Minggu Ini Siswa di Rohul Mulai Belajar Tatap Muka

Minggu Ini Siswa di Rohul Mulai Belajar Tatap Muka

RIAUMANDIRI.CO, ROHUL - Mulai Senin (30/08), seluruh sekolah tingkat PAUD, TK, SD dan SMP se-Kabupaten Rokan Hulu telah melaksanakan pembelajaran tatap muka atau offline secara terbatas. 

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Ibnu Ulya kepada Haluan Riau, Senin (30/08). 

Diakui Ibnu Ulya, proses pembelajaran tatap muka secara terbatas dilakukan sesuai surat instruksi Bupati Rokan Hulu dengan Nomor : 360/BPBD/6/2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Negeri Seribu Suluk. 


Dijelaskan pria yang akrab disapa Ulya tersebut, proses PTMT di satuan pendidikan sudah dapat dilaksanakan dengan tetap mengikuti beberapa ketentuan. 

"Tentunya sekolah harus memastikan satuan pendidikan dalam keadaan aman dari penyebaran virus Covid-19, hal itu dibuktikan dengan pembersihan sarana dan prasarana di kelas minimal 2 kali sehari sebelum pelaksanaan proses pembelajaran  dimulai," jelas Ulya. 

Selain itu, pihak sekolah juga diharuskan menyediakan dan menggunakan peralatan kesehatan seperti masker, hand sanitizer, disinfektan, sabun pembersih, alat ukur suhu tubuh serta menyiapkan wastafel di setiap kelas. 

Untuk menghindari kerumunan, Dispora Rohul berharap sekolah juga mengatur jadwal proses antar-jemput peserta didik serta melakukan koordinasi dengan tim gugus tugas terdekat untuk mendapatkan pengawasan dan bantuan pencegahan penyebaran pandemi Covid-19. 

"Jam belajar juga dibatasi, yakni dari pukul 07.30 hingga pukul 10.00 WIB," tambah Ulya. 

Demi menghindari kerumunan di sekolah, kantin sekolah juga ditutup dan menyarankan setiap peserta didik membawa makanan sendiri dari rumah.

"Jarak tempat duduk siswa juga dibatasi, yakni tidak boleh kurang dari 1,5 meter dan setiap siswa yang kembali aktif sekolah offline juga menyerahkan surat keterangan persetujuan dari pihak orang tua mereka," sebut Ulya. 

Walaupun proses belajar mengajar tatap muka terbatas telah dibuka, Ibnu Ulya tetap menegaskan kepada setiap masing-masing sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sehingga penyebaran pandemi Covid-19 tetap dapat ditangani. 

"Apabila ketahuan tidak menerapkan prokes, maka kami bisa saja akan menghentikan PTMP di sekolah tersebut," kata Ulya. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Rambah, Yelleson  Syuryadi mengaku senang sekaligus bahagia karena proses belajar tatap muka telah dibuka kembali. 

"Tentunya bersyukur, mengingat proses belajar mengajar secara tatap muka atau langsung lebih efisien dibandingkan secara daring atau online," kata Yelleson. 

Ia juga menjelaskan bahwa perbandingan pembelajaran secara online tidak dapat membentuk karakter siswa untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia, hal ini akibat keterbatasan media dalam menyalurkan ilmu pengetahuan. 

"Kalau online itu, terkadang tugas dikerjakan oleh orang tuanya, kalau ada kelas, siswa juga tidak rapi, ada yang kakinya ke atas, atau tertidur, bahkan ada yang tidak dapat hadir karena keterbatasan sarana seperti HP dan kuota internet," tyambah Yelleson. 

Untuk proses belajar mengajar secara tatap muka, Yelleson mengaku telah membagi kelas menjadi dua bagian, yakni kelas Senin sampai Rabu untuk kelas 7 dan 8, Kamis hingga Sabtu untuk kelas 9. 

"Semua yang kami lakukan ini sesuai arahan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu," tukasnya.