Webinar Literasi Digital: Menjadi Generasi Milenial Kreatif

Webinar Literasi Digital: Menjadi Generasi Milenial Kreatif

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam, berdoa dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital. Moderator juga tidak lupa untuk mengingatkan para peserta untuk terus menjaga protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan. Acara pertama dimulai dengan memutarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.  Kemudian, moderator mempersilahkan Dirjen Aptika KEMKOMINFO, bapak Samuel A. Pangerapan untuk memberikan sambutan. 

Lalu, moderator memperkenalkan Key Opinion Leader yaitu @ratihab – Founder @yourpersonalmodel. 

Kemudian, moderator membacakan tata tertib dalam kegiatan webinar ini. Setelah itu, moderator memperkenalkan narasumber pertama yaitu Arief Rana Syarig S.T, M.Kom – Staff Ahli – Bidang IT PT. Prima Armada Raya, yang meyampaikan materi mengenai Digital Creativ. Kreatif digital berarti hasil karya dan terobosan terkini yang diciptakan dengan melibatkan berbagai potensi teknologi informasi seperti software, hardware, serta aplikasi.


Manfaat dari digital ceativ yaitu dapat memiliki peluang menjadi Social media specialist, youtuber, content creator, social media influencer. Strategi digital creativ yaitu dengan cara yang pertama jalankan audit media, kedua tetapkan sasaran dan tentukan metrik, ketiga teliti target audience, keempat tentukan strategi konten dan tentukan strategi media sosial berbayar. 

Menjaga keamanan data dengan cara :

  1. Perhatikan izin aplikasi

  2. Teliti aplikasi dan perusahaan pembuat aplikasi tersebut

  3. Selalu unduh ditempat resmi, yakni google playstore dan appstrore

  4. Selalu perbarui perangkat lunak secara berkala

  5. Gunakan VPN saat memakai wifi publik

Kemudian, setelah narasumber pertama menyampaikan materinya, moderator memperkenalkan narasumber kedua yaitu, Asrul Sani S.T M.Kom, M.T – Operational Manager PT. Mega Laras Lestari, menyampaikan materi tentang keamanan digital. Untuk keamanan aplikasi dan akun maka gantilah password secara berkala, minimal 3 bulan sekali. Jangan gunakan wifi publik, aktifkan 2FA (2 Factor aunthentication) di setiap email dan media sosial. Karena menjaga akun kita seperti menjaga diri sendiri.

Generasi milenial, Istilah tersebut berasal dari millenials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika yaitu : William Strauss dan Neil Howe. Millenial generation atau generasi Y, yang akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. Para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir.

Karakteristik Gen Z : 

  • Ingin pemerintah fokus pada stabilitas ekonomi dan kualitas pendidikan

  • Enggan terikat jam kerja 9-5

  • Mencari uang bermodal kreativitas dan media sosial

  • Ingin bekerja jauh dari kantor

Data pribadi adalah segala informasi mengenai identitas individu, mencakup nama lengkap, alamat email, nomor kartu identitas, data lokalisasi, alamat IP, riwayat kesehatan, dan sebagainya. Karena Serangan siber sering terjadi di era digitalisasi ini, tipe malware diantaranya spyware, ransomware, rootkit, adware, virus, trojan horse, remote acces, worm, dll.

Setelah itu, moderator beralih kepada narasumber ketiga yaitu Prof. Dr. Syafrinaldi, SH., MCL – Rektor Universitas Islam Riau, yang menyampaikan materi tentang digital ethich dengan landasan hukum. Gunakanlah internet dengan bijak dan bertikalah dalam berinternet, karena Hukum senantiasa mengintai kita.

Digital ethich – arts of digital – obey fof law. 

Teknologi informasi adalah suatu Teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi (Pasal 1 angka 3 UU ITE). Pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, itikad baik dan kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi (Pasal 3 UU ITE). Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.

Hoax, hate speech, pornografi, plagiat, penipuan dll merupakan hal-hal yang dapat ditindak pidana dalam UU ITE.

Mari kita memanfaatkan media sosial untuk saling berbagi informasi dan IPTEK untuk kemanjuan bersama. Dan ingatkan keluarga dan saudara kita untuk tidak menggunakan MEDSOS yang mengarah kepada tindak pidana dan merugikan orang lain. 

Kemudian, moderator mempersilahkan narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya dari Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom – Dosen Ilmu Komunikasi, yang menyampaikan materi tentang milenial produktif di era digital. hal yang dapat dilakukan untuk menjadi milenial produktif di era digital yaitu, jadilah reseller/dropship online shop, bisnis kuliner, pet shop, tutor fitness online, bimble online, content creator, youtuber/influencer, jasa edit foto/video, penulis lepas, penjual foto dll.

196,71 Juta dari total 266,91 Juta Jiwa Penduduk Indonesia terhubung ke Internet. 34% Penduduk Indonesia adalah Generasi Millennial, akan terus mendominasi hingga tahun 2035.

9 perilaku milenial Indonesia yaitu, Kecanduan internet, Mudah berpaling ke lain hari, Dompet tipis, Kerja cerdas & cepat, Bisa apa saja, Liburan kapan saja, Cuek dengan politik, Suka berbagi, Tidak harus memiliki.

Ketika WHO mengumumkan corona menjadi pandemic global, masyarakat harus study form home, work from home, shop form home, everything menggunakan internet and device. Lalu bagaimana menjadi milenial produktif di era digital? jadilah reseller/dropship online shop, bisnis kuliner, pet shop, tutor fitness online, bimble online, content creator, youtuber/influencer, jasa edit foto/video, penulis lepas, penjual foto dll.

Setelah sesi pemaparan materi selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab antara penanya dan narasumber. Ada beberapa penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money sebesar Rp. 100.000,-

  1. Widodo memberikan pertanyaan kepada Arief Rana Syarig S.T, M.Kom

Q : bagaimana menjaga akun pribadi agar tidak terjadi kebocoran atau dibajak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab?

A : pergunakanlah sosial media untuk hal-hal yang positif, karena itu akna menjadi behavior dimasa yang akan datang

 

  1. M. Ikhsan memberikan pertanyaan kepada Asrul Sani S.T M.Kom, M.T

Q : apakah data kita dapat tercuri jika memakai wifi publik?

A : disarankan untuk menggunakan paket data dibandingkan wifi publik, karena akan mudah ada kebocoran data. Terutama untuk mengakses mbanking dll.

 

  1. Restu memberikan pertanyaan kepada Prof. Dr. Syafrinaldi, SH., MCL 

Q : apakah bisa pelaku penipuan sms dilaporkan kepada pihak berwajib?

A : bisa, tentu harus dengan buktinya dengan meng screenshoo, untuk melaporkan kepada pihak kepolisian.

 

  1. Suci memberikan pertanyaan kepada Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom 

Q : bagaimana kita bisa mendapatkan data sosial media?

A : data kita tersedia di we are sosial, dan pdfnya di download slideshare.net silahkan dipilih data global atau data Indonesia. APJII di akhir tahun merilis data-data berapa pengguna sosial media, menggunakan providernya apa, smarthponenya apa, siapaun dapat mengakses.

 

Setelah sesi tanya jawab selesai, moderator kembali menyapa Key Opinion Leader, yaitu @ratihab – Founder @yourpersonalmodel. Menurut beliau di saat pandemic ini bagaimana kita harus kreatif untuk terus produktif di era digital. digital mempermudah kita dalam beraktifitas.

Ikutilah webinar-webinar literasi, lebihlah kreatif dengan hal-hal yang poitif dan bermanfaat, jangan lupa untuk selalu ingat dengan Tuhan, karena setiap usaha pasti ada hasilnya.

Kemudian, setelah rangkaian acara selesai, moderator memanggil kembali para penanya terpilih lainnya yang berhak mendapat e-money sebesar Rp. 100.000,-. Setelah itu moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.