Webinar Literasi Digital: Jadi Pramuka yang Cakap Digital

Webinar Literasi Digital: Jadi Pramuka yang Cakap Digital

RIAUMANDIRI.CO, INHU - Webinar literasi digital pada siang ini, Senin, 16 Agustus 2021 dimulai pukul 13.57 yang dibuka oleh moderator, Ayu Irti Baitul Qolby. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Menjadi Pramuka yang Cakap Digital”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, @amaratih selaku Jurnalis, Presenter “Apa Kabar Indonesia Pagi” TvOne, MC/Moderator. Moderator menyapa dan berbincang dengan key opinion leader pada pukul 14.08.

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 14.18 narasumber pertama yaitu, Dr. Bambang Sadono, S.H., M.H. membawakan materi. Beliau adalah seorang Dosen Ilmu Hukum USM. Materi yang disampaikan adalah “Literasi Digital untuk Meningkatkan Wawasan Kebangsaan”.


SUMMARY: Bentuk-bentuk dari komitmen kebangsaan adalah cinta tanah air, merawat persatuan (kebhinekaan), semangat berjuang, toleran perbedaan, dan mengakui prestasi. Konten yang sesuai dengan wawasan berkebangsaan adalah banjiri konten keindahan tanah air, tampilkan kekayaan potensi budaya kita, tunjukkan keramahan dan sopan santun kita, tunjukkan kebersamaan dan solidaritas bangsa, dan tunjukkan disiplin dan kepatuhan hukum kita.

Potensi media digital dalam telepon genggaman, setiap individu menjadi subjek pada dirinya sendiri, menjadi politisi untuk dirinya sendiri, menjadi wartawan sekaligus “pengelola media”. Dengan melakukan googling, hampir semua informasi dapat kita peroleh dengan begitu mudah. Melalui media sosial, kita juga dapat berjaringan dengan siapapun dan menumpahkan pendapat sebebas-bebasnya. Sangat penting bagi pelaku bisnis untuk mengadopsi rekayasa ulang proses bisnis sebagai e-commerce. Para pedagang memasuki marketplace untuk memasarkan produknya secara online. Para pedagang eceran menjual sendiri secara online dengan menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan grup Whatsapp

Tanpa banyak disadari, platform digital mengambil hal yang paling berharga dari diri kita, seperti privasi, kedaulatan diri, serta hak untuk hidup secara bebas tanpa dikendalikan oleh pihak manapun. Beberapa bentuk dari stress digital yang pertama adalah availability stress yaitu tekanan untuk harus selalu ada dalam jaringan, kedua adalah approval anxiety yaitu perasaan cemas terkait kebutuhan untuk diterima, ketiga adalah fear to missing yaitu adalah rasa takut akan hilang atau tertinggal, keempat adalah communication overload yaitu adalah berlebihan beban komunikasi. Komposisi berita hoax saat ini adalah pada tahun 2020 ditemukan 788 kasus berita hoax dan pada tahun 2021 ditemukan sebanyak 281 berita hoax sampai juli 2021. Komposisinya adalah hoaks politik sebanyak 196, hoax agama 68, hoax etnis sebanyak 32, bencana Kesehatan sebanyak 232 berita, dan lain-lain sebanyak 97 berita hoax.

Bentuk-bentuk dari komitmen kebangsaan adalah cinta tanah air, merawat persatuan (kebhinekaan), semangat berjuang, toleran perbedaan, dan mengakui prestasi. Konten yang sesuai dengan wawasan berkebangsaan adalah banjiri konten keindahan tanah air, tampilkan kekayaan potensi budaya kita, tunjukkan keramahan dan sopan santun kita, tunjukkan kebersamaan dan solidaritas bangsa, dan tunjukkan disiplin dan kepatuhan hukum kita. Pemaparan selesai pada pukul 14.38 WIB.

Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu, Dr. Nendar Herdianto, S.Si., M.Si. menyampaikan materi pada pukul 14.40. Beliau adalah seorang Perekayasa Teknologi BPPT-BRIN. Materi yang disampaikan berjudul “Rekam Jejak di Ruang Digital: Bermedsos dengan Aman dan Bertanggung Jawab”.

SUMMARY: Tips aman dalam menggunakan media sosial adalah buatlah email yang khusus untuk medsos, gunakan mode private (terkunci), menyeleksi permintaan teman, jangan menghubungkan akun medsos satu dengan yang lain, hindari sign-in atau sign-up suatu aplikasi dengan akun medsos, hindari menggunakan WiFi untuk mengakses medsos, gunakan password yang kuat berupa kombinasi kata, angka dan symbol, jangan pernah memberikan password kepada orang lain, dan bedakan password email dengan password media sosial.

Ada 170 juta orang pengguna aktif media sosial, sebagian besar akses menggunakan HP (125% jumlah HP dibandingkan jumlah penduduk Indonesia). Kelompok umur 13-17 tahun sebesar 12,5% dan Kelompok umur 18-24 tahun sebesar 30,7%. Jenis medsos tertinggi yang digunakan: chat (96,5%), networking (96,3%), video (86,2%). Media sosial yang banyak digunakan adalah WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Ini menyebabkan aktifitas media sosial yang sangat tinggi, termasuk pada kelompok umur remaja yang rentan terhadap penyalahgunaan dan kejahatan, maka perlu dilakukan Gerakan Nasional literasi digital seperti yang digerakkan oleh Kominfo ini sudah sangat tepat. Dengan media sosial ini kita bisa berhubungan dengan beragam macam orang dari mana saja dan tidak terbatas oleh jarak yang ada. Dibidang Pendidikan, dapat dengan mudah memeroleh berbagai ilmu dan pengetahuan baru. Bantuan juga dapat dengan cepat membantu ketika ada yang sedang membutuhkan bantuan, informasi yang didapat juga cepat dan mudah dalam penyebarannya, promosi juga dapat dengan mudah dan cepat dan dapat memilih target pasar yang diinginkan.

Manfaat lain dari media sosial adalah dapat membantu memerangi kejahatan seperti penyebaran informasi tentang tindak kejahatan, pelakunya, pencegahan, dan lain-lain. Media sosial juga dapat membantu membangun komunitas dan memudahkan terhubung dengan orang-orang dengan kesamaan tertentu, seperti profesi, hobi, asal daerah, dan lain-lain. Dampak negative dari media sosial adalah Penindasan maya (cyberbullying), peretasan (hacking) dan penipuan, resiko keamanan data pribadi, kecanduan, penyebaran hoax, dan resiko kejahatan. Kejahatan yang ada di media sosial juga beragam seperti, prostitusi online penculikan, pemerkosaan, penggelapan, pembajakan akun untuk penipuan, penipuan berkedok jual beli online, pencemaran nama baik, dan lain-lain.

Kita dapat menghindari berita hoax dengan cara seperti dapatkan berita hanya dari sumber yang terpercaya, jangan mudah terpancing oleh judul berita yang provokatif, baca dahulu berita, pastikan kebenarannya, barulah berita itu dishare setelah benar-benar yakin akan kebenarannya, cari fakta dan bukti dari berita tersebut, lakukan cross-check pada sumber berita lain yang terpercaya, dan ingatlah tidak semua berita di media sosial itu benar. Dalam meninggalkan jejak digital di media sosial, perlu diperhatikan beberapa hal seperti, secara sadar maupun tidak setiap hari kita telah meninggalkan jejak di dunia maya melalui unggahan kita, komentar, situs laman dan media sosial yang kita kunjungi. Kedua, jejak digital pula yang membentuk pribadi dan menggambarkan diri kita di dunia digital. Ketiga, penting bagi kita untuk meninggalkan jejak digital yang positif dan kita bisa merancangnya. Misalnya prestasi atau penghargaan yang didapat atau karyakarya baik yang telah dibuat itu diunggah di media sosial.

Tips aman dalam menggunakan media sosial adalah buatlah email yang khusus untuk medsos, gunakan mode private (terkunci), menyeleksi permintaan teman, jangan menghubungkan akun medsos satu dengan yang lain, hindari sign-in atau sign-up suatu aplikasi dengan akun medsos, hindari menggunakan WiFi untuk mengakses medsos, gunakan password yang kuat berupa kombinasi kata, angka dan symbol, jangan pernah memberikan password kepada orang lain, bedakan password email dengan password medsos, jangan setting auto-fill form, dan aktifkan fitur Autentikasi 2 langkah (2 Factors Aunthentication, 2FA): tambahan keamanan pada akun medsos yang dapat dilakukan melalui SMS ke HP kita atau email. Narasumber kedua selesai memaparkan materi pukul 15.00.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Khoirudin, S.Kom. pada pukul 15.03. Beliau selaku Andalan Kwarran Tebing Tinggi. Materi yang disampaikan adalah “Tips dan Trik Menjadi Pramuka yang Cakap Digital”.

SUMMARY: Tips dan trik membuat konten yang pertama adalah buatlah konten yang sesuai dengan passion, menjadi diri sendiri, konsisten, up to date, membuat story line, belajar dari konten lain, dan proses yang kreatif. Jangan asal dalam membuat konten, konten mengandung unsur yang viral dan bermanfaat, komunikasi yang interaktif antara creator dan penonton, konsisten dan niat yang kuat, dan kolaborasi dengan channel yang terkenal.

Kecakapan digital merupakan keterampilan dasar dalam menyiapkan kapasitas sumber daya manusia di sektor digital. Kecakapan digital yang perlu dimiliki oleh individu yang pertama adalah, kecakapan dalam menggunakan aplikasi yang mendukung pembelajaran, kecakapan menggunakan aplikasi digital marketing, kecakapan menggunakan aplikasi untuk membuat konten-konten kreatif, dan keempat adalah kecakapan menggunakan aplikasi di bidang keuangan dan perbankan. Istilah konten merujuk pada media online atau media internet. Menurut KBBI, konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Penyampaian konten dapat dilakukan melalui berbagai medium, seperti internet, televisi, CD audio, bahkan acara langsung seperti konferensi dan pertunjukan panggung. Istilah konten digunakan untuk mengidentifikasi dan menguantifikasi beragam format dan genre informasi sebagai komponen nilai tambah media.

Jenis-jenis konten meliputi gambar, text, infografis, meme, video, podcast, tautan, game, q&r code, dan musik. Konten adalah raja, merujuk pada pentingnya peran konten di media online. Tips dan trik membuat konten yang pertama adalah buatlah konten yang sesuai dengan passion, menjadi diri sendiri, konsisten, up to date, membuat story line, belajar dari konten lain, dan proses yang kreatif. Jangan asal dalam membuat konten, konten mengandung unsur yang viral dan bermanfaat, komunikasi yang interaktif antara creator dan penonton, konsisten dan niat yang kuat, dan kolaborasi dengan channel yang terkenal. Materi oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 15.23 WIB.

Materi keempat disampaikan oleh Fahmi Sugandi, S.Kom. Beliau selaku Head of Digital at Manning & Co, Singapore. Pemaparan dimulai pada pukul 15.27. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Tips Membuat Konten Aman dari Pelanggaran Hak Cipta”.

SUMMARY: Langkah-langkah menghindari pelanggaran hak cipta adalah meminta izin kepada pemilik karya dan menyertakan link atau nama pembuat karya di desain kamu. Kedua, perhatikan lisensi creative commons yang dimiliki karya tersebut, jika tidak ada atau tidak yakin dari mana sumber aslinya, sebaiknya hindari menggunakan karya itu. Dan terakhir, beli lisensinya dari situs resmi.

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hak terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau lembaga penyiaran. Adapun ciptaan yang dilindungi mencakup; buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain, ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu. Hal ini juga telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Creative Commons (CC) adalah suatu organisasi nirlaba yang memfokuskan diri untuk memperluas cakupan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan kembali dan dibagi secara luas. Organisasi ini telah menerbitkan beberapa lisensi hak cipta yang dikenal dengan lisensi Creative Commons. Lisensi-lisensi ini membatasi atau bahkan membebaskan hak pencipta atas karyanya sehingga penyebaran karya tersebut lebih mudah. Creative Commons dan copyright tidak saling bertentangan. Keduanya justru saling melengkapi. Kombinasi ini membuat orang lain tahu aturan saat ingin menggunakan karyamu.

Langkah-langkah menghindari pelanggaran hak cipta adalah meminta izin kepada pemilik karya dan menyertakan link atau nama pembuat karya di desain kamu. Kedua, perhatikan lisensi creative commons yang dimiliki karya tersebut, jika tidak ada atau tidak yakin dari mana sumber aslinya, sebaiknya hindari menggunakan karya itu. Dan terakhir, beli lisensinya dari situs resmi. Materi keempat selesai dipaparkan pada pukul 15.46 WIB.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.

 

  1. Sigit Mulyono memberikan pertanyaan kepada Dr. Bambang Sadono, S.H., M.H.

Q : Bagaimana dan seperti apa strategi yang bisa kita lakukan sebagai anggota pramuka untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan melestarikan budaya-budaya Indonesia di era digital ini?

A : Jika kita merawat kesatuan dan merawat kebhinekaan maka sudah termasuk menghormati wawasan kebangsaan. Jangan sampai melakukan hal yang menyudutkan seperti bullying. Selalu menghormati sesuatu dari orang lain dan mengambil contoh atau teladan.

 

  1. Khodariah memberikan pertanyaan kepada Dr. Nendar Herdianto, S.Si., M.Si.

Q : Apakah jejak digital seperti foto, video, dan artikel yang pernah kita posting masih bisa di konsumsi public?  Jika situs atau platform yang kita gunakan pada saat itu sudah dihapus oleh pemilik website itu sendiri? Contohnya, friendster.com. Sementara kita sebagai pemilik akun sendiri saja tidak bisa menemukan data-data kita sama sekali.

A : Friendster memang sudah bisa digunakan lagi, pertanyaannya adalah apakah dia masih menyimpan data-data tetapi hanya saja tidak di online-kan friendsternya. Sebetulnya kita memiliki hak untuk bertanya perihal data-data kita dahulu yang pernah kita posting dan kita bagikan. Kita perlu telusuri dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak terkait. 

 

  1. Nadia memberikan pertanyaan kepada Khoirudin, S.Kom.

Q : Bagaimana pendapat bapak dimasa pandemi ini Anggota Pramuka tidak bisa aktif dan bagaimana cara mendapatkan ilmu yang benar tanpa ada kesalahan lagi karena banyak informasi-informasi hoax dimasa pandemi ini sehingga ilmu yang didapat salah, adakah suatu website yang bisa jadi panutan untuk mencari ilmu diliterasi digital ini?

A : Kita harus melihat apakah informasi tersebut dapat bermanfaat atau tidak, kita harus mencari sumber lain yang memiliki informasi yang sama. Jika tidak ada datanya maka informasi itu bisa dipastikan lebih menjurus kepada informasi hoax. Kominfo sudah ada siber untuk menghilangkan berita-berita hoax.

 

  1. M. Nurul Arifin memberikan pertanyaan kepada Fahmi Sugandi, S.Kom.

Q : Apa yang menyebabkan seseorang lebih berani berbuat dan bertindak di dunia digital sementara pada realitanya orang tersebut adalah orang yang sangat pasif di masyarakat. Lalu bagaimana kita mengedukasi orang-orang tersebut yang notabenenya pendiam, pemalu, dan penakut, tapi justru sangat berani menjudge atau tidak menghargai hasil karya orang lain dan memiliki etika yang tidak baik di dunia digital agar lebih bijak dan bertanggungjawab?

A : Biasanya karakter seperti itu memendam rasa dan menyimpan emosinya tetapi ketika dia mengenal dunia digital, orang-orang tidak bisa menjudge karena bersifat ananonim, tidak tahu siapa yang berbicara. Orang seperti itu tidak bisa melampiaskan di dunia nyata maka dia lampiaskan di media sosial. Maka dari itu kita harus saling support dan saling mendengarkan jika melihat orang seperti itu, hindari bullying atau perundungan. Perlu banyak peran pada pihak-pihak pendidik dan masyarakat sekitar.

 

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 16.07. Moderator kembali memanggil Key Opinion Leader, @amaratih. Moderator bertanya kepada Key Opinion Leader seputar pengalaman yang dialami dalam menggunakan aplikasi dan pengguna aktif media sosial.

@amaratih: Budaya sopan santun dan Pendidikan karakter kita harus lakukan juga di dunia maya, beretika dan sopan santu di era digital harus tetapi digunakan di era digital. Ilmu itu tak lekang oleh waktu, jangan sampai hanya di kita saja tetapi bagikan juga ke orang terdekat, kita sudah masuk ke era digital dan kita harus memiliki knowledge di era digital ini.

Setelah berbincang-bincang dengan Key Opinion Leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, Key Opinion Leader, dan seluruh peserta webinar pada sore ini. Pukul 16.18 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital. 

Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!