Pemprov Riau Diminta Gratiskan PCR

Pemprov Riau Diminta Gratiskan PCR

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengamat Kebijakan Publik, Rawa El Amady membenarkan bahwa penurunan harga Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diumumkan pemerintah masih memberatkan masyarakat. 

"Kemarin kan sempat Rp1.500.000, Rp900.000 trus sekarang Rp550.000 paling mahal. Harga-harga PCR ini menyebabkan orang tidak berani mengecek dirinya secara mandiri. Rp500.000 itu aja masih mahal. Rakyat miskin mana mampu. Paling pekerja yang gajinya di atas 5 juta baru berani mengecek," katanya.

Baca juga: Harga Tes PCR Masih Mahal, Warga: Pemerintah Tega


Selain itu, Rawa meminta pemerintah sebaiknya menggratiskan biaya PCR. Sebab ini memicu ladang bisnis dari oknum-oknum tertentu. Rawa juga berharap setidaknya satu dari alat pendekteksi Covid-19 harus digratiskan.

"Kalau harganya turun itu bagus. Tapi saya menginginkan pemerintah menggratiskan biaya PCR itu agar tidak jadi ladang bisnis. Harusnya kan emang digratiskanlah, karena pemerintah tidak melakukan testing. Terutama di Riau pemerintah tidak melakukan testing secara merata. Tracing dan testing tidak dilakukan secara benar. Jadi kompensasinya pemerintah Provinsi Riau menyediakan dana PCR dan digratiskan. Sehingga tidak ada rumah sakit atau pihak-pihak tertentu yang berbisnis ini," tegasnya.

"Kalau tidak mampu PCR digratiskan paling tidak antigenlah digratiskan. Sekarang kita lihat aja di pinggir jalan banyak bisnis-bisnis antigen kan?" tutupnya.



Tags Corona