Hadiri Pengukuhan Profesor Megawati, Pengamat: Sinyal Kuat Prabowo-Puan Berduet di Pilpres 2024

Hadiri Pengukuhan Profesor Megawati, Pengamat: Sinyal Kuat Prabowo-Puan Berduet di Pilpres 2024

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani menghadiri sidang pengukuhan pemberian gelar profesor kehormatan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kampus Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/6/2020).

Kehadiran Prabowo dan Puan dinilai pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menjadi siynal kuat bahwa keduanya akan diduetkan pada Pilpres 2024.

Semakin akrabnya Megawati dan Prabowo menurut penilaian Jamil, semakin memperlihatkan bahwa koalisi PDIP dan Gerindra pada Pilpres 2024 hanya tinggal menunggu waktu saja.

"Megawati dan Prabowo tampaknya sudah ada kesepahaman dalam menata Indonesia. Hal ini menumbuhkan saling percaya yang kuat diantara mereka," kata Jamil, Sabtu (12/6/2021).

Koalisi itu tampaknya akan bermuara pada pengusungan duet Prabowo-Puan pada Pilpres 2024. Sinyal itu diperkuat ketika keduanya duduk berdampingan saat menghadiri sidang pengukuhan Megawati di Unhan.

"Pasangan Prabowo-Puan tampaknya akan kompetitif karena akan didukung mesin politik yang solid. PDIP dan Gerindra dikenal punya kader militan yang setiap saat dapat digerakkan untuk memenangkan duet Prabowo-Puan bila nantinya jadi diusung," kata Jamil.

Masalahnya menurut penulis buku Tipologi Pesan Persuasif itu, apakah rencana duet Prabowo-Puan berjalan mulus? Semuanya itu tentunya sangat bergantung kepada Megawati untuk meyakinkan kubu-kubu yang ada di PDIP.

"Setidaknya Megawati dapat mengkomunikasi hal itu kepada Jokowi yang terkesan berpihak kepada Ganjar. Kalau ada kesepahaman kedua tokoh ini, maka muluslah pengusungan Prabowo-Puan pada Pilpres 2024," kata mantan
Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu.

Melihat kedekatan Megawati dan Prabowo, Jamil minilai Mega akan keukeuh menduetkan Prabowo-Puan. Mega akan tetap mendahulukan trah Soekarno daripada kader PDIP lainnya.