Webinar Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah Selama Pandemi

Webinar Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah Selama Pandemi

RIAUMANDIRI.CO, ROHIL - Webinar literasi digital pada siang ini, Senin 13 September 2021 dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh moderator, Irman Heryana. Kemudian Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Menjaga kualitas Belajar dari Rumah”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, yaitu @meganovelia – Mompreneur, Owner kelas Main @rumahmandar w@mimema_kids @kanayo_lauk

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu, Santy Muliasusanty, S.Pi – Staf Litbang Sekolah Kreativa


SUMMARY : Urgensi transformasi digital merupakan perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan pada masyarakat begitupun dalam dunia pendidikan, maka diperlukannya kecakapan digital bagi para tenaga pendidik juga peserta didik.

Digital skills yaitu pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.

  • Sistem Operasi (OS) yaitu Sistem operasi ini biasanya berupa Windows, Linux, Mac, Android, dll

  • Pengolah Gambar yaitu berhubungan dengan membuat, mengolah dan penyuntingan gambar, Corel Draw, Photoshop, dll

  • Chatting yaitu Mendukung aktivitas komunikasi antara satu pengguna dengan pengguna lainnya, Whatsapp, Messenger, Facebook, IG, dll

  • Software Anti Virus, Mencegah masuknya serangan virus ke dalam sistem dalam komputer

  • Presentasi yaitu Membuat poin-poin penyajian data, Microsoft Power Point, Canva, Google Slides, dll

  • Pengolah Kata berhubungan dengan pembuatan dokumen, penyuntingan, dan penyusunan dokumen. Microsoft Word, Open Office Writer

  • Browser yaitu menjelajahi/mengakses informasi melalui internet. Mozilla, Chrome, Internet Explorer, dll

  • Desain Grafis Untuk membuat komunikasi visual dalam menyampaikan informasi secara interaktif. Canva, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator

Ketika terhubung ke WiFi publik, kita dihadapkan risiko pencurian data yang sangat nyata. Banyak kasus para hacker menyusup di layanan free WiFi untuk mencuri data-data penting yang dikirimkan orang-orang yang ada dalam jaringan tersebut. Kemudian malware adalah singkatan dari malicious software (perangkat lunak berbahaya). Pengertian malware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada komputer, server, atau jaringan komputer. Sedangkan Malware dikirim dalam bentuk tautan atau file melalui email, di mana pengguna diharuskan membuka file untuk mengeksekusi malware.

Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu, Indra Samsie, S.Kom., M.Kom – Dosen dan Praktisi

SUMMARY : Keterbukaan dan Kejujuran dalam keluarga  bisa melindungi anak dari materi negatif  internet. Batasi penggunaan dan libatkan  pada kegiatan lain seperti olahraga. Alat Bantu tangkal materi negatif Software yang tersedia  tidaklah menggantikan peran  orang tua, guru maupun  komunitas.

Internet Sehat adalah salah satu konten yang digunakan dalam sosialisasi  INSAN. Internet Sehat merupakan lisensi nama atau merek dan lisensi  konten atau isi yang hak penggunaannya dipegang oleh ICT Watch dan  telah terdaftar pada Dirjen HAKI Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan  Intelektual (HAKI) sejak tahun 2010.

Lima tantangan internet bagi orang tua pertama yaitu kemudahan akses internet, kedua bebas online tanpa aturan, ketiga yaitu anak sekarang tahu banyak daripada orang tua, keempat dunia user-generated content kelima anak inginkan kebebasan. Keterbukaan dan Kejujuran dalam keluarga  bisa melindungi anak dari materi negatif  internet. Batasi penggunaan dan libatkan  pada kegiatan lain seperti olahraga. Alat Bantu tangkal materi negatif Software yang tersedia  tidaklah menggantikan peran  orang tua, guru maupun  komunitas .

Tujuh tips internet sehat yaitu ;

  1. Tetapkan Beberapa Aturan  

  2. Dampingi Saat Anak Menggunakan Internet

  3. Letakkan Komputer Di Ruang Keluarga

  4. Batasi Waktu Bermain Internet 

  5. Berikan Anak Alasan dan 

  6. Penjelasan  Ajarkan Literasi Media

  7. Aktifkan Software Parental Control

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Eko Wahyudi, S.Pd – Staff Wakasek Humas SMAN 1 Bangko

SUMMARY : Dalam menggunakan media digital perlu didasari etiket atau sikap yang baik. Selain itu, juga diperlukan sikap yang etis demi kebaikan Bersama dan meningkatkan kualitas kemanusiaan, Guna untuk menjaga kebaikan sesama. Perlu ditanamkan etika beinteraksi yang baik di dunia maya.

Etika Digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata Kelola etika digital atau netiquet dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menggunakan media digital perlu didasari etiket atau sikap yang baik. Selain itu, juga diperlukan sikap yang etis demi kebaikan Bersama dan meningkatkan kualitas kemanusiaan.

Saat ini Jutaan orang menggunakan media sosial dan berinteraksi di dunia maya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sudah menjadi kebiasaan dan budaya yang ada di masyarakat. Dalam penggunaannya, perlu ada hal-hal yang perlu kita perhatikan saat berinteraksi di dunia maya. Guna untuk menjaga kebaikan sesama. Perlu ditanamkan etika beinteraksi yang baik di dunia maya. 10 etika berinteraksi di Dunia Maya:

  1. Ingatlah keberadaan orang lain

  2. Berpikir dulu sebelum berkomentar

  3. Gunakan Bahasa yang sopan dan santun

  4. Menjadi pembawa diskusi yang sehat

  5. Jangan menyalahgunakan kekuasaan

  6. Hormati waktu dan bandwidth orang lain

  7. Bagilah ilmu dan keahlian

  8. Hormati privasi orang lain

  9. Maafkan jika orang lain membuat kesalahan

  10. Taat pada standar perilaku online yang samakita jalani dalam kehidupan kita.

 

Literasi Digital adalah hal yang sangat mendesak saat ini bagi seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 segala aktivitas dilakukan secara virtual atau daring, baik bekerja maupun belajar. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring membuat proses belajar mengajar tidak efektif. Dikarenakan guru dan siswa tidak dapat bertatap muka secara langsung. Berbeda dengan belajar di sekolah kualitas pembelajaran akan terjaga.

Covid-19 yang mengharuskan pembelajaran secara daring mampu membawa seseorang pada pikiran-pikiran yang kritis, kreatif dan inovatif dengan banyaknya informasi dan pengetahuan yang ada. Namun, semua itu harus didasari dari setiap individu agar memiliki pondasi yang positif dan kuat agar tidak terbawa arus negatif dari literasi digital, contohnya Hoax dan iklan yang negatif, agar semua terjaga sesuai harapan. Maka kasus seperti itu perlu adanya literasi digital yang perlu ditanamkan di dalam diri agar tidak mudah mendapatkan informasi yang tidak sesuai.

Materi terakhir disampaikan oleh narasumber keempat yaitu Susanna, S.I.Kom – Konsultan Komunikasi & Bisnis

SUMMARY : perlunya pembekalan pengetahuan mengenai sikap bijak dalam penggunaan media digital serta asertif yaitu memahami sebab akibat, terbuka dan dialogis. Sehingga apa yang akan kita lakukan dalam penggunaan media digital kita memiliki sebuah pertimbangan.

Media digital (new media) adalah media elektronik yang digunakan untuk menyimpan, memancarkan serta menerima informasi yang terdigitalisasi. Menggunakan model distribusi konten yang menyebarkan informasi secara real time

Bentuk pelanggaran etika di media digital yaitu comment, seperti komentar “lucu” yang mengarah pada tubuh seseorang atau komentar cabul antar gender, komentar sindiran, komentar berkonotasi negatif, kemudian chatting seperti korban menerima materi/konten digital yang tidak diharapkan, yaitu stiker/chat/foto/video seksual atau ejekan, sindiran dan sebagainya sharing seperti membagikan content/gambar/video tanpa persetujun pemilik atau orang yang bersedia di dalam content tersebut

Akibat pelanggaran etika di media digital yaitu perundungan, trauma, belajar tidak efektif, permusuhan dan perselisihan

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.

