Webinar Literasi Digital: Yuk Tambah Produktif di Zaman Digitalisasi

Webinar Literasi Digital: Yuk Tambah Produktif di Zaman Digitalisasi

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU- Webinar literasi digital pada siang ini, Senin, 26 Juli 2021 dimulai pukul 14.12 yang dibuka oleh moderator, Astrid Anggraeni. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “Yuk Tambah Produktif di Era Digital”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. 

Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, Shinta Syansum Arief selaku Presenter dan producer TV One, owner @myowncreationforyou. Moderator berbincang dengan key opinion leader pada pukul 15.12.


Shinta Syamsul Arief: Saya sedang aktif di Instagram. Untuk bisnis online saya promosikan di Tokopedia. Sedangkan untuk kerja saya menggunakan Whatsapp dan Zoom. 

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 14.27 narasumber pertama yaitu, Jimi N. Mahameruaji, M.Si membawakan materi. Beliau adalah seorang Dosen Prodi Televisi dan Film Fikom Unpad. Materi yang disampaikan adalah “Membangun Konten Positif di Media Digital”.

Summary: Jika ingin konten di media sosial menjadi produktif, kita tidak perlu berorientasi pada viral, akan tetapi berorientasi lah pada kontinyu.

Data digital menjadi lebih mudah untuk dipindahkan dalam beragam format media yang berlainan. Tetapi data digital juga menjadi mudah untuk dimanipulasi, dalam artian ditambahkan, dikurangi, diperbanyakan seperti diduplikasi dan lainnya.

Terdapa dua jenis media digital secara umum syaitu Web Base atau Website dan Application Base.

Jenis platform media digital:

  1. Corporate identity

  2. Portal berita

  3. Content aggregator

  4. Media sosial

  5. Platform streaming

  6. Instant messenger

Produksi konten media digital:

  1. Konten digital

  1. Teks

  2. Foto

  3. Video

  4. Audio

  1. Sifat penayangan

  1. Live’

  2. Taping

  1. Sifat produksi

  1. Singlecam

  2. Multicam

Tema konten Youtube popular seperti review produk, vlog, DIY, tutorial, komedi, edukasi, gaming, social experiment, dan prank.

Bagaimana supaya konten di media digital produktif?

Tidak berorientasi pada viral, akan tetapi berorientasi lah pada kontinyu.

Pemaparan selesai pada pukul 14.40 WIB.

Narasumber kedua yaitu, Muhammad Arif Rahmat menyampaikan materi pada pukul 14.52. Beliau adalah seorang Akademisi Bidang Pendidikan dan praktisi Pendidikan Ramah Anak. Materi yang disampaikan berjudul “Memahami Fitur Keamanan Aplikasi Digital dan Media Sosial”. 

Summary: Terdapat dua proteksi perangkat digital, proteksi perangkat keras dan perangkat lunak. 

Risiko siber adalah risiko kerugian yang terkait dengan sistem teknologi. Risiko ini dapat berupa kerugian keuangan, gangguan operasional, masalah hukum dan tanggung jawab.

Terdapat dua proteksi perangkat digital, proteksi perangkat keras dan perangkat lunak.

Proteksi perangkat keras atau hardware bisa berupa face autentification, finger print,  dan kata sandi.

Sedangkan pada perangkat lunak bisa berupa find my device, enkripsi, file shredder, backup data, maupun antivirus.

Untuk proteksi pada identitas digital bisa membatasi akses yang kemungkinan dapat mengurangi resiko pembobolan data, membuat sandi yang kuat, cek izin aplikasi, update OS atau Android, jaga pin, gunakan 2Fa dan OTP.

Pemaparan oleh narasumber kedua selesai pada pukul 15.11 WIB.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Ivander Julistius Rajagukguk pada pukul 15.15. Beliau selaku Technology enthusiast. Materi yang disampaikan adalah “ Peran Literasi Sigital Mengubah Budaya Konsumtif Menjadi Produktif”. 

