Yakin Bisa Ikut Pilkada Serentak

Kader Golkar dan PPP Tetap Pede

Kader Golkar dan PPP Tetap Pede

PEKANBARU (HR)-Meski di tingkat pusat tengah dirundung masalah dualisme kepengurusan, namun beberapa kader Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan di Riau, cukup percaya diri bahwa partai mereka tetap bisa mengikuti ajang Pemilihan Kepala Daerah serentak di Riau, Desember mendatang.

Nada optimis itu dilontarkan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Dumai, Zulkifli Ahad. Dikatakan, pihaknya yakin Golkar Dumai bakal tetap meramaikan perhelatan Pilkada. "Meski terjadi masalah di tingkat pusat, namun hingga kini DPD Golkar Dumai tetap solid," ujarnya, Senin kemarin.

Ditambahkannya, bagi DPD Golkar Dumai, Ketua Umum Partai Golkar masih tetap Aburizal Bakrie. Sejauh ini, internal DPD II Partai Golkar Dumai juga tak terganggu dengan kisruh di pusat.

"Tetap ARB yang menjadi petinggi kami. Makanya, Golkar Dumai hingga kini lancar mengikuti proses pra Pilkada Dumai 2015-2020," bebernya.

Adapun tahapan pra Pilkada yang sudah dilakukan DPD Golkar Dumai, yakni penjaringan balon Cakada di tingkat kecamatan yang menetapkan 44 balon Walikota Dumai.

Setelah melalui pleno internal partai, jumlah tersebut menciut menjadi 14 Balon.

"Pada akhir bulan ini (April), kita akan menggelar Rapimda penetapan Balon Cakada Dumai yang akan diciutkan menjadi tiga orang. Ya, pelaksanaannya sekitar tanggal 25 April ini," jelasnya.

Lanjut Zulkifli Ahad, hasil Rapimda tersebut nantