Riau Alami Deflasi 0,11 Persen, Lampung Tertinggi

Riau Alami Deflasi 0,11 Persen, Lampung Tertinggi

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau, pada Agustus 2021 Riau mengalami deflasi 0,11 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,91 pada Juli 2021 menjadi 105,79. Sementara itu, untuk tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,60 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 2,04 persen.

"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami deflasi yaitu, Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar 0,07 persen, Kota Dumai sebesar 0,26 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,42 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin di Pekanbaru, Rabu (1/9/2021).

Dijelaskan Misfaruddin, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya empat indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan minuman dan tembakau, pendidikan, transportasi, dan perawatan pribadi.


"Minuman dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,35 persen, diikuti kelompok pendidikan sebesar 0,25 persen, kelompok transportasi sebesar 0,20 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,07 persen," ujarnya.

Diungkapkan Misfaruddin, komoditas yang memberikan andil penurunan harga pada Agustus 2021, antara lain cabai merah, daging ayam ras, ayam hidup, biaya sekolah menengah atas, cabai rawit, tarif angkutan udara, bayam, wortel, beras, emas perhiasan dan lain-lain.

"Sedangkan komoditas yang memberikan andil kenaikan harga antara lain minyak goreng, bawang merah, ikan tongkol, rokok kretek filter, biaya sekolah menengah pertama dan lain-lain," sambungnya.

Diketahui, dari 24 kota di Sumatra yang menghitung IHK, 19 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,53 persen, diikuti oleh Kota Jambi dan Batam masing-masing sebesar 0,44 persen.

Sementara itu, inflasi terjadi di lima kota, dengan inflasi tertinggi yaitu di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,28 persen, diikuti Kota Banda Aceh sebesar 0,26 persen dan Kota Padangsidimpuan sebesar 0,23 persen. 



Tags Ekonomi