Webinar Literasi Digital: Etika Dunia internet, Jarimu Harimaumu

Webinar Literasi Digital: Etika Dunia internet, Jarimu Harimaumu

RIAUMANDIRI.CO, DUMAI - Kegiatan webinar literasi digital pada hari Kamis, 02 September 2021, pukul 14.00 WIB, dengan tema "Etika Dunia Internet : Jarimu, Harimaumu” dibuka oleh moderator Sonnaria. Moderator memberikan reminding untuk para hadirin dalam 10 menit sebelum acara dimulai. Kemudian, moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam, berdoa dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital. Moderator juga tidak lupa untuk mengingatkan para peserta untuk terus menjaga protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan. Acara pertama dimulai dengan memutarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aptika KEMKOMINFO.

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Rezita Meylani Yopi, SE selaku Bupati Indragiri Hulu.


Kemudian, moderator memperkenalkan Key Opinion Leader yaitu Doni Koil, beliau adalah seorang Owner @godstarinc.

Kemudian, moderator membacakan tata tertib dalam kegiatan webinar ini. Setelah membacakan tata tertib, pada pukul 09.23 moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu bapak Dr. Tantan Hermansyah, M.Si, beliau adalah seorang Ketua Prodi Magister KPI UIN Jakarta dan Direktur Pendidikan dan Inovasi Yayasan Syahid Jakarta. Beliau akan menyampaikan materi tentang Jari Kita : Diri Kita #Jaga Ruang Digital.

Summary : “Jagalah dunia digital ini dengan baik, jagalah etika kita di dunia digital dan sebarkanlah hal-hal yang positif dengan tidak menyebarkan berita hoax, tapi sebarlah berita-berita yang positif dan dapat bermanfaat bagi orang lain.”

Ruang digital suatu media tempat manusia berinteraksi berbasis internet dan manusia harus berperilaku selayaknya di ruang nyata bahkan bisa lebih. Seperti dalam kehidupan sehari-hari; ruang digital menuntut pelakunya membuat identitas dan b anyak yang membuat akun atau identitas palsu untuk melakukan hal-hal negatif;Fungsi ruang digital yaitu sebagai sarana mencari informasi, sebagai penyedia sumber pelajaran tambahan dan sebagai sarana pembelajaran jarak jauh.

Tiga pendekatan jaga ruang digital :

  1. Up stream

  2. Middle Stream

  3. Downs Stream

Pada pukul 14.53 narasumber pertama selesai menyampaikan materinya. Selanjutnya pada pukul 14.56 moderator memperkenalkan narasumber kedua yaitu bapak Muhamad Rosit, M.Si, beliau adalah seorang Wakil Dekan Bidang Akademik Fikom Universitas Pancasila. Beliau akan menyampaikan materi tentang Jaga Keamanan Jemarimu Di Ruang Digital.

Summary : " Jejak digital dapat berbentuk citra diri seseorang dan jejak digital yang buruk dapat merugikan orang lain. Cara merawat jejek digital yaitu dengan mengatur privasi di perangkat dan akun media sosial kita, lalu selalu update sistem operasi dan antivirus dan saringlah sebelum sharing.”

Jejak digital adalah rekam atau bukti yang ditinggalkan setelah beraktivitas di internet yang berpotensi untuk dicari, dilihat, disalin, dicuri, dipublikasikan dan diikuti oleh orang lain. Jejak digital dapat berbentuk citra diri seseorang dan jejak digital yang buruk dapat merugikan orang lain. Contoh jejak digital seperti unggahan foto, video, konten blog riwayat pencarian, transaksi belanja, riwayat email dan riwayat panggilan telepon

Cara merawat rekam jejak digital :

  1. Atur privasi di perangkat dan akun media sosial kita.

  2. Gunakan akun yang berbeda di setiap akun media digital.

  3. Selalu update sistem operasi dan antivirus

Tiga pendekatan jaga ruang digital :

  1. Up stream : Literasi Digital

  2. Middle Stream : Penindakan di ruang digital

  3. Downs Stream : Penindakan di dunia nyata

Ragam penipuan digital :

  1. Scam

  2. Spam

  3. Phising

Tips menjaga keamanan digital :

  1. Cerdas menggunakan Internet

  2. Tidak mengunggah informasi sensitive sepeti No KTP, PIN, Kata Sandi, Alamat Rumah, No Hp, dan tanda tangan

  3. Buat password yang kuat

Pada pukul 15.22 narasumber kedua selesai menyampaikan materinya. Selanjutnya pada pukul 15.23 moderator beralih kepada narasumber ketiga yaitu ibu Yenni Mairida, S.E., M.M, beliau adalah seorang Ketua KPU Indragiri Hulu. Beliau akan menyampaikan materi tentang Pahami Batasan di Dunia Tanpa Batas. Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital.

Summary : “Terdapat pemanfaatan ruang digital seperti media sosial, yang semakin meningkat dan bermanfaat positif, namun terdapat pula ruang digital yang bersisi negatif sehingga membuat disrupsi sosial. Bijak dalam berekpresi dengan cara saling menghargai dan ikuti norma yang berlaku.”

Etika adalah ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut masyarakat. Netiket atau Nettiquette, adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan internet. Dalam berinternet juga diperlukan etika dan tata caranya sendiri seperti halnya mengirim surat, menggunakan media sosial dan sebagainya. Etika diciptakan untuk platfrom, user dan konten creator.

Bijak dalam berekpresi dengan cara :

  1. Saat kita berada di internet, kita semua adalah manusia seperti di dunia nyata

  2. Mengikuti aturan yang ada pada kehidupan sehari-hari ketika anda online

  3. Ingat tempat di mana anda berada ketika sedang online

Etika dalam bermedia maya :

  1. Ingatlah keberadaan orang lain

  2. Hormati waktu dan privasi orang lain

  3. Jangan menyalahgunakan kekuasaan

Tindakan etika di media sosial :

  1. Bijaksana dalam mengomentari dan meneruskan foto atau video 

  2. Jangan takut melaporkan akun yang bermasalah

  3. Jangan memberikan informasi pribadi saat berinteraksi di media sosial

   Pada pukul 10.22 narasumber ketiga selesai menyampaikan materinya. Selanjutnya pada pukul 10.23 moderator mempersilahkan narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya yaitu bapak Andi Saputra, S.I.Kom, beliau adalah seorang Research at Insight Institute. Beliau akan menyampaikan materi tentang Budaya Digital : Etika Dunia Internet : Jarimu, Harimaumu.

Summary : “Budaya digital merupakan hasil olah pikir, kreasi dan cipta karya manusia berbasis teknologi internet. Perkembangan budaya digital sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Orang yang dapat bertahan bertahan bukan yang paling kuat atau pintar, tapi yang bisa beradaptasi.”

Budaya dikaitkan dengan bagian dari budi dan akal manusia. Budaya merupakan pola atau cara hidup yang terus berkembang oleh sekelompok orang dan diturunkan pada generasi berikutnya. Digital berasal dari kata digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Dan budaya digital merupakan Tatanan baru dimana manusia dan teknologi hidup berdampingan dan senantiasa berkolaborasi. Budaya digital adalah keseluruhan gaya hidup dan kebiasaan yang diciptakan oleh inovasi yang dibawa oleh zaman di mana manusia hidup, teknologi lebih banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Membangun budaya digital :

  1. Menanam nilai-nilai keindonesia yang merupakan negara bangsa anugerah Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa dengan segala keanekaragamannya, sebagaimana yang tertuang dalam sila-sila Pancasila

  2. Pendidikan multikultural yang autentik dan berjelanjutan 

  3. Menumbuhkan toleransi yang autentik

Kompetensi yang harus dimiliki :

  1. Keterampilan untuk mengonsumsi informasi secara fungsional

  2. Keterampilan mengonsumsi secara kritis

  3. keterampilan presuming kritis

Cerdas menghadapi berita hoax :

  1. Perhatikan sumber berita

  2. Baca keseluruhan berita

  3. Kritis dan cerdas dalam membaca berita

Pemaparan materi selesai pada pukul 16.00, setelah itu pada pukul 16.01 moderator beralih ke sesi tanya jawab antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money sebesar Rp. 100.000,-

  1. Ririn Ahmarani memberikan pertanyaan kepada bapak Dr. Tantan Hermansyah, M.Si

Q : Bagaimana kita sebagai generasi milenial memanfaatkan ruang digital untuk berekspresi dan beropini dengan bijak ,sehingga menghasilkan konten konten yang positif?

A : Ruang digital ini seperti lautan informasi, maka pilah pilihlah informasi yang positif. Kita harus memiliki kekayaan wawasan untuk beropini dan jangan membuat opini atau sesuatu yang diniatkan untuk menyebarkan kebencian yang dapat merugikan orang lain.

  1. Khoirunisa memberikan pertanyaan kepada bapak Muhamad Rosit, M.Si

Q : Bagaimana cara aman yang lebih spesifik, tips dan trik keamanan saat menjelajahi web di internet khususnya untuk anak dan remaja?

A : Anak-anak harus dibatasi dalam bermain di media digital, anak-anak harus diberikan sosialisasi tentang bagaimana cara menggunakan media digital yang baik dan benar. Dan kita juga harus bisa memanfaatkan media digital ini sesuai dengan kebutuhan dan usianya. 

  1. Miftakhul Ulum memberikan pertanyaan kepada bapak Yenni Mairida, S.E., M.M 

Q : Konten gaming di youtube sangat digemari kaula muda. juga anak2. namun sering saya temukan konten kreator gaming ini berbicara dalam video utub tersebut. bagaimana tanggapan ibu mengenai hal ini? melihat viewersnya juga meliputi anak-anak dibawah umur. 

A : Inilah pentingnya tugas orangtua untuk membatasi akses anak-anak dalam bermain di media digital. Kita juga perlu mengawasi anak-anak dalam bermain di media digital ini.

  1. Handaka Kembaren memberikan pertanyaan kepada bapak Andi Saputra, S.I.Kom

Q : Bagaimana kita menyikapi multikulturalisme atau keberagaman di Indonesia sekarang ini. Dan bagaimana cara membangun dampak positif dari multikultural di sekitar kita untuk mewujudkan dampak positif tersebut sehingga menjadi masyarakat digital yang berbudaya indonesia?

A : Kita harus saling menghormati dan tidak mencaci kebudayaan orang lain. Kita harus banyak melakukan hal yang positif

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 16.21, selanjutnya moderator kembali menyapa Key Opinion Leader Doni Koil. Beliau mengatakan, Kita harus bijak dalam menggunakan media digital ini, jangan mudah terprovokasi dengan hal-hal yang negative. Kita harus membangun literasi digital ini dengan sebaik mungkin.

Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 16.29 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital!