Webinar Literasi Digital: Belajar Digital yang Mudah, Murah, dan Aman

Webinar Literasi Digital: Belajar Digital yang Mudah, Murah, dan Aman

RIAUMANDIRI.CO, INHU - Narasumber pertama, bapak M Adhi Prasnowo, ST., MT., IPM., ASEAN Eng. Beliau adalah seorang Mandeley Advisor Akademisi. Beliau menyampaikan materi tentang Tips Belajar Digital Mudah & Aman. Di abad 21 ini kita harus menguasai keterampilan di bidang digital karena Menurut framework 21-st Century Education yang dikembangkan oleh World Economic Forum (WEF), ada 16 keterampilan penting yang perlu disiapkan dan dimiliki agar dapat survive dan berhasil masa sekarang dan masa depan. Tahap pertama yang harus kita lakukan adalah pahami Kompetensi Kompetensi adalah keterampilan yang terkait dengan kemampuan menghadapi dan menangani tantangan kompleks yang di hadapi. Critical thinking/problem-solving keterampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah-masalah yang ada di hadapannya. kreativitas, keterampilan menggunakan sudut pandang dan solusi baru untuk menyelesaikan tantangan.

 

Narasumber kedua yaitu ibu Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.S. Beliau adalah seorang Dosen dan Penulis. Beliau menyampaikan materi tentang internet sehat. Internet di 2020 menjadi banjir informasi dan di januari 2021 kemarin 73,7% orang di indonesia menggunakan internet dan saya yakin akan bertambah karena saat ini masih masa pandemic, tantangan bagi pembelajar di dunia digital, teknis itu seperti sinya atau perangkatnya, lalu ada karakter siswa bagaimanakan sikap mereka saat pembelajaran online jadi ini menjadi tantnangan juga buat pendidik, komunikasi dan interaksi jadi materi yang diberikan akan susah masuk karena tidak ada pengawasan, pengaruh negative pertangkat digital seperti kecanduan game, susah mengatur waktu, dan emosional tidak teratur.


 

Narasumber ketiga yaitu bapak Sudarmono, M.Pd. Beliau adalah seorang Kepala SMPN 1 Sungai Lala Kab. INHU Prov. Riau. Beliau menyampaikan tentang beretika di ruang digital merupakan cerminan etika dirumah. Literasi digital itu mempuyai 4 pilar dan disetiap pilar mempunyai tema masing masing, digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, menyontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata Kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari. Mari berbahasa yang benar dan beretika di ruang digital, yang pertama ad acara penyampaian materi yang baik, menggunakan Bahasa yang baik saat belajar online, cara menyikapi prilaku saat pembelajaran online, karena penggunaan internet ini kebutuhan kita sehari-hari jadi bagaimanakah car akita memanfaatkannya dengan baik.

 

Narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya dari bapak Yhudi Juliandra Dinata, S.I.Kom. Beliau adalah seorang Founder Digital Culture Institute. Beliau menyampaikan tentang Bangun Masyarakat Digital Berbudaya Indonesia. Bangun masyarakat digital berbudaya indonesia saat ini orang hebat adalah orang yang dapat beradaptasi di era ini, saat ini banyak budaya baru yang muncul dan ini dapat merubah kita dari hal kecil, dan banyak hal baru yang bisa kita arahkan ke gal positif jadi jangan sampai teknologi menguasai kita. Apa itu budaya Digital? Budaya digital merupakan prasyarat dalam melakukan transformasi digital karena penerapan budaya digital lebih kepada mengubah pola pikir (mindset) agar dapat beradaptasi dengan perkembangan digital, Budaya digital atau digital culture sudah menjadi tatanan kehidupan baru masyarakat. Hal ini juga memengaruhi gaya interaksi mereka sehingga menimbulkan kebiasaan baru, seperti menggunakan media sosial,

 

  1. Elisabeth fransisca memberikan pertanyaan kepada bapak Yhudi Juliandra Dinata, S.I.Kom.

Q : bagaimana car akita mengedukasi anak kita yang kecanduan game dan solusi apa yang bisa diberikan?

