Vaksin Berbayar, Pengamat: Gratis Saja Masyarakat Malas Apalagi Bayar

Vaksin Berbayar, Pengamat: Gratis Saja Masyarakat Malas Apalagi Bayar

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Riau, Rawa El Amady berharap vaksinasi berbayar harus jelas klasifikasi penerimanya. Hal itu menurutnya agar tujuan 'membantu negara' dalam kebijakan tersebut dapat terwujud.

"Sedangkan gratis saja banyak orang yang tidak mau vaksin, apalagi berbayar. Tambah sedikitlah orang yang mau divaksin," katanya kepada riaumandiri.co, Rabu (14/7/2021).

"Kecuali yang berbayar itu memang dikhususkan bagi orang-orang mampu. Berbagi kepada orang miskin, agar jatah vaksin gratis orang miskin tidak diambil sama yang kaya. Tapi kan tidak ditetapkan begitu. Jadi harus dijelaskan klasifikasinya. Misalnya pejabat tertentu, pengusaha tententu. Jadi tujuan mereka membeli vaksin memang agar memeratakan vaksin," tambahnya.


Selain itu, Rawa juga menilai keputusan memberlakukan vaksin berbayar bertentangan dengan perintah presiden. Sebab, Presiden Joko Widodo sudah secara tegas mengatakan bahwa vaksinasi merupakan hak rakyat dan pelaksanaannya gratis tanpa dipungut biaya apa pun.

"Kok beda pendapat sama presiden? Presiden bilang tidak ada yang berbayar, gratis. Jadi kenapa harus bayar? Siapa yang mau bayar? Harusnya menteri itu sependapat dan menjalankan arahan presiden," ujarnya.

"Menteri yang pengin ada vaksin berbayar berati menentang perintah presiden. Berarti itu perlawanan kepada presiden," tutupnya.



Tags Kesehatan