RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Angka kematian pasien Covid-19 di Provinsi Riau masih tinggi, dari dari 2,7 persen meningkat menjadi 2,9 persen. Hal itu diakui Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir, Rabu (25/8/2021).

Sebab demikian, Mimi meminta pasien covid bergejala sedang dan berat untuk tidak memaksakan diri melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

Dengan tingginya angka kematian pasien COVID-19, lanjut Mimi Nazir, pihaknya akan terus berupaya untuk menekan angka kematian pasien COVID-19.

"Sekarang bagaimana kita bisa menurunkan angka kematian dengan cara masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19 bergejala sedang dan berat jangan menahan diri isolasi di rumah. Tapi langsung dibawa ke rumah sakit agar penanganannya bisa lebih cepat," ungkap Kadiskes.

Sedangkan yang bergejala ringan dan tanpa gejala, sebut Mimi, maka bisa isolasi mandiri di rumah jika kondisi rumahnya memungkinkan atau bisa isolasi terpusat yang disiapkan pemerintah.

"Hal ini agar tidak terjadi penularan ke anggota keluarga lainnya. Namun ketika masyarakat yang bergejala ringan, tapi kondisinya terjadi penurunan agar cepat dibawa ke rumah sakit. Hanya saja kondisinya banyak masyarakat yang takut datang ke rumah sakit. Padahal itu untuk penanganan lebih cepat agar tidak terjadi penurunan kondisi kesehatannya," pesannya.

Lebih lanjut Mimi Nazir menyampaikan, dari evaluasi data setiap hari, memang pasien yang meninggal dunia itu 80 persen umurnya di atas 50 tahun.

"Artinya ini orang-orang usia lanjut yang memiliki komorbit. Sedangkan kabupaten/kota yang angka kematiannya tinggi berdasarkan data harian, itu adalah Kabupaten Rokan Hulu sebesar 5,5 persen," ungkapnya.

Meski demikian, Mimi menyatakan angka kesembuhan pasien COVID-19 dalam belakangan ini juga tinggi, mencapai 90,4 persen.

"Sampai hari ini angka kesembuhan 90,4 persen. Kita bisa lihat saat terjadi lonjakan kasus beberapa waktu lalu angka kesembuhan kita turun di angka 80-83 persen, dan sekarang Alhamdulillah naik menjadi 90,4 persen," tukasnya.

Sumber : Mediacenter Riau

Editor : Nandra F Piliang