Mahasiswa Pelayaran Tewas di Tangan Senior, Pendidikan Semi-Militer Perlu Dievaluasi Secepatnya

Mahasiswa Pelayaran Tewas di Tangan Senior, Pendidikan Semi-Militer Perlu Dievaluasi Secepatnya

RIAUMANDIRI.CO, JATENG - Lagi-lagi, peristiwa kekerasan di pendidikan semi-militer kembali terjadi. Kali ini melibatkan mahasiswa taruna hingga berujung maut.

Zidan Muhammad Faza (21), Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, tewas akibat tindakan kekerasan oleh seniornya.

"Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Zidan Muhammad Faza pada Senin (6/9/2021) akibat tindakan kekerasan oleh seniornya," kata Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Capt. Antoni Arif Priyadi dalam siaran pers, Rabu (8/9/2021).


kali ini, peristiwa kekerasan bukan di lingkungan kampus melainkan terjadi di luar, lagi pula sampai saat ini pembelajaran masih dilakukan secara online.

Zidan, merupakan taruna tingkat III yang baru saja selesai menjalani Praktik Kerja Lapangan. Menurut sejumlah pemberitaan, tewasnya taruna itu dipicu oleh serempetan motor dengan seniornya.

"Kami turut prihatin dan menyesalkan atas terjadinya peristiwa tersebut. Kami dalam setiap kesempatan senantiasa menyampaikan arahan kepada seluruh pengelola sekolah untuk selalu menerapkan standar prosedur pengawasan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah," katanya.

"Kami tidak menolerir segala tindak kekerasan dalam bentuk apapun yang terjadi di lingkungan kampus Kementerian Perhubungan. Selanjutnya kami menyerahkan hal ini kepada pihak Polresta Semarang untuk dapat diproses sesuai ketentuan yang berlaku," sambungnya.

Mengenai keluarga korban yang ditinggalkan, Antoni mengaku saat ini BPSDM Perhubungan melalui PIP Semarang sudah berkoordinasi secara langsung dengan pihak keluarga korban dan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh proses mulai dari penanganan di rumah sakit hingga pemakaman almarhum.

"Atas kejadian ini, BPSDM Perhubungan akan segera mengambil langkah terhadap sekolah yang lalai dalam menjalankan tugasnya sehingga terjadi tindak kekerasan." tandas Antoni.



Tags Nasional