Summary: Malas, tidak punya ide, dan takut gagal merupakan hambatan untuk menjadi pribadi yang lebih produktif. Untuk memulai menjadi produktif kita harus mulai dengan kata “kenapa?”, perkuat skill yang dimiliki, dan mulai dari hal kecil.

Produktif atau perilaku produktif adalah perilaku dimana seorang dapat memanfaatkan berbagai situasi ataupun sumber daya untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain.

Malas, tidak punya ide, dan takut gagal merupakan hambatan untuk menjadi pribadi yang lebih produktif.

Untuk memulai menjadi produktif kita harus mulai dengan kata “kenapa?”, perkuat skill yang dimiliki, dan mulai dari hal kecil.

Jualan online kecil-kecilan, membuat konten yang mendidik serta sederhana, dan manfaatkan semua platform yang ada untuk menjadi produktif.

Dream big, smart small, but must of all!

Pemaparan oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 15.33 WIB.

Materi keempat disampaikan oleh Infa Wilindaya, S.IP, M.Si selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Riau. Pemaparan dimulai pada pukul 15.35. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Etika Digital”.

Summary: Etika digital menggunakan media digital yang diarahkan pada niat, sikap, dan perilaku kebaikan bersama. Di Indonesia memiliki mutikultur, maka editan digital sangat relavan dipahami dan dipraktekan oleh semua warga. 

Presentasi pengguna internet di Indonesia sudah sampai pada angka 73,7%. Sebanyak 1.96,71 juta jiwa pengguna internet dari total 270 juat penduduk Indoensia.

Siberkreasi dan deloitte merumuskan etika digital, kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, memperimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital.

Etika digital menggunakan media digital yang diarahkan pada niat, sikap, dan perilaku kebaikan bersama.

Di Indonesia memiliki mutikultur, maka editan digital sangat relavan dipahami dan dipraktekan oleh semua warga.

Fungsi etika:

  1. Untuk mengetahui kebenaran sebuah berita

  2. Apakah baik

  3. Apakah sesuai atau bertentangan dengan norma dan ketentuan yang berlaku.

Pemaparan oleh narasumber keempat selesai pada pukul 15.54 WIB.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money untuk yang beruntung.

 

  1. Predy Siswanto memberikan pertanyaan kepada Jimi N. Mahameruaji, M.Si

Q : Ketika kita ingin produktif ketik di era pandemi salah satunya menjadi seorang konten kreator. Tetapi kita sering kalah dengan para kreator yang sudah besar sehingga kita kalah saing. bagaimana kita sebagai pemula dalam dunia konten kreator bisa bersaing dengan para kreator yang besar?

A : Yang pertama buatlah sebuah konsep simple terlebih dahulu.

 

  1. Fitri Adeyanti memberikan pertanyaan kepada Muhammad Arif Rahmat

Q : Bagaimana cara pemerintah untuk mendukung keberlanjutan transformasi digital di tiap daerah? Khusus nya di daerah terpencil

A : Saring sebelum sharing, dan jangan lupa untuk cek linknya.

 

  1. Marzuki memberikan pertanyaan kepada Ivander Julistius Rajagukguk

Q : Bagaimana cara tahap tahap kita untuk membangun mindset kita dri ilmu menjadi action, karena skrng banyak banget anak muda yang knowledge bagus, selalu paling update tapi hanya sebuah omongan gak ada action nya, bagaimana cara kita mengubah mindset seperti itu?

A :  Walaupun sudah memiliki ilmu, kita harus tetap belajar. Dan untuk merubahnya sebagai action harus memiliki wadah. 

 

  1. Agus Suranto memberikan pertanyaan kepada Infa Wilindaya, S.IP, M.Si

Q : Etika netizen kita masih sangat jauh dari harapan, seberapa optimis masyarakat kita akan menjadi warga net yang baik atau beretika dan mampu mengoptimalkan manfaat dunia digital

A : Jadi harus optimis.

 

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 16.19. Moderator kembali memanggil key opinion leader Shinta Syamsul Arief. Beliau menyampaikan bahwa harus konsisten pada konten yang akan menghasilkan, sekiranya bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi pagi ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 16.33 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital!