Webinar Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah

Webinar Literasi Digital:  Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah

RIAUMANDIRI.CO, ROHIL - Webinar literasi digital pada pagi ini, Rabu, 01 September 2021 dimulai pukul 08.54 yang dibuka oleh moderator, Yusuf Ardabili. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, @andromeda_mercury selaku Host TV Nasional & Jurnalis. Moderator menyapa sekaligus berbincang dengan key opinion leader seputar tema webinar hari ini pada pukul 09.06.

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 09.17 narasumber pertama yaitu, Dr (C) Rr Vemmi Kesuma Dewi, M.Pd. membawakan materi. Beliau adalah seorang Akademisi Bidang Pendidikan dan Praktisi Pendidikan Ramah Anak. Materi yang disampaikan adalah “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh disaat Pandemi COVID-19”.


SUMMARY: Kemampuan yang wajib siswa miliki yaitu berpikir secara kritis mengenai suatu permasalahan, kemampuan yang dimiliki manusia dalam mengatasi atau memecahkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, dan kemampuan untuk berbahasa nasional maupun asing dengan sesuai kaidah yang digunakan, komunikasi efektif, public speaking.

Tantangan justru datang dari guru dan siswa sebagai pelaku utama PJJ. Pelaksanaan PJJ secara tiba-tiba membuat banyak pihak kurang adaptif. Pola pendidikan belum terbiasa dengan pembelajaran tanpa tatap muka, proses pembelajaran selama ini juga masih kurang menitikberatkan pada penggunaan teknologi sebagai media penunjang. Ketersediaan infrastruktur pendukung yang juga belum memadai, seperti hardware, materi pembelajaran, dan bahan pedukung lainnya. Pendidikan masih terbiasa dengan pembelajaran cara lama yang berpusat pada manusia sebagai sumber belajar. Maka itu, pembelajaran menghasilkan siswa yang kurang interaktif dan kolaboratif, miskin komunikasi dan pemanfaatan teknologi, serta pudarnya semangat belajar sepanjang hayat (long life learning) pada diri siswa. Upaya pengembangan kapasitas guru yang dilakukan pemerintah selama ini cenderung sebatas hanya pada aspek administratif semata, seperti pelatihan penyusunan rencana pembelajaran, kurikulum, dan berbagai hal lain yang hanya digunakan sebagai bahan administrasi guru.

PJJ menjadi efektif bila terdapat sinergisitas yang baik antar seluruh elemen pendidikan yaitu kemdikbud sebagai pemerintah, guru/dosen sebagai tenaga pendidikan, dan juga peserta didik sebagai objek pendidikan Siswa menjadi lebih paham mengenai penggunaan jaringan internet dan lebih berwawasan luas karena dapat mencari informasi baru di internet lebih sering daripada sebelum PJJ. Kemampuan wajib siswa miliki akan menjadi salah satu pengembangan manusia sebagai manajemen teknologi, sehingga muncul teknologi yang dikelola oleh manusia dengan tujuan terciptanya efisiensi dan efektivitas dalam kehidupan, yaitu berpikir secara kritis mengenai suatu permasalahan, kemampuan yang dimiliki manusia dalam mengatasi atau memecahkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, dan kemampuan untuk berbahasa nasional maupun asing dengan sesuai kaidah yang digunakan, komunikasi efektif, public speaking. Pukul 09.37 pemaparan dari narasumber pertama selesai. 

Narasumber kedua yaitu, Dedi Fahrudin, M.I.Kom. menyampaikan materi pada pukul 09.41. Beliau adalah seorang Dosen Komunikasi & Broadcasting, GM DNK TV & Radio RDK UIN Jakarta. Materi yang disampaikan berjudul “Pentingnya Internet Sehat”. 

SUMMARY: Tips berinternet sehat adalah membuat akun dengan nama sendiri, lindungi akun dengan password yang baik, ekspresikan kebaikan tingkah laku dan tuturan (lisan dan tulisan), pertimbangkan dahulu sebelum mengirim atau memproduksi sesuatu, dan jangan menyebarkan hoaks.

Literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi dan informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks, seperti akademik, karir, dan kehidupan sehari-hari. Kita perlu melindungi data pribadi kita di media sosial dengan cara mengaktifkan PIN (Personal Identification Number), 2FA (Two Factor Authentification), dan Password pada media sosial anda. Data pribadi berupa data pribadi umum yaitu nama, jenis kelamin, kewarganegaraan, agama, perkejaan, email, nomor telepon, dan lain-lain. Kedua, data pribadi khusus yaitu, kesehatan, keuangan, ras/etnis, pandangan politik, data keluarga, dan lain-lain. 

Tips berinternet sehat adalah membuat akun dengan nama sendiri, lindungi akun dengan password yang baik, ekspresikan kebaikan tingkah laku dan tuturan (lisan dan tulisan), pertimbangkan dahulu sebelum mengirim atau memproduksi sesuatu, dan jangan menyebarkan hoaks. Pemaparan selesai pada pukul 10.04 WIB.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Firdaus, S.Pd. pada pukul 10.07. Beliau selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bangka Pusaka Rohil. Materi yang disampaikan adalah “Etika Digital”. 

SUMMARY: Etika digital berguna untuk menilai apakah tindakan yang telah dikerjakan adalah benar atau salah, baik atau buruk (lebih baik diam jika itu membawa kebaikan dari pada berbicara membawa keburukan) dan cara untuk melakukan sesuatu, adab atau etika lebih tinggi dari ilmu. Dalam berbahasa yang baik dan benar di ruang digital yaitu pelru menggunakan etika digital dengan cara mengetahui siapa lawan berbicara atau chatting, perhatikan waktu, ucapkan salam, perkenalan, sampaikan maksud dan tujuan, ucapkan terima kasih, dan salam penutup.

Fungsi etika digital adalah untuk menilai apakah tindakan yang telah dikerjakan adalah benar atau salah, baik atau buruk (lebih baik diam jika itu membawa kebaikan dari pada berbicara membawa keburukan) dan cara untuk melakukan sesuatu, adab atau etika lebih tinggi dari ilmu. Dalam berbahasa yang baik dan benar di ruang digital yaitu pelru menggunakan etika digital dengan cara mengetahui siapa lawan berbicara atau chatting, perhatikan waktu, ucapkan salam, perkenalan, sampaikan maksud dan tujuan, ucapkan terima kasih, dan salam penutup. Cara berperilaku siswa saat melakukan pembelajaran online adalah stanby terlebih dahulu sebelum pembelajaran di mulai, berpakaian sopan dan pantas, berada di latar atau tempat yang patut dan layak, jika menggunakan zoom siswa tidak keluar masuk dan tetap aktifkan video conference, dan tidak meninggalkan ruang zoom terlebih dahulu.

Metode menggunakan media digital adalah tidak mudah membagikan informasi pribadi, selektif memilih orang untuk berinteraksi, hindari akun-akun negative, periksa dengan cermat materi yang dibagikan, gunakan utuk pengembangan diri, jadikan sarana sebagai personal branding, dan hindari tentang pemberitaan hoax atau bohong, pornografi dan ujaran kebencian. Ciri-ciri berita hoax adalah menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan, sumber yang tidak jelas, pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah, berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal, memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama dan suara rakyat, menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan dipercaya, manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi. Pemaparan oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 10.30.

Materi keempat disampaikan oleh Rahmia Mulya Fitri, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 5 Bangka Pusaka Rokan Hilir. Pemaparan dimulai pada pukul 10.32. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Budaya Digital”.

SUMMARY: Perubahan sistem pembelajaran di masa pandemi ini adalah wujud transformasi tidak terduga dan selanjutnya akan mewarnai perkembangan dinamika pembelajaran pada seluruh jenjang di masa mendatang saat badai Covid-19 telah berlalu. Pada akhirnya setiap individu akan terbiasa dengan kondisi ini dan bahkan menjadikan momentum pandemi ini sebagai titik permulaan untuk membudayakan kebiasaan baru dan bernilai positif dalam dunia Pendidikan.

Budaya digital adalah seluruh aspek kehidupan manusia dalam penggunaan teknologi elektronik (internet). Budaya digital adalah hasil olah pikir, kreasi dan cipta karya manusia berbasis teknologi internet. Budaya digital bukan saja pada tentang arus informasi yang bebas tetapi juga kebebasan untuk mengeksplorasi, mengubah atau memperbaiki muatan media tersebut. Budaya digital adalah kemampuan individu dalam membaca, menguraikan kebiasaan, memeriksa, dan membangun wawasannya dengan berpatokan pada wawasan kebangsaan nilai-nilai pancasila, dan bhinneka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang harus siswa terapkan adalah hadir tepat waktu dalam belajar online, mengaktifkan kamera saat belajar menggunakan zoom meeting, berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik, mengontrol kata yang ditulis, membantu teman yang tidak memiliki kuota, mengerjakan tugas, tugas yang diberikan adalah hasil dari kerja sendiri, dan mendengarkan penyampaian materi dari guru serta mendengarkan pendapat yang diberikan oleh siswa lain atau teman.

Peran orang tua dalam belajar online dengan menunjukkan kasih sayang kepada siswa, meluangkan waktu untuk mengarahkan anak dalam belajar online, tidak bersikap kasar dan tidak memaksa anak untuk pintar, menanamkan karakter yang baik dan kuat, dan memberikan sarana prasarana untuk kesiapan siswa belajar online. Sebagai pelajar yang termasuk generasi miliniel harus cepat tanggap dalam mengikuti perkembangan zaman terutama teknologi internet seperti memahami penggunaan aplikasi-aplikasi baru. Tidak hanya pelajar, sebagai guru kita juga harus menyesuaikan diri dengan teknologi baru sehingga proses pembelajaran dapat bermakna dan menarik dengan tetap mengacu pada nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Pemaparan oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 10.57.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money untuk yang beruntung.

 

  1. Febrian Romelia memberikan pertanyaan kepada Dr (C) Rr Vemmi Kesuma Dewi, M.Pd.

Q : Bagaimana menyikapi diri kita malas ketika belajar online?

A : Lihat lagi tujuan kita dalam berinternet, ingat posisi kita sebagai pelajar. Sebagai remaja, bermedia sosial untuk mencari teman, perlu dipahami teman di dunia maya itu tidak abadi. Gunakan fasilitas internet yang digunakan oleh guru untuk beberapa siswa yang terkendala. Miliki manajemen waktu, dan pilih mana tugas yang harus dikerjakan dahulu, ciptakan suasana belajar yang nyaman, kenali gaya belajar, makan makanan yang bergizi agar tubuh tetap terjaga, boleh menonton dahulu ketika belajar. 

 

  1. Andini Lestari memberikan pertanyaan kepada Dedi Fahrudin, M.I.Kom.

Q : Bagaimana cara untuk memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan walaupun sudah ada UU ITE?

A : Pertama kita harus menjaga data pribadi kita, jangan sekali-kali mencantumkan data pribadi di media sosial, dan laporkan kasus tersebut kepada pihak terkait seperti pihak kepolisian. 

 

  1. Ardiansyah memberikan pertanyaan kepada Firdaus, S.Pd.

Q : Bagaimana cara kita memaksimalkan media sosial agar lebih aktif dan produktif dalam dunia pembelajaran?

A : Kita harus menggunakan waktu secara efisien mungkin, gunakan waktu sebaik-baiknya. 

 

  1. Fitrah Rasidi memberikan pertanyaan kepada Rahmia Mulya Fitri, S.Pd.

Q : Apakah dengan memasukkan pembelajaran media digital di sekolah termasuk langkah efektif untuk mengatasi pelajar-pelajar kita yang masih gaptek dalam penggunaan media digital itu sendiri?

A : Cara pembelajaran sekarang sudah pasti jauh berbeda dengan sebelumnya, siswa diwajibkan memiliki gadget untuk pembelajaran melalui daring. Dengan memasukkan pembelajaran daring kita bisa menjadi mengetahui teknologi.

 

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 11.20. Moderator kembali memanggil key opinion leader @andromeda_mercury: “Waspada dan manfaatkan waktu dengan mencari skill di dunia yang nantinya membawa kebahagiaan dan menghasilkan. Hobby bisa diiringi dengan menghasilkan uang jika difokuskan dan dijalani.”

Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi pagi ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 11.35 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital!