Webinar Literasi Digital: Tips Hujan Cuan di Ruang Digital

Webinar Literasi Digital: Tips Hujan Cuan di Ruang Digital

RIAUMANDIRI.CO - Webinar literasi digital pada siang ini, 24 Agustus 2021 dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh moderator, Astrid Angraeni. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Tips Hujan Cuan di Ruang Digital”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, yaitu 

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu Jimi N. Mahameruaji, M.Si – Dosen Prodi Televisi dan Film Fikom Unpad, menyampaikan materi tentang mengubah mindset konsumtif menjadi produktif


SUMMARY : mengubah mindset dengan tidak berorientasi pada viral, akan tetapi berorientasi pada continue. Continue dalam produksi konten dengan konsisiten pada produksi, konsisten pada tema dan konsisten dalam interaksi.

Kebiasaan dan Perilaku yang tidak bisa lepas dari Gawai memudahkan seseorang untuk berprilaku Konsumtif. Berdasarkan Jurnal Penelitian Universitas Atma Jaya pada tanggal 9 Desember 2020, Kemungkinan Menjadi Konsumtif tinggi didukung kemudahan berbelanja, pilihan barang, dan transaksi pembayaran yang beragam. Prevalensi populasi dewasa Indonesia yang mengalami adiksi internet selama masa pandemi COVID-19 mencapai 14,4%. Durasi online juga meningkat sebesar 52% dibandingkan sebelum pandemic. Maka dari itu rubahlah kebiasaan internet dan perilaku konsumtif menjadi produktif.

Revolusi industri 4.0 adalah kemajuan pada dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber dalam bentuk dunia virtual, dimana data, mesin, dan manusia terkoneksi satu sama lain. Industri ini disebut juga dengan Internet of Things atau IoT, yaitu masa-masa dimana internet adalah segalanya.

Potensi dan peluang yang ada di era digital yaitu berjualan online, Menggunakan Sosial Media, Aplikasi Chat atau menggunakan E-Commers yang tersedia. Kemudian content creator, Pembuat konten di berbagai platform social media memiliki potensi yang tinggi. Kebutuhan konten dengan variasi dan segmentasi yang beragam menjadikan peluangnya sangat potensial. Dan Fotografer/Videografi, Beralihnya kegiatan fotografi dari analog ke digital, dan semakin tinggi kebutuhan eksistensi dari masyarakat dalam bentuk visual (foto atau video).

Optimalkan potensi peluang yang ada dengan menjadi creative content, Pembuatan Desain Website, Desain Logo, Digital Imaging Artist/editor foto, drafter, visualisator, layouter, art director, animator. Kemudian conten writer Penulis Profesional yang memproduksi konten-konten menarik di media online, bs berbentuk artikel, blog, tulisan di sosmed, dan influencer, selebgram dll Menggunakan pemasaran online menggunakan jasa influencer marketing pengaruhnya cukup besar. Karena efisiensi dan efektifitasnya termasuk tinggi mempengaruhi penjualan.

Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu, Dr. Tantan Hermansah, M.Si – Ketua Prodi Magister KPI UIN Jakarta dan Direktur Pendidikan dan Inovasi Yayasan Syahid Jakarta, menyampaikan materi tentang bukan sekadar menambang pel-UANG

SUMMARY : system dalam platform yang paling kuat sekalipun hanya membantu, peluang besar kadang berbanding lurus dengna resikonya. Maka dari itu pahami serta harus cakap dalam dunia digital.

Era digital, peluang dan ancaman. Peluang berupa Ruang belajar meluas, Bisa belajar apa saja dan di mana saja, Hadirnya profesi baru Influencer, buzzer, dll, Aksesibilitas informasi, Belajar, bisnis, senang-senang seperti menjadi freelance, bisnis e-commerce, dropshiper, digital marketing, social media specialist, dll. Sedangkan ancamannya berupa Keberlimpahan informasi yang bisa disalahgunakan, Hoaks, ujaran kebencian, provokasi, dsb. Hilangnya “kemanusiaan”, Penipuan, Cyberbullying.

Aman berinteraksi digital dengan pahami system platform transaksi yang mau digunakan, gunakan password (sandi) yang kuat dan berbeda, kemudian hati-hati mengunggah data pribadi, hindari berbagi data (termasuk data tetangga, keluarga dll), perbaharui secara rutin, termasuk jika ada yang aneh.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Desrusnahwaty Saputri, S.Pd – Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menyampaikan materi tentang etika digital.

SUMMARY : Salah satu prinsip dasar dalam netiquette adalah “berperilakulah dengan baik terhadap orang di dunia siber, sebagaimana kita ingin orang berlaku hal yang sama terhadap kita”. Oleh karena itu perlu kehati-hatian agar tidak terjadi salah interpretasi dari apa yang kita sampaikan atau terima dalam berkomunikasi.

Digitalisasi telah menjadi pengaruh yang sangat luas pada budaya karena muncul Internet sebagai bentuk komunikasi massal dan meluas penggunaan Komputer pribadi dan perangkat lain seperti smartphone. Perkembangan dunia digital sudah mencapai semua aspek dari segi bisnis, ekonomi, hiburan, transportasi bahkan dalam proses kegiatan belajar di sekolah.

Pendidikan karakter berlandaskan Pancasila ini akan dilakukan, baik dalam kurikulum, pedagogis, maupun penilaian. Saat ini, pendidikan ini dilakukan berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Untuk berbasis kelas, dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran atau dalam muatan lokal.

Mengembangkan karakter berkebhinekaan global siswa dalam pembelajaran Dalam hal ini, Pelajar yang memiliki profil pancasila yang berkebinekaan global memiliki semangat untuk mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

8 Etika komunikasi digital untuk diterapkan, yaitu Selalu ingat “tulisan” adalah perwakilan dari kita, Yang diajak berkomunikasi adalah manusia, Mengendalikan emosi, Menggunakan kesantunan, Menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas, Menghargai privasi orang lain, Menyadari posisi kita dan Tidak memancing perselisihan.

Materi terakhir disampaikan oleh narasumber keempat yaitu, Fahmi Sugandi, S.Kom – Head of Digital at Manning & Co, Singapore, menyampaikan materi tentang sukses berkarir di dunia digital

SUMMARY : tips memulai berkarir di dunia digital yaitu dengan mencari tahu hobi, keuinikan diri dan passion, kemudian memahami literasi digital dan komputasi, memanfaatkan ruang digital untuk meningkatkan skills, bangun portofolio dan reputasi serta melatih kecakapan bahasa inggris.

Profesi di dunia digital yang sedang tren saat ini yaitu copywriter, content, blogger, transltor, kemudian digital marketing, video, motion dan desain grafis, kemudian programmer, data analyst, financial dan accountin, cloud engineer, youtuber dan streamer game. 

Jika ingin memulai berkarir di dunia digital yaitu cari tahu hobi, keuinikan diri dan passion, kemudian memahami literasi digital dan komputasi, memanfaatkan ruang digital untuk meningkatkan skills, bangun portofolio dan reputasi serta melatih kecakapan bahasa inggris.

Rekomendasi website untuk menjual jasa/skills digital yang dimiliki yaitu www.upwork.com, www.fiverr.com, www.freelancer.com, www.sribulancer.com, www.projects.co.id, www.fastwork.id 

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.

  1. Andi Putra memberikan pertanyaan kepada Jimi N. Mahameruaji, M.Si

Q :  kebudayaan Dunia yang ada di dunia digital, kita melihat akan adanya ancama pada budaya kita, Bagaimana cara mengantisipasi ancaman budaya luar, maupun ajaran-ajaran yang kurang atau tidak baik untuk Budaya kita yang dibawa masuk ke Indonesia melalui kanal-kanal digital?

A : dengan perkembangan teknologi, akselerasi pengaruh budaya luar menjadi tinggi. Namun balik lagi kepada diri sendiri dan lingkungan kita, diri sendiri dapat menilai value apa yang di dapat.

 

  1. Wulan Fitriani memberikan pertanyaan kepada Dr. Tantan Hermansah, M.Si

Q : bagaimana cara kita membedakan online shop yang jujur dan online shop yang menipu, melihat saat ini penipu sudah semakin cerdas, mereka dapat meyakinkan customer bahwa olshop mereka trusted padahal olshop nya penipuan

A : yang pertama yaitu apakah olshop tersebut menjual produknya di marketplace terpercaya, kemudian bisa coba dengan system COD

 

  1. Putri memberikan pertanyaan kepada Desrusnahwaty Saputri, S.Pd

Q : Sebelum seorang anak menggunakan media digital atau internet, apa yang perlu ditanamkan dalam diri mereka atau benteng yang perlu disiapkan sebelum berkelana di dunia digital? Secara, banyak sekali ancaman digital yang dapat terjadi yang berdampak pada karakter dan masa depan mereka

A : kita harus tahu bahwa kita berurusan dengan manusia, apa yang kita tulis dan apa yang kita ketik merupakan cerminan diri kita. Berikan pemahaman kepada anak-anak jika ada etika di dalam dunia digital yang harus di patuhi

 

  1. Nita memberikan pertanyaan kepada Fahmi Sugandi, S.Kom

Q : Bagaimana membangun rasa percaya diri karena saya selalu ragu dan kurang PD dalam membuat karya yang akan saya unggah dimedsos, takut karya saya mendapat tanggapan negative?

A : yang pertama yaitu tidak mendengarkan apa yang orang lain katakan, anggaplah sebuah masukan, karena tidak semua orang dapat menerima konten kita. Manfaatkan kritikan untuk membangun diri kita. 

 

Sesi tanya jawab selesai. Moderator kembali memanggil Key Opinion Leader, yaitu @suchimentari – Jurnalis, Owner @Ciggu.id, @cigguforkids.id, Konten Kreator Youtube Suchi Mentari, #JURNALISNGEVLOG. Menurut beliau, untuk mencari CUAN di era digital ini tidak hanya berjualan namun bisa menjadi seorang konten creator. Manfaatkan media sosial dengan baik untuk mencari peluang. Mulailah dengan hal-hal yang disukai dan konsisten denga napa yang sedang dikerjakan, jangan hanya mencari followers tapi tidak mementingkan isi, buatlah konten yang bermanfaat.

Setelah berbincang-bincang dengan Key Opinion Leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, Key Opinion Leader, dan seluruh peserta webinar pada sore ini. kemudian moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital. 

Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!