Apa Itu Opium yang Harganya Melambung di Afghanistan Usai Taliban Larang Produksinya?

Apa Itu Opium yang Harganya Melambung di Afghanistan Usai Taliban Larang Produksinya?

RIAUMANDIRI.CO - Usai Taliban berkuasa di Afghanistan, diketahui kini harga opium di tempat itu melambung hingga 3 kali lipat. 

Hal itu dikarenakan sinyal yang dikirim ke komunitas internasional, bahwa Taliban menyatakan Afghanistan tidak akan lagi memproduksi narkotika. 

Dilansir di Euronews, inilah yang menyebabkan harganya tiba-tiba melonjak. 


Pada 2000, ketika rezim Taliban pertama telah melarang penanaman opium sebagai sesuatu yang haram. 

Namun,  tahun demi tahun, produksi opium Afghanistan tetap sangat tinggi. 

Menurut PBB, pada 2020, negara tersebut menjadi pembudidaya opium terbaik di dunia dan berhasil memproduksi 6.300 ton pada 224 ribu hektar kebun. 

Sebenarnya, apa itu opium dan bagaimana efek jika menggunakannya? 

Dilansir dari Halodoc, opium adalah jenis narkoba yang berbentuk bubuk. 

Narkoba jenis ini dihasilkan dari tanaman bernama papaver somniferum. 

Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.

Namun, meski memiliki manfaat yang dapat digunakan pada saat-saat tertentu, misalnya untuk para tentara yang sedang berperang, akan tetapi jika dikonsumsi dan disalahgunakan, akan berdampak sangat buruk bagi tubuh. 

Beberapa efek umum yang sering terjadi pada orang pemakai opium adalah hiperaktif, merasa sensasi waktu berjalan begitu lambat, merasa pusing (mabuk), birahi meningkat, timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher, hingga sering merasa sibuk sendiri.

"Sebenarnya, Narkoba merupakan sejenis obat yang biasa dipakai dokter untuk membius pasiennya ketika akan melakukan operasi, atau untuk proses penyembuhan penyakit tertentu. Namun, beberapa kalangan kerap menggunakan zat ini dengan tujuan lain, sehingga menimbulkan efek buruk bagi kesehatan," tulis dr Fadhli Rizal Makarim, dari Halodoc.