Webinar Literasi Digital: Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital

Webinar Literasi Digital:  Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital

RIAUMANDIRI.CO, ROHIL -Webinar literasi digital pada siang ini, Senin 6 September 2021 dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh moderator, Astrid Anggraeni. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Paham Batasan di Dunia Tanpa Batas: Kebebasan Berekspresi di Ruang Digital”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, yaitu @amaratih – Jurnalis, Presenter “Apa Kabar Indonesia Pagi” TvOne, MC/Moderator.

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu, Dr. Gushevunalti, M.Si – Dosen Ilmu Komunikasi dan Penggiat Literasi Digital, menyampaikan materi tentang jaga Bersama ruang digital kita


SUMMARY : Tips jaga ruang digital aman yaitu dengan jaga data pribadi kita, terapkan etika komunikasi di ruang digital, hindari konten negative, bebas berekspresi namun tidak depresi, kenali regulasi yang ada serta hindari hoax. Ciri-ciri hoax yatu sumber informasi tidak jelas, biasanya mmebangkitkan emosi, argument yang keliatan ilmiah tetapi sala, isisnya menyembunyikan fakta serta meminta untuk diviralkan.

Youtube, whatsapp, Instagram, facebook dan twitter adalah lima besar platform media sosial yang paling banyak digunakan. Kemudian Situs yang lalu lintasnya paling tinggi (lima besar), yaitu google.com, detik.com, youtube.com, kompas.com, dan tribunnews.com. Dalam survei Digital Civility Index (DCI) untuk mengukur tingkat kesopanan digital global, Indonesia menduduki peringkat paling bawah di kawasan Asia Tenggara. Dari total 32 negara yang disurvei pun Indonesia menduduki peringkat bawah yakni urutan ke-29. Masyarakat berubah dari cara Cara berkomunikasi/berpendapat, Cara mencari dan memperoleh informasi dan Cara/etika menyebabkan karakter baru muncul yaitu audience generated 

Membebaskan ruang digital dari konten negative, dengan upstream yaitu kampanye lawan hoax, dan Gerakan literasi digital nasional (program siberkreasi), kemudian middle stream yaitu kominfo melakukan penanganan konten negative lewat monitoring (crawler engine0 dan bekerjasama dengan sosial media platforms dan downstream yaitu kominfo Bersama dengan polri melakukan penegakan hukum terutama pada pembuat dan penyebar hoax, ujaran kebencian dan konten negaif lainnya.

Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu, Anwar Fattah, S.T., M.TI – Dosen dan Cyber Officer IT PHKT, menyampaikan materin tentang kenali dan pahami: rekam jejak di ruang digital 

SUMMARY : Jejak digital akan berbahaya atau merugikan apabila bertentangan dengan nilai sosial. Maka dari itu perhatikan data atau informasi yang ditinggalkan di dunia maya, karena jejak digital merupakan alat bukti hukum yang sah berdasarkan sepanjang informasi yang oterkandung dapat diakses ditampilkan, dijamin kebutuhannya, dan dpaat dipertanggungjawabkan sehingga menerankan suatu keadaan

Jejak digital yang dapat ditinggalkan antara lain postingan di media sosial, pencarian di google, tontonan di youtube, pembelian di marketplace, jalur ojek online, games online yang dimainkan, apps yang diunduh, music online yang diutar, situs web yang dikunjungi dan sebagainya. Jejak digital ada dua yaitu jejak digital aktif dan jejak digital pasif. Jejak digital aktif yaitu data atau informasi yang sengaja diunggah seseorang ke dunia maya sedangkan jejak digital pasif yaitu data yang ditinggalkan tanpa sadar oleh pengguna Ketika berselancar di dunia maya. 

Apapun yang sudah dibagikan di Internet akan tetap disana meskipun sudah dihapu, maka Cari tahu jejak digital, dengan ketik nama di mesin pencari, Atur privasi di perangkat dan akun media social sesuai dengan target unggahan konten/foto, posting hal-hal yang positif, gunakan kombinasi yang kuat untuk kata sandi, hapus aplikasi yang tidak dipakia, periksa cokies diperangkat, gunakan akun berbeda unuk berbagai keerluan serta selalu update system operasi dan antivirus. Keamanan pengguna media sosial antara lain :

  • Hindari Menggunakan WiFi Publik atau yang Tidak Terpercaya

  • Gunakan Password kuat

  • Jangan sembarang klik tautan

  • Aktifkan Fitur 2 Factor Authentication

  • Update System (OS) Smartphone

  • Atur App Permission

  • Install Aplikasi Anti-hilang

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Hotna Sari, S.Pd.i, MA – Dosen STAI Ar-Ridah Bagansiapiapi, menyampaikan materi tentang digital etik

SUMMARY : Perlunya etika agar tertib, teratur, damai, patuh terhadap norma serta bertanggung jawab. Lima etika tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bersosial media hendaknya senantiasa berlandaskanpada akhlaqul karimah sesuai tuntunan quran dan hadist.

Menggunakan media digital mestinya diarahkan pada niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama. Apalagi di Indonesia yang multikultur, maka etika digital sangat relevan dipahami dan dipraktekkan oleh semua warga Indonesia.

Fungsi etika adalah untuk menilai apakah apakah tindakan-tindakan yang dilakukan dalam berinteraksi dengan sosial, apakah benar atau salah. Apakah Baik atau buruk apakah sesuai atau bertentangan dengan norma dan ketentuan yang berlaku didalam sebuah lingkungan sosial, kemudian untuk mengetahui apakah benar atau salaha, apakah baik atau buruk, apakah sesuai atau bertentangan dengan norma dan ketentuan yang berlaku didalam sebuah lingkungan sosial.

Materi terakhir disampaikan oleh narasumber keempat yaitu Kasim Dahlan, S.Sos, MM – Senior Surveyor, menyampaikan materi tentang memahami multikulturalisme dalam ruang digital

SUMMARY : masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memppunyai banyak atau bangsa budaya dengan beragam adat istiadat.

Digitalisasi telah menjadi pengaruh yang sangat luas pada budaya karena munculnya internet sebagai bentuk komunikasi massal, dan meluasnya penggunaan computer pribadi dan perangkat lain seperti smartphone. Teknologi digital ada di mana-mana di seluruh dunia sehingga studi tentang budaya digital berpotensi mencakup semua aspek kehidupan sehari-hari dan tidak terbatas pada internet atau teknologi komunikasi modern

Multikulturalisme bertentangan dengan monokulturalisme dan asimilasi yang telah menjadi norma dalam paradigma negara-bangsa (nation-state) sejak awal abad ke-19. Monokulturalisme menghendaki adanya kesatuan budaya secara normatif (istilah 'monokultural' juga dapat digunakan untuk menggambarkan homogenitas yang belum terwujud (pre-existing homogeneity). Sementara itu, asimilasi adalah timbulnya keinginan untuk bersatu antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda dengan cara mengurangi perbedaan-perbedaan sehingga tercipta sebuah kebudayaan baru.

 

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.

 

  1. Maruf memberikan pertanyaan kepada Dr. Gushevunalti, M.Si

Q :  Bagaimana cara menghilangkan stigma bahwa menggunakan internet adalah aktivitas yg negatif? Karena generasi yang lebih tua sering sekali melihat generasi muda tidak bisa melepaskan diri dari penggunaan internet?

A : orangtua merupakan generasi yang lebih dahulu ada dunia namun terakhir yang mengenal teknologi, maka dari itu perlu adanya Kerjasama untuk menghiangkan stigma sehingga internet digunakan untuk [hal-hal yang positif.

 

  1. Khairul memberikan pertanyaan kepada Anwar Fattah, S.T., M.TI

Q : Apakah data-data kita tersebut di jamin keamanannya? dan seperti apa website/aplikasi yang terpercaya untuk kita berikan data-data pribadi?mengingat di era digitalisasi seperti sekarang banyak sekali kejahatan kejahatan di dunia maya, seperti hacker, phissing, peretasan data, dll

A : kita harus mengecek adakah tanda gembok? Pastikan itu terkunci, dan lebih aman kemudian tidak menggunakan kalimat yang buruk, kemudian jika website  tersebut banyak iklan bahwa website tersebut kurang bagus, karena lebih banyak iklan. Dan juga dapat memverifikasi keada website tersebut, dan cek pemiliki domain tersebut, apakah jelas atau tidak

 

  1. Andini memberikan pertanyaan kepada Hotna Sari, S.Pd.i, MA

Q : cara yang paling tepat seperti apa untuk menanamkan nilai etika pada generasi muda untuk bangga pada budaya sendiri sehingga tercipta generasi yang memiliki kualitas dan beretika di dunia digital?

A : yaitu dengan menerapkan etika di dunia maya seperti menggunakan etika di dunia nyata

 

  1. Rudi memberikan pertanyaan kepada Kasim Dahlan, S.Sos, MM

Q : bagaimana membangun karakter anak yang peduli terhadap sesama dan bertoleransi tinggi? pendidikan karakter yang bagaimana yang bisa diciptakan orang sekitarnya untuk bisa mengubah karakter anak agar lebih peduli terhadap orang lain dan tidak asik dengan dunia nya sendiri ?

A : yang perlu dibangun ialah Kerjasama dalam keluarga, karena keluarga adalah pondasi penting dalam membangun Pendidikan karaketer anak, berkomunikasi dengan anak sangat diperlukan, kemudian diperlukan juga Kerjasama antara para guru.

 

Sesi tanya jawab selesai. Moderator kembali memanggil Key Opinion Leader, yaitu @amaratih – Jurnalis, Presenter “Apa Kabar Indonesia Pagi” TvOne, MC/Moderator.  Menurut beliau, meski adanya kebebasan bereskpresi dalam menggunakan media sosial, kita tetap harus memperhatikan adanya undang-undang yang mengatur mengenai penggunaan media sosial. Gunakan media sosial dengan bijak agar kita dapat berselancar di dunia maya denga naman dan nyaman.  Jadikan perkembangan teknologi untuk membuat kita menjadi lebih produktif agar dapat  bermanfaat bagi diri kita dan juga orang lain.

Setelah berbincang-bincang dengan Key Opinion Leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, Key Opinion Leader, dan seluruh peserta webinar pada sore ini. kemudian moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital. 

Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!