PT SRL Rupat Teken MoU dengan Tanjung Kapal dan Desa Sri Tanjung

PT SRL Rupat Teken MoU dengan Tanjung Kapal dan Desa Sri Tanjung

RIAUMANDIRI.CO, Batu Panjang - Program Desa Bebas Api yang di gagas oleh PT Sumtera Riang Lestari (SRL) dengan Desa Terkul dan Desa Batu Panjang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau sejak tahun 2019 lalu dinilai sukses.

Hal ini ditandai dengan jumlah dan luasan areal terbakar di kedua desa tersebut turun secara signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelum MoU antara kedua desa dan perusahaan disepakati.

Selasa (29/6/2021), PT SRL kembali menyepakati MoU Program Desa Bebas Api (Free Fire Village) dengan Desa Sri Tanjung dan Kelurahan Tanjung Kapal.


Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan di Kantor Camat Rupat dengan menjalankan protokol kesehatan.

MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur PT SRL, Yudi Febrian, Lurah Tanjung Kapal Adi Putra dan Kepala Desa Sri Tanjung, Abdul Malik. Disaksikan oleh Kalaksa BPBD Bengkalis, Ir H. Tajul Mudarris MT, Kepala UPT KPH Bengkalis, Ir Agus Rianto MT, Sekcam Rupat Agafri SE, Kapolsek Rupat AKP Syaidinal Ali, SH, Danramil 05 Rupat, Kap Inf. Sagino, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas dari Tanjung Kapal dan Sritanjung.

Direktur PT SRL menjelaskan bahwa program Desa Bebas Api  kali ini masih mengusung konsep yang sama dengan periode sebelumnya. Yaitu memberikan reward sebesar seratus juta rupiah  berupa pembangunan infrastruktur bagi desa atau kelurahan jika mampu menjaga arealnya tidak mengalami kebakaran selama periode penilaian.

Selain itu perusahaan juga akan membantu membuka lahan pertanian desa tanpa bakar seluas 10 Ha, dan insentif untuk crew leader selama periode kesepakatan.

Sementara itu, Agafri SE mewakili Camat Rupat saat membuka acara mengapresiasi dan mendukung program ini.

"Pemerintah Kecamatan Rupat mendukung dan mengapresiasi program ini, kami optimis dengan sinergitas yang baik dari semua pihak zero fire di Rupat dapat kita wujudkan."

Kalaksa BPBD Kabupaten Bengkalis, dalam sambutannya menyebutkan ada dua bencana yang menjadi perhatian BPBD saat ini. Bencana non-alam, yaitu covid-19 dan tentunya isu Karhutla.

"Kita ketahui, Rupat pada 2019 lalu dikunjungi oleh Panglima TNI dan jajarannya terkait isu Karhutla. Kita tidak ingin hal serupa terjadi lagi untuk masa-masa berikutnya. Kami berterima kasih kepada SRL yang selama 3 tahun ini tetap konsisten menjalankan program Desa Bebas Api ini dan tetap berkoordinasi dengan BPBD."

Di akhir sambutannya Kalaksa menghimbau agar seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis tetap menerapkan 5 M saat beraktifitas. Minimal 3 M. Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Guna memutus mata rantai penularan Covid-19.

Kepala UPT KPH, Agus Rianto saat memberitan materi menyebutkan tindakan pencegahan jauh lebih baik dibandingkan dengan pemadaman.

"Jadi jangan sampai terjadi kebakaran baru kita bertindak. Apa yang diusung SRL sudah sangat baik, kita sosialisai dulu, ubah kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar, dan sadarkan bahwa jika sampai terjadi Karhutla, kita semua yang akan rugi."

Danramil 05 Rupat, Kapten Inf. Sagino dan Kapolsek Rupat, AKP Syaidina Ali juga siap untuk mendukung dan meningkatkan koordinasi yang selama ini telah terjalin antara perusahaan, kecamatan, desa, BPBD, Babhinsa dan Babhinkamtibmas untuk mewujudkan zero fire di Rupat.



Tags Bengkalis