruang digital. Bentuk ekosistem ruang digital yang lebih ramah, lebih karena ruang digital yang kita ciptakan hari ini berhubungan dengan penerus kita dimasa depan. Melakukan promosi dan berkomentar dengan santun saat berjualan online. Banyak perubahanan pengguna teknologi saat pandemi. Besar sekali kemungkinan orang belanja online di saat pandemic. Walaupun banyak orang menggunakan digital tapi masih banyak umkm yang belum masuk dunia digital.

Kemudian, setelah narasumber pertama menyampaikan materinya, moderator memperkenalkan narasumber kedua yaitu Muhammad Arif Rahmat, SHI. – Certified Life Coach, yang menyampai materi tentang “Aman Bertransaksi di Marketplace”. Pukul 09.47. Tips transaksi aman di marketplace, dengan transaksi melalui rekening resmi marketplace, perhatikan reputasi, deskripsi, testimoni dan ulasan, jangan tergiur harga murah yang tidak masuk akal, pilih COD atau Cash on Delivery bila perlu, dan lacak terus resi pengiriman.

Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan marketplace terbanyak. Marketplace singkatnya adalah mall yang online. Marketplace adalah penyedia platformnya sebagai mediator pihak ketiga antara pembeli dan penjual. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap terjadi transaksi di dalam system marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual. Perbedaannya belanja di marketplace dengan media sosial yaitu payment gateaway. 

 

Ancaman keamanan transaksi di marketplace. Scam, penipuan digital yang umum, seperti dia mengaku dari shoppee atau tokpedia dan meminta kode. Pelaku kejahatan ini disebut scammer. Strateginya dengan memanfaatkan empati dan kelengahan pengguna. Metodenya beragam, bisa menggunakan telepon, SMS, WhatsApp, email, maupun surat berantai. (mama minta pulsa, minta kode, iming2 hadiah, anak sakit). Phising upaya penipuan tujuannya untuk mencuri informasi pribadi kita. Berbagai cara melalui tautan menyerupai yang resmi, email dan teks tiruan, iklan pop-up yang menyesatkan, unduhan palsu, spam kalender, bahkan panggilan telepon tipuan. Hacking merupakan tindakan dari seorang yang disebut sebagai hacker yang sedang mencari kelemahan dari sebuah sistem komputer. Di mana hasilnya dapat berupa program kecil yang dapat digunakan untuk masuk ke dalam sistem komputer ataupun memanfaatkan system tersebut untuk suatu tujuan tertentu tanpa harus memiliki user account.

Setelah itu, moderator beralih kepada narasumber ketiga Wahyu Permana, S.Pd., M.Pd. – Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pasir Limau Kapas Rokan Hilir, yang memaparkan materi tentang “Tips dan Trik Jualan Online”. Pada pukul 10.35. Tips dan trik jualan online, mempersiapkan mental karena kita rugi atau bangkrut, menentukan produk yang akan dijual, menyusun rencana bisnis, mencari dan menentukan supplier, menentukan harga jual, mencari dna menentukan tempat jualan, melakukan promosi barang jualan, mengelola arus kas dan mengevaluasi dan mengkaji ulang strategi jualan.

Jual beli adalah transaksi antara dua orang atau lebih dalam konsep ekonomi. Namun, di era digital, tercetuslah membuat pasar yang tidak terlihat tapi tetap ada transaksi jual beli. Jual beli online adalah persetujuan saling mengikat melalui internet antara penjual sebagai pihak yang menjual barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual. Tidak ada kontak secara langsung antara penjual dan pembeli. Ada beberapa jenis jual beli online seperti pakaian, jam tangan dan tas, produk perawatan dan kecantikan, perlengkapn ibadah, kue kering dan snack, parsel, makanan sehat, peralatan olahraga, peralatan bayi dan anak, aksesoris, dan peralatan rumah tangga. Sebelas item ini sudah tersedia dipasar, di mall. Yang tempatnya sudah jelas, dan jelas siapa yang menjual. Pasar yang dimaksud adalah pasar online. Dituntut kecedasan kita sebagai pembeli untuk memilih barang yang valid. Jadi sebenarnya yang menyajadikan kajian, kenapa jualan online ini kenapa terjadi. ini adalah dampak dari kesibukan kita sehari-hari dengan kesibukan mereka. Ini merupakan peluang bisnis, peluang untuk mencari uang. 

Kemudian, moderator mempersilahkan narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya yaitu, Virgo Sulianto Gahardi, SH. – Koord. Relawan Covid-19 (RCCE Indonesia). Yang menyampaikan materi tentang “Memanfaatkan Sarana Digital”. Pada Pukul 10.15. Media belajar menjadi hal utama. Orang-orang dikantor yang perlu WFH juga memerluka media untuk produktif. Membangun jaringan, yang bisa menarik kita, membawa kita kedua yang menjadi passion. Dapat mengembangkan diri untuk lebih produktif.

Adanya pandemi Covid-19 dinilai mengubah pola komunikasi dan aktivitas masyarakat. Dimana komunikasi dan aktivitas yang biasanya dapat dilakukan secara tatap muka, kini harus dilakukan secara virtual. Memang tidak heran sejak April 2021, pengguna belanja online indonesia mencapai 88,1% yang terbesar di dunia yang konsumtif. Ada perubahan perilku di digital, penggunaan media sosial. Hamper 170 juta masyarajat Indonesia menggunakan media sosial. YouTube merupakan plaform yang paling banyak diakses dikalangan 181,9 juta pengguna berusia 16-64 tahun di Indonesia, yaitu 93,8% atau lebih dari 170 juta pengguna. Setelah itu WhatsApp (87,7%), Instagram (86,6%), Facebook (85,5%), Twitter (63,6%), dan seterusnya. Sebenernya, anak-anak dan remaja memiliki tiga motivasi utama untuk mengakses internet, untuk mencari informasi, untuk terhubung dengan teman lama maupun baru dan untuk hiburan. Pencarian informasi yang dilakukan sering di dorong oleh tugas-tugas sekolah, sedangkan penggunaan media sosial dan konten hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi.

Setelah sesi pemaparan materi selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab antara penanya dan narasumber. Ada beberapa penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money sebesar Rp. 100.000,-

  1. Abdi Negara memberikan pertanyaan kepada Ida Ayu Prasastiasih Dewi, S.I.Kom.

Q : Di dalam platform digital seringkali kita temukan konten-konten yang mengarah kepada isu SARA, Hoaks, Radikalisme, serta yang paling sering dijadikan kontroversi yaitu adu domba agama. Tentu peran diri harus lebih proaktif dan berhati-hati dalam memilah dan memilih konten yang akan kita konsumsi. Pertanyaan saya, Bagaimana cara mengatasi kontrol diri dari pengaruh konten konten tersebut? Dan apa langkah preventif yang mesti dilakukan agar tidak mudah terprovokasi, terhasut, dan tergoda untuk mengklik konten tersebut?

A : Apapun yang terjadi, kita sudah punya modal yaitu Pancasila. Perlu effort, konflik horizontal adalah konflik yang paling besar resikonya. Ketika harus mengakui kita ada diposisi tersebut yaitu menerima. Utarakan apa yang kita rasakan. Tidak ada yang salah diantara agama. Ketika menyadari kita harus berani berusaha menyadari diri kita

  1. Ivo Valentina memberikan pertanyaan kepada Muhammad Arif Rahmat, SHI.

Q : Begitu banyak marketplace sekarang bermunculan. Bagaimana cara kita menganalisa sebuah aplikasi untuk suatu kepentingan bisnis agar tidak terjadi hal tidak diinginkan seperti tercurinya data kita? Misalnya seperti di aplikasi shopee, kita mau mengaktifkan shopee pay later namun sistem meminta pengiriman foto KTP kita dg jelas, apakah itu aman? Sedangkan melalui no hp aja banyak nomor asing masuk menelepon untuk menipu kita. Apalagi kalo sampai menggunakan KTP. Bagaimana pak menurut bapak?

A : Yang harus pahami adalah resiko siber, resiko siber tidak bisa dihilangkan tapi bisa diurangi. Kita pilih aplikasi resmi atau tidak, misalnya yang berhubungan dengan ekonomi terdaftar oleh ojk atau tidak. Kembali ke kebutuhannya, apa yang kita butuhkan. Setiap pemilik aplikasi memiliki kebijakannya masing-masing. Yang perlu kita pahami, Ketika kita keberatan menggunakan informasi tersebut, kita tidak perlu menggunakan aplikasi tersebut. Baca term & condition, periksa data.com. 

  1. Siska memberikan pertanyaan kepada Wahyu Permana, S.Pd., M.Pd.

Q : Bagaimana mendapatkan keuntungan lebih besar pada jualan onlen daripada pasar offline tapi tetap tidak melanggar aturan syariat?

A : Secara prinsip ekonomi, modal sekecil-kecilnya dengan mengaharapkan keuntungan sebesar-besarnya. Tentunya, pertama kit harus melakykan promosi jukan kita secara baik dan benar. Cari dalam hal penjual online, upayakan kita memiliki supplier yang banyak. Kalo toko kita ingin laku banyak. Salah satu usaha yang dilakukan Rasulullah adalah berjualan. Dalam etika agama, adanya akad jual dan beli. Adanya keikhlaskan dalam membeli barang tersebut. 

  1. Aisyah Sarifa memberikan pertanyaan kepada Virgo Sulianto Gahardi, SH.

Q : Bagaimana cara kita agar tetap berjalan produktif tanpa menimbulkan toxic productivity?

A : Alamiah sebagai manusia, sangat membutuhkan aktivitas. Memang jika kita sedang ada aktivitas, kehidupan kita normal-normal saja. Kalo produktivitas diluar kemampuan kita akan memperngaruhi mental kita. Kita harus berupaya untuk mengenal diri kita. 

Setelah sesi tanya jawab selesai, moderator kembali menyapa Key Opinion Leader, yaitu @qonitah_azzahra – Founder @halomentors, Trainer Market Place.  Menurut beliau,  banyak sekali keuntungan di marketplavce baik untuk penjual maupun pembeli. Kemudian, setelah rangkaian acara selesai, moderator memanggil kembali para penanya terpilih lainnya yang berhak mendapat e-money sebesar Rp. 100.000,-. Setelah itu moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.