Bertemu Menkominfo, Gubri Sampaikan Aspirasi Teknologi Literasi Digital

Bertemu Menkominfo, Gubri Sampaikan Aspirasi Teknologi Literasi Digital

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta. Ia datang untuk menyampaikan aspirasi terkait pemanfaatan teknologi informasi di provinsi Riau.

Kunker Gubernur Riau, disambut Menkominfo, Johnny G. Plate pada Jumat (10/9). Pertemuan ini merupakan bentuk sinergitas antara Kementerian Kominfo dan Pemerintah Daerah.

"Kunker kami di Kementerian Komunikasi dan Informatika hari ini, untuk menyampaikan aspirasi ke Menkominfo, terkait alokasi kegiatan yang dibiayai APBN ke Riau. Alhamdulillah kami diterima langsung oleh Pak Menteri," kata Syamsuar.


Syamsuar datang didampingi Sekda Riau, SF Haryanto dan Kepala Dinas Kominfotik, Chairul Riski.

Kunker tersebut juga bertepatan dengan hari ulang tahun Menteri Kabinet Indonesia Maju, Johnny G. Plate, yang lahir di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur pada 10 September 1956 lalu.

"Saya ucapkan selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan sukses selalu untuk mewujudkan Indonesia tangguh dan Indonesia tumbuh," kata Syamsuar.

Kunker Syamsuar di Jakarta untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Konkuren Bidang Komunikasi dan Informatika.

Kemudian, mendorong percepatan pencapaian misi kelima RPJMD Provinsi Riau Tahun 2019-2024, yakni mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang prima berbasis teknologi dan Informasi. Dalam rangka pengimplementasiannya, Pemprov Riau memerlukan program pemanfaatan teknologi informasi.

Ada pun jenis program pemanfaatan teknologi informasi yang diperlukan adalah literasi digital yang terdiri dari pembinaan dan pengembangan kelompok informasi masyarakat (KIM), pembinaan, pengembangan kelas kominfo di SMA/SMK, pembinaan dan pengembangan kemitraan komunikasi.

Kemudian, program pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan kegiatan terdiri dari penyediaan teknologi pengendalian konten negatif di internet, software maupun hardware, penyediaan UMKM go online untuk scale up dari usaha mikro kecil menjadi menengah.

Internet di area blank spot

Gubernur Riau, Syamsuar menyampaikan bahwa dari 1.591 desa di Riau, yang sudah memiliki akses internet itu sebanyak 1.322 desa, sedangkan 269 desa lainnya masih blank spot.

Untuk itu, Gubri mengharapkan bantuan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G Plate bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo agar dapat membantu akses internet di Riau.

Syamsuar menyebutkan, akses internet dan telekomunikasi saat ini sangat dibutuhkan, apalagi di tengah pandemi Covid-19, sekaligus dalam rangka mendukung transformasi digital di Provinsi Riau.

"Tadi kita bertemu Pak Menteri, menteri langsung menyuruh BAKTI menginventaris kembali area blank spot di Riau," ujarnya, usai bertemu Menkominfo RI, Jumat (10/9/21).

Orang nomor satu di Riau ini mengungkapkan, Menkominfo menargetkan dalam dua tahun ini akan dibangun akses internet desa yang diprioritaskan bagi daerah di wilayah 3T, yaitu tertinggal, terdepan, dan terluar.

BAKTI akan membangunan base transceiver station (BTS) bekerja sama dengan kabupaten/kota yang menjadi prioritasnya, yaitu daerah di wilayah 3T dan sektor pelayanan publik.

Nantinya, pembangunan BTS tersebut disesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW), sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam membangun literasi digital yang lebih baik lagi.

"Riau juga sudah ada pusat data yaitu satu data terpadu, adanya akses internet yang memadai diharapkan kedepannya tercover semuanya satu data nasional," ungkapnya.

Kemudian, Syamsuar menambahkan, Menkominfo juga meminta daerah untuk berkoordinasi dengan Menkominfo dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah serta membangun SDM yang mumpuni di bidang telekomunikasi.

Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo juga mengapresiasi Provinsi Riau yang sudah memiliki kota cerdas (smart city), yaitu Kota Cerdas Pekanbaru, Siak, dan Pelalawan.

Kota cerdas ini sendiri merupakan gerakan yang dicanangkan oleh Kemenkominfo sejak 2017 lalu dengan enam pilar utama, yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.

"Menkominfo juga mengharapkan anak muda Riau juga merambah ke startup digital dan diharapkan muncul SDM unggul di bidang startup dari Riau," tutupnya.

Turut hadir pada pertemuan Direktur Utama BAKTI, Anang Achmad Latif, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi, dan Kepala Badan penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kominfo, Dr Eng Hary Budiarto.



Tags Riau