 

  1. Ririn Ahmarani memberikan pertanyaan kepada Santy Muliasusanty, S.Pi

Q :  bagaimana menjaga kwalitas belajar di rumah pada anak agar tetap efektif di era pandemic saat ini? anak-anak sebagai peserta didik sangat tertekan dalam belajar dirumah karena kontennya membosankan, tapi mereka sangat antusias dalam bermain game. apakah konsep gamification akan cocok bagi peserta didik? bagaimana guru sebagai fasilitator bisa mengembangkan materi belajar dalam konsep gamification?

A : kita dapat memberikan pelajaran melalui game, karena game dapat berupa visual, kemudian musik dan juga tantangan hal tersebut akan membuat tertarik kepada anak-anak, serta buatlah materi-materi pembelajaran yang menarik secara visual sehingga anak-anak tidak merasa bosan 

 

  1. Srianah Tuti memberikan pertanyaan kepada Indra Samsie, S.Kom., M.Kom

Q : bagaimana meliterasi dan mengkomunikasikan anak mengenai berbudaya etika kebebasan berpendapat di media sosial supaya tidak memberikan komentar kasar atau kebencian terhadap publik figur, pemerintah, atau saat bermain game online karena rekam jejak digital yang sulit dihilangkan?

A : yang patut diperhatikan ialah dunia digital sama dengan dunia nyata, yang membedakan hanya penggunaan teknologinya. Peranan tenaga pendidik maupun orangtua sangatlah penting sebagai contoh seorang anak. Maka dari itu berikanlah hal yang positif karena anak pada dasarnya meniru apa yang orang dewasa perbuat.

 

  1. Luluh Hutapea memberikan pertanyaan kepada Eko Wahyudi, S.Pd

Q : bagaimana menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi baru diera digital ini?

A : yang harus dikuatkan yaitu pondasi dari diri kita sendiri, buatlah karakter kepada hal yang positif karena perkembangan teknologi di zaman sekarang begitu banyak informasi yang didapatkan, maka dari itu kita harus dapat memilah dan memilih mana hal yang baik dan mana yang tidak

 

  1. Reza widya  memberikan pertanyaan kepada Susanna, S.I.Kom

Q : bagaimana sebaiknya etika di ruang digital di edukasikan terutama kepada pelajar dengan peranan literasi digital dimana masih banyak pelajar kurang beretika di ruang digital? bagaimana sebaiknya kita sebagai pengguna di ruang digital memberikan arahan jika ditemui orang kurang beretika di ruang digital tanpa terlihat menggurui?

A : inilah salah satu tantangan bagi tenaga pendidik maupun orang tua untuk menanamkan nilai etika dalam digital kepada siswa. Kemudian agar tidak terlihat menggurui maka posisikanlah bahwa kita sebaya dengannya, sehingga kita bisa daot masuk untuk saling mengigatkan mengenai etika yang harus diterapkan dalam dunia digital.

 

Sesi tanya jawab selesai. Moderator kembali memanggil Key Opinion Leader, yaitu @ meganovelia – Mompreneur, Owner kelas Main @rumahmandar @mimema_kids @kanayo_lauk, menurut beliau di era digital ini adanya tantangan yang harus dihadapi khusunya dalam dunia pendidikan, bagi tenaga pendidik yaitu seorang guru harus dapat membuat materi yang variatif, sehingga anak-anak tidak merasa bosan dengan materi yang diberikan selama pembelajaran jarak jauh, kemudian bagi peserta didik harus dapat menumbuhkan kecintaan dalam belajar, jadikan belajar adalah sebuah kebutuhan yang hasilnya akan dapat dimanfaatkan dikemudian hari. 

Setelah berbincang-bincang dengan Key Opinion Leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, Key Opinion Leader, dan seluruh peserta webinar pada sore ini. kemudian moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital. 

Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!