A :kita juga perlu tau klasifikasi usia untuk mengakses hal seperti itu dan kita harus pahami pola permainanya, kita juga perlu membatasi pola permainan mereka juga, dan juga pembatasan dengan penggunaan gadget, lalu saat anak menggunakan gadget harus dengan pengawasan dan juga kita harus memberi reward jika mereka mematuhi dan konsekuensi jika mereka melanggar dan juga komunikasi yang baik dengan anak.

 

Kegiatan webinar literasi digital pada hari Selasa, 10 Agustus 2021, pukul 14.00 WIB, dengan tema “BELAJAR DIGITAL YANG MUDAH, MURAH, DAN AMAN” dibuka oleh moderator Hafidz Dzaki. Moderator memberikan reminding untuk para hadirin dalam 10 menit sebelum acara dimulai. Kemudian, moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam, berdoa dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital. Moderator juga tidak lupa untuk mengingatkan para peserta untuk terus menjaga protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan.  Acara pertama dimulai dengan memutarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. 

Kemudian, moderator mempersilahkan Dirjen Aptika KEMKOMINFO, bapak Samuel A. Pangerapan untuk memberikan sambutan. Kemudian, moderator memperkenalkan Key Opinion Leader yaitu @amaratih. Beliau adalah seorang Jurnalis, Presenter TV One, MC/Moderator.

Kemudian, moderator membacakan tata tertib dalam kegiatan webinar ini. Setelah itu, moderator memperkenalkan narasumber pertama, bapak M Adhi Prasnowo, ST., MT., IPM., ASEAN Eng. Beliau adalah seorang Mandeley Advisor Akademisi. Beliau menyampaikan materi tentang Tips Belajar Digital Mudah & Aman. 

Di abad 21 ini kita harus menguasai keterampilan di bidang digital karena Menurut framework 21-st Century Education yang dikembangkan oleh World Economic Forum (WEF), ada 16 keterampilan penting yang perlu disiapkan dan dimiliki agar dapat survive dan berhasil masa sekarang dan masa depan. Tahap pertama yang harus kita lakukan adalah pahami Kompetensi Kompetensi adalah keterampilan yang terkait dengan kemampuan menghadapi dan menangani tantangan kompleks yang di hadapi. Critical thinking/problem-solving keterampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah-masalah yang ada di hadapannya. kreativitas, keterampilan menggunakan sudut pandang dan solusi baru untuk menyelesaikan tantangan. Communication keterampilan berhubungan dengan kapasitas komunikasi dengan beragam orang yang berbeda. collaboration keterampilan berhubungan dengan kapasitas melakukan sinergi dan kolaborasi dengan anggota tim untuk mencapai tujuan Bersama. Dan tahap 2 ada membangun 6 Skill Era digital, komunikasi & Promosi Secara Profesional Lewat Social Media, Paham Cara Pengoperasian Gadget Dan Laptop, Kemampuan Marketing Dan Promosi Lewat Internet, Mengambil Dan Mengedit Gambar Lewat Smartphone sudah banyak aplikasi yang bisa dikembangkan dan dapat kita manfaatkan, Paham Search Engine Optimization ini adalah bagaimana kita mengoptimalkan mesin pencari dengan cara memanfaatkannya, Memutakhirkan Skill Dan Kemampuan Ketika kita sudah punya skill atau kemampuan kita harus bisa memanfaatkannya. 

Dan tahap 3 ada tentukan. metrik penting, passion kita harus punya hal yang bis akita prioritaskan atau kita tentukan agar bisa dimanfaatkan dengan baik, Profesi yang Diprediksi Berkembang di Tahun 2022, software developer, apps developer, analis data, manajer operasional, sales representatives, analis keuangan, human resources specialist, serta teknisi dan insinyur bidang robotika data diatas adalah pekerjaan yang sangat dibutuhkan di era ini dan data diatas hamper semua berbasis digital.

