Elektabilitas Rendah, Pengamat: Peluang Gus AMI jadi Capres 2024 Sangat Kecil

Elektabilitas Rendah, Pengamat: Peluang Gus AMI jadi Capres 2024 Sangat Kecil

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Para ulama dari Jawa Barat meminta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI atau Cak Imin) maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Permintaan ulama Jabar itu dinilai pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga, merupakan hal yang wajar mengingat Gus AMI, begitu Muhaimin akrab kini disapa, sebagai ketua umum.

"PKB pada pemilu 2019 mendulang suara cukup signifikan, yaitu  9,69 persen, sehingga dinilai layak mengusung Ketumnya untuk mewakili partai menengah. Apalagi posisinya sebagai Wakil Ketua DPR RI juga menjadikannya layak diusung menjadi capres," kata Jamil, Rabu (2/6/2021).

Selain itu menurut Jamil, Muhaimin selain sudah bepengalaman duduk dipimpinan MPR RI dan DPR RI, juga sudah duduk di kabinet sebagai Menteri Tenaga Kerja di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pengalamannya menjadi menteri, wakil ketua MPR dan DPR serta Ketua Umum PKB, setidaknya telah mematangkan dirinya untuk memimpin Indonesia," kata Jimil.

Hanya saja, menurut dia, Gus AMI hingga saat ini elektabilitasnya sangat rendah. PKB yang dikomandoinya juga belakangan ini elektabilitasnya dikisaran lima persen.

"Dengan elektabilitas yang rendah, tentu sulit bagi partai lain untuk berkoalisi dengan PKB mengusung Gus AMI sebagai Capres. Resiko kalah akan sangat besar bila partai lain memaksakan diri mengusung Gus AMI," kata pengajar Metode Komunikasi itu.

Selain elektabilitas rendah, Jamil milihat
Gus AMI dan PKB juga tidak mencerminkan besarnya suara NU. Padahal basis terbesar pendukungnya NU.

Jadi, Gus Ami pada dasarnya tidak dikehendaki oleh seluruh warga NU. Bahkan pendukung Gusdur yang juga warga NU diperkirakan tidak akan mendukung Gus AMI untuk nyapres. Padahal pendukung Gusdur jumlahnya cukup besar.

Belum lagi suara NU yang ke PPP dan partai nasionalis lainnya juga cukup banyak. Hal ini tentu menyulitkan Gus AMI untuk menang pada kontestasi pilpres 2024.

Selain itu, Muhammadiyah, Persis, dan ormas Islam lainnya di luar NU, tampaknya akan sulit mendukung pencapresan Gus AMI. Bagi mereka, Gus AMI bukanlah tokoh Islam yang layak diusung.

Ormas Islam di luar NU tampaknya lebih condong mengusung Anies. Bagi mereka, Anies yang punya elektabilitas tinggi dan lebih diterima kalangan Islam, lebih berpeluang menang pada Pilpres 2024 daripada Gus AMI.