Kak Seto Minta Pemerintah Hentikan PTM

Kak Seto Minta Pemerintah Hentikan PTM

RIAUMANDIRI.CO - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyebut telah mewanti-wanti dari awal akibat dari penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19 yang telah dibuka pemerintah.

Dari data yang disampaikan LPAI, secara nasional sudah tercatat sebanyak 1.296 murid yang terkonfirmasi positif Covid-19. Terbanyak ialah siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Jauh sebelum rencana penerapan PTM terbatas ini, LPAI ternyata telah memberikan masukan kepada menteri terkait. Menurutnya, ada lima hal yang perlu dilakukan agar boleh belajar di sekolah saat pendami.


Ketua LPAI, Kak Seto menyebut, hal itu dilakukan dengan 5 SIAP, yakni Siap Daerah, Siap Sekolah, Siap Guru, Siap Infrastruktur, Siap Orang Tua dan terakhir Siap Siswa.

5 SIAP itu diutarakan oleh Kak Seto saat melakukan konferensi pers di salah satu lokasi di Kota Pekanbaru, Kamis (23/9/2021). Dalam pertemuan itu juga didampingi oleh LPAI Riau.

"Kami sempat memohon, satu saja yang tidak siap, PTM terbatas agar lebih baik untuk tidak dilaksanakan di masa pandemi ini," kata Kak Seto.

Meski PTM terbatas saat ini berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, hal itu dinilai Kak Seto tak menjamin penyebaran.

Sebab menurut dia, yang namanya anak tidak akan bisa diprediksi tingkahnya saat berada di luar secara bersama-sama. "Ehh, masker kamu cantik, tukeran dong kita," jelas Kak Seto sambil mencontohkan salah satu tindak tanduk siswa.

LPAI menilai PTM Terbatas ini tidak efektif untuk dilaksanakan sebetulnya, namun lantaran banyaknya desakkan dari orang tua murid untuk tetap sekolah maka dari itu diinisiasi agar terlaksana.

"Kalau menurut saya, iya (tidak efektif). Saya dengan tegas menyatakan jangan terburu-buru untuk PTM terbatas ini, karena rawan lahirnya korban terpapar, anak kita jadi bahaya," tegas Kak Seto.

Selain itu, LPAI juga menyoroti kebijakan yang diterapkan sekolah dalam pembelajaran di masa pandemi ini yang masih menerapkan kurikulum normal.

"Tentu berat bagi siswa," sambung Seto dengan alasan waktu pembelajaran yang begitu singkat.

LPAI menyarankan agar PTM terbatas ini untuk dihentikan sementara waktu hingga kurun waktu menyatakan bahwa segala sesuatu telah siap, ataupun pandemi telah melemah.

"PTM terbatas, saya tekankan untuk tidak dilaksanakan. Kenyataannya memang belum bisa memenuhi 5 SIAP, ya belum siap. Buat anak kok coba-coba," kata Kak Seto mengakhiri.