Tahap 4 Melaksanakan, Ikuti Program yang dapat memberikan bekal masa depan yang cemerlang dan Sukses Bersama DIGITAL TALENT SCHOLARSHIP https://digitalent.kominfo.go.id/. Ini dapat dimanfaatkan dimana kita bisa belajar tentang digital dengan mudah, murah, dan aman. Dan ini adalah Mulai dari lulusan smk atau kejuruan, lalu ada dari sma, ada juga praktisi, dan bahkan dari yang mempunyai bisnis pun bisa, lalu ada juga yang dari universitas yang bekerja sama, 

 

Kemudian, setelah narasumber pertama menyampaikan materinya, moderator memperkenalkan narasumber kedua yaitu ibu Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.S. Beliau adalah seorang Dosen dan Penulis. Beliau menyampaikan materi tentang internet sehat. 

Internet di 2020 menjadi banjir informasi dan di januari 2021 kemarin 73,7% orang di indonesia menggunakan internet dan saya yakin akan bertambah karena saat ini masih masa pandemic, tantangan bagi pembelajar di dunia digital, teknis itu seperti sinya atau perangkatnya, lalu ada karakter siswa bagaimanakan sikap mereka saat pembelajaran online jadi ini menjadi tantnangan juga buat pendidik, komunikasi dan interaksi jadi materi yang diberikan akan susah masuk karena tidak ada pengawasan, pengaruh negative pertangkat digital seperti kecanduan game, susah mengatur waktu, dan emosional tidak teratur. Dan juga tantangan belajar bagi siswa yang pertama ada jaringan lambat, harga kuota mahal, terbatasnya akses dengan perangkat, siswa suka main-main. Dan kendala bedasarkan penelitian adalah susahnya diskusi antar murid dan guru, lalu ada media platform tidak mendukung, lalu terlalu banyak tugas, sinyal internet lemot, boros paket data, dan suasana rumah kurang kondusif karena berbeda dengan sekolah.

Internet sehat adalah jika digunakan dengan benar, media sosial dan teknologi digital akan menjadi berkah bagi seluruh bangsa Indonesia, bisa mempererat silaturahmi dan mempersatukan warga net dari sabang sampai Merauke. Karena itu jangan ada konten negative di dalamnya dan kita harus mengisinya dengan hal yang berguna. Dan tentang internet sehat itu penggunaan internet yang tidak melanggar UU ITE , dan internet yang tidak sehat untuk pelajar diantaranya membuka konten jejaringan sosial pada saat jam pelajaran, bermain game sampi lupa waktu dan juga kita sebagai pengguna internet harus melakukan saring sebelum shareing karena banyaknya konten negative di dunia digital. 

Lalu apa itu internet aman internet aman dapat dilakukan dengan cara kita harus memahami bagaimana cara membuat diri kita aman di dunai digital, dengan car akita tidak boleh menaruh atau menyebarkan data pribadi kita tanpa alas an tertentu, dan juga kita harus mengerti bagai mana cara mengaktifkan autentisikasi 2 faktor. Dan 7  tips internet sehat dan aman untuk PJJ yaitu kita bisa belajar literasi di media digital, berkomunikasi dengan orang tua dan guru, gunakan dunia digital untuk produktif dan kreatif. Internet sehat dan aman dimulai dari diri kita sendiri jadi kita harus berhati-hati dengan rekan jejak digital. Berinternet aman dan sehatlah untuk menjadikan kita nyaman dan produktif di ruang digital.

Kemudian, moderator beralih kepada narasumber ketiga yaitu bapak Sudarmono, M.Pd. Beliau adalah seorang Kepala SMPN 1 Sungai Lala Kab. INHU Prov. Riau. Beliau menyampaikan tentang beretika di ruang digital merupakan cerminan etika dirumah. 

