Disorot di KPK Terkait Dugaan Korupsi Alkes, Wakil Ketua DPRD Riau Irit Bicara

Disorot di KPK Terkait Dugaan Korupsi Alkes, Wakil Ketua DPRD Riau Irit Bicara

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho enggan berkomentar terkait aksi demonstrasi yang menyeret namanya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2021) lalu. 

Diketahui, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Demokrat Riau menggelar aksi di depan gedung KPK. Massa aksi mendesak KPK di bawah pimpinan Firli Bahuri untuk memeriksa perusahaan Inhil Pratama dalam pengadaan alat kesehatan (alkes) di Kabupaten Kampar (2019-2020) yang diduga merugikan negara.

"KPK mesti mengungkap dugaan mafia alkes di Riau yang diduga melibatkan Wakil Ketua DPRD Riau," jelas kordinator aksi unjuk rasa, Fandi.


Selain melakukan orasi di depan gedung lembaga antirasuah, aliansi mahasiswa juga sempat menggelar aksi serupa di depan Kantor DPP Partai Demokrat. Mereka menuntut Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono untuk memecat Agung Nugroho.

Saat dikonfirmasi Senin (22/6), Agung Nugroho belum bersedia memberikan keterangan. Saat dimintai tanggapannya via Whattsapp, ia tidak merespons meski tanda ceklis sudah dua.

Sebelumnya pada Rabu (16/6), Agung masih menyuarakan isu terkait bidang kesehatan. Saat itu ia meminta rumah sakit milik pemerintah maupun swasta agar bisa menyediakan ambulans khusus pasien Covid-19.

Dikutip dari JPNN, Puluhan demonstran menggeruduk kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Sejumlah pemuda yang melakukan aksi tersebut mengaku dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Demokrat Riau.

Koordinator aksi, Fandi menegaskan kehadiran mereka untuk mendesak Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk memecat Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugoroho.

Fandi mengatakan Agung sudah merusak citra partai besutan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. 

"Mendesak Partai Demokrat untuk memecat Agung Nugroho dari partai," tegas Fandi saat melakukan aksi di Kantor DPP Demokrat, Jumat (18/6).

Setelah melakukan aksi di DPP Demokrat, pihaknya langsung menuju ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta. Tuntutan mereka masih sama, agar KPK melakukan audit rekening dan kekayaan Agung Nugroho. 

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda itu mendesak KPK di bawah pimpinan Firli Bahuri memeriksa perusahaan Inhil Pratama dalam pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Kabupaten Kampar (2019-2020) yang diduga rugikan uang negara. 

"KPK harus mengungkap dugaan mafia Alkes di Riau yang diduga melibatkan wakil ketua DPRD Riau," tegas Fandi.

(san, gtc, jpnn)