Webinar Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah

Webinar Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah

RIAUMANDIRI.CO - Webinar literasi digital pada hari Senin, 06 September 2021 dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh moderator, Irman Heryana. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “LITERASI DIGITAL: MENJAGA KUALITAS BELAJAR DARI RUMAH”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta

mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, yaitu @tomrist_ – Moderator Debat Capres – Cawapres 2019 .


Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu, Aris Aryanti, S.Si – PVP Coordinator Al Firdaus Islamic School, menyampaikan materi tentang “Menjaga Kualitas Belajar Dari Rumah, Saatnya Peserta Didik Terampil Belajar Online”. Menurut beliau, ada beberapa tantangan pembelajaran online, yaitu jaringan internet/kuota, gadget/perangkat, gangguan di rumah, motivasi & tanggung jawab, sulit berinteraksi, dan digital skills. Ada 3 keuntungan di era digital, yaitu meningkatkan kreativitas & skills, memperluas wawasan dan jaringan melalui kolaborasi tanpa batas, dan munculnya profesi-profesi baru. ada 6 basic digital skills, yaitu digital foundation skills, communicating, handling information and content, problem solving, being safe and legal online, dan transacting. Ada beberapa advance digital skills, yaitu digital marketing, medsos specialist, apps developer, video animation, content creator, graphic design, web design & developer, creative content writing/essay/journal/blog.

Ada 4 cara mudah untuk beradaptasi, yaitu kemampuan untuk bekerja sama & berkolaborasi, kemampuan untuk berpikir kritis, kemampuan dan skills untuk berkomunikasi, dan kemampuan untuk kreatif & inovatif. Ada beberapa tips untuk siswa, yaitu terlibat dan aktif selama pembelajaran, menguasai digital skills, ikuti terus pelajaran dan pekerjaan rumah, kirim tugas dengan benar & tepat waktu, beristirahat dari aktifitas online, berkolaborasi dengan teman dan saling support.

Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu, Anwar Sadat, S.T., M.T – Praktisi & Akademisi TIK, menyampaikan materi tentang “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Menurut beliau, Hampir separuh orang tua tidak menjelaskan dampak negatif gadget ke anak. Padahal sebanyak 79% penggunaan gadget selain belajar, 79% tidak ada pengaturan, dan 70% anak memiliki gadget sendiri. Penggunaan internet yang baik dan sesuai sehingga dapat mengatasi bahaya yang mengancam dari dan konten-konten negatif yang ada. Perlunya kompetensi digital, yaitu literasi informasi & data, komunikasi dan kolaborasi, kreasi konten digital, aman, dan problem solving. Ada 7 langkah cyber safety, yaitu install pembaruan system operasi/perangkat lunak, jalankan perangkat lunak anti virus, cegah pencurian identitas, nyalakan firewall pribadi, hindari spyware/adware, lindungi kata sandi, dan cadangkan file penting. Ada beberapa hal ruang digital sehat bagi anak, yaitu berkomunikasi terbuka, manfaatkan fitur teknologi perlindungan, temani anak di ruang digital, ajarkan internet baik & aman, laporkan bila masalah internet, dan beri ruang kreasi digital.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Andi Effendi, S. Si –

Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Dumai, menyampaikan matei tentang “Etika Digital”. Menurut beliau, Masyarakat yang TERBENTUK secara digital dan berkomitmen untuk bertanggung jawab menjaga hubungan yang harmonis dan beradab sehingga kehidupan lebih kreatif dan produktif. Etika komunikasi dibutuhkan untuk menjadikan masyarakat pengguna teknologi digital dapat menjaga tata krama pergaulan yang baik. Ada beberapa bentuk pelanggaran etika berdigital, yaitu hacker yang memiliki kecenderungan untuk mencuri, merusak dan menghilangkan system computer, membuat sumber daya computer tidak bisa digunakan oleh pengguna, pembajakan perangkat lunak, manipulasi informasi untuk keuntungan financial, perjudian siber berskala global, mempertontonkan gambaran asusila dan kekerasan terhadap anak secara seksual, Bahasa kasar yang menyakiti, dan mempertontonkan hal yang membuat persepsi negative pada seseorang.

Materi terakhir disampaikan oleh narasumber keempat yaitu, Vidiel Tania Pratama,

ST – Founder Digital Culture Institut, menyampaikan matei tentang “Budaya Digital Dunia Pendidikan”. Menurut beliau, Jumlah pengguna internet Indonesia terus meningkat. Berdasarkan hasil laporan terbaru Hootsuite dan We Are Social, pengguna internet Indonesia mencapai 202,6 juta hingga Januari 2021. itu artinya 73,7% warga Indonesia sudah tersentuh dengan berselancar di dunia maya. Ada beberapa area dan indicator budaya digital, yaitu Pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara, Digitalisasi Kebudayaan melalui pemanfaatan TIK, Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya, dan Digital rights (Kontrol). Budaya digital merupakan hasil pikiran manusia yang menjadi kebiasaan sehingga membudaya dalam aktifitas kehidupan sehari-hari dengan berbasis teknologi internet. Aktivitas menggunakan medsos, berbelanja online, melakukan pembayaran digital, pendidikan online hingga aktivitas kerja dengan WFH merupakan praktek budaya digital. Perkembangan budaya digital ditentukan oleh pengetahuan Dan transpormasi digital itu sendiri.

Aktivitas digital bisa dibilang sudah tidak terbendung, sehinga mau tidak mau, siap tidak siap harus bisa mengelola dengan baik sehingga pula menjadi budaya yang baik. Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, mengharuskan pemerintah mengambil keputusan darurat bagi satuan pendidikan. Yaitu melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), baik melalui luring maupun daring. Pelaksanaan aktivitas belajar dipaksa dilakukan melalui daring, sehingga budaya belajar dan minat belajar anak juga harus sama semangatnya seperti offline sedikala sebelum terjadinya wabah pandemic covid-19. Ada beberapa persiapan yang harus guru lakukan untuk belajar daring, yaitu harus dapat memanfaatkan media teknologi, membuat sebuah pembelajaran online yang terencana, membuat anak didik tetap berkonsentrasi, menyampaikan nasihat kepada anak didik, mendorong orang tua agar ikut aktif, rangkum materi ajar, metode pembelajaran interaktif, dan menyediakan provider internet terbaik. Untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan belajar online, hal yang sebaiknya disiapkan oleh siswa, yaitu menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan, menyesuaikan jadwal belajar online dengan aktivitas rumah, membuat ruang belajar yang nyaman, dan kemauan yang kuat.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.