Literasi digital itu mempuyai 4 pilar dan disetiap pilar mempunyai tema masing masing, digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, menyontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata Kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari. Mari berbahasa yang benar dan beretika di ruang digital, yang pertama ad acara penyampaian materi yang baik, menggunakan Bahasa yang baik saat belajar online, cara menyikapi prilaku saat pembelajaran online, karena penggunaan internet ini kebutuhan kita sehari-hari jadi bagaimanakah car akita memanfaatkannya dengan baik, dengan cara berbahasa yang benar dan beretika di ruang digital. Cara penyampaian materi yang baik, fokuskan tujuan yang akan di capai, memilih referensi pembelajaran yang serupa, menggunakan Bahasa yang baik, sopan, benar dan tidak mengandung ejekan, UU ITE dll, tidak mengandung SARA. Menggunakan Bahasa yang baik saat belajar online, kita harus menggunakan Bahasa yang jelas dan muda dipahamai, mengguanakan kata-kata/bahas yang baik dan benar sopan dan tidak mengandung ejekan dan hinaan.

Cara menyikapi prilaku siswa saat pembelajaran online kita bisa memberi reward agar siswa bersungguh sungguh, konsekwen kita juga harus tegas dan memberikan konsekuensi sesuai apa yang dilakukan siswa, kreatif agar siswa tidak cepat bosan, koordinasi dengan orangtua atau Kerjasama. Jadi berbahasa yang benar dan beretika diruang digital sangatlah penting kareana itu cerminan diri atau individu. Cermin setiap individua akan menjadi cerminan kelompok hingga sebuah negara, sebab hal itu harus sudah siberikan kepada anak usia sekolah secepatnya, berbahasa yang benar dan di ruang digital, harus memerhatikan materi, Bahasa dan sikap dan ini diajaarkan serta dilatih. 

 

Kemudian, moderator mempersilahkan narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya dari bapak Yhudi Juliandra Dinata, S.I.Kom. Beliau adalah seorang Founder Digital Culture Institute. Beliau menyampaikan tentang Bangun Masyarakat Digital Berbudaya Indonesia. 

Bangun masyarakat digital berbudaya indonesia saat ini orang hebat adalah orang yang dapat beradaptasi di era ini, saat ini banyak budaya baru yang muncul dan ini dapat merubah kita dari hal kecil, dan banyak hal baru yang bisa kita arahkan ke gal positif jadi jangan sampai teknologi menguasai kita. Apa itu budaya Digital? Budaya digital merupakan prasyarat dalam melakukan transformasi digital karena penerapan budaya digital lebih kepada mengubah pola pikir (mindset) agar dapat beradaptasi dengan perkembangan digital, Budaya digital atau digital culture sudah menjadi tatanan kehidupan baru masyarakat. Hal ini juga memengaruhi gaya interaksi mereka sehingga menimbulkan kebiasaan baru, seperti menggunakan media sosial, berbelanja online, melakukan pembayaran digital, pendidikan online, dan work from home. Media sosial yang paling popular saat ini adalah youtube.

Budaya Indonesia, murah senyum, suka berinteraksi dengan orang lain, bersikap santun, suka menolong, suka bergotong royong. ada tiga aspek penting dalam membangun budaya digital, yakni: participation (bagaimana masyarakat berpartisipasi memberikan kontribusi untuk tujuan bersama), Remediation (bagaimana merubah budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat), bricolage (bagaimana memanfaatkan hal-hal yang sudah ada sebelumnya untuk membentuk hal baru). Multikulturalisme, Indonesia, dengan tingkat keanekaragaman masyarakat yang sangat kompleks sehingga cukup pantas disematkan sebutan masyarakat multikulturalisme untuk Indonesia. 

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang unik karena memiliki ribuan adat-istiadat. Memiliki apa yang disebut sebagai SARA. Suku (Kelompok masyarakat dengan persatuan kebudayaan). Agama  (Suatu sistem yang berisi aturan-aturan peribadatan kepada Tuhan). Ras (Penggolongan yang didasarkan oleh ciri-ciri fisik (yang terlihat). Antargolongan (Berdasarkan diferensiasi dan stratifikasi sosial.) Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan dan membangun sikap toleransi di era digital ini, antara lain : Menerima adanya perbedaan Perbedaan merupakan sebuah rahmat yang diberikan oleh Tuhan, Hidup rukun antar sesame Hidup rukun antar sesama perlu digalakkan, Menjalin komunikasi yang lebih baik Komunikasi yang terjalin dengan baik, Memberikan kebebasan orang lain untuk memilih jalan hidupnya, Menghargai dan menghormati hak orang lain Setiap orang memiliki hak masing-masing. 

 

Setelah sesi pemaparan materi selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money sebesar Rp. 100.000,-

  1. Nurul Aziza memberikan pertanyaan kepada bapak M Adhi Prasnowo, ST., MT., IPM., ASEAN Eng.

Q :  bagaimana cara memotivasi anak yang mempunyai softskill agar lebih tertarik lagi agar menjadi bekal dimasa depan

A : ada Batasan usia yang perlu kita pandu pada usia tertentu agar mengurangi penggunaan perangkat digital, agar dapat berfikir kritis, dan agar untuk memanfaatkannya dapat memainkan game yang membuat berfikir, jadi konsep dasar hal penting untuk diberikan kepada anak

 

  1. Alfia memberikan pertanyaan kepada ibu Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.S.

Q : tak hanya sinyal pendampingan orangtua sangat penting unuk anak tentang literasi digital dan bagaimana tentang orangtua yang berkerja fulltime sehingga tidak adanya pendampingan dan bagaimana cara membuat anak berfikir secara kritis.

A : pendampingan orangtua saat ini sangat dibutuhkan oleh anak jadi jika orangtua tidak bisa mungkin bisa meminta bantuan atau di wakilkan oleh siapa pun itu karena hanya dengan komunikasi dan juga jika anak terbuka oleh orangtua akan membuat anak terjaga, dan bisa memakai aplikasi untuk mengontrol anak dari jarak jauh, Untuk konten negative bisa kita blokir karena sudah banyak aplikasi untuk memantau anak kita.

 

  1. Bagus Prayoga memberikan pertanyaan kepada bapak Sudarmono, M.Pd.

Q : bagaimana cara mengatasi penyebaran hoax yang sering dilakukan yang menyalah gunakan penggunaan lain geram?

A : kita bisa melakukan berhenti menyebarkan berita yang menurut kita tidak benar, dan juga kita bisa mencari kebenarannya dari sumber lain, dan jika ada aplikasi yang meminta jangan langsung diterima atau diklik jadi harus berhati-hati dan bila ragu-ragu kita biarkan saja.

 

  1. Elisabeth fransisca memberikan pertanyaan kepada bapak Yhudi Juliandra Dinata, S.I.Kom.

Q : bagaimana car akita mengedukasi anak kita yang kecanduan game dan solusi apa yang bisa diberikan?

A :kita juga perlu tau klasifikasi usia untuk mengakses hal seperti itu dan kita harus pahami pola permainanya, kita juga perlu membatasi pola permainan mereka juga, dan juga pembatasan dengan penggunaan gadget, lalu saat anak menggunakan gadget harus dengan pengawasan dan juga kita harus memberi reward jika mereka mematuhi dan konsekuensi jika mereka melanggar dan juga komunikasi yang baik dengan anak.

 

Setelah sesi tanya jawab selesai, moderator kembali menyapa Key Opinion Leader, @amaratih . Menurut beliau, sekarang in di era teknologi sangat mempermudah contohnya seperti membaca yang dahulu kita keperpustakaan sekarang kita bisa melihat di hp dan juga banyak hal lain yang mempermudah kita, jadi sayang banget kalu tidak dimanfaatkan dengan baik, dan juga kita harus lebih produktif lagi. Dan juga pembelajaran online ini menjadi tantangan juga karena ga semua daerah mendapat fasilitas yang sama sperti sinyal dan perangkat dll, dan manfaat dari webinar seperti ini sangat banyak kareana ada narasumber yang memberikan ilmunya. 

Kemudian, setelah rangkaian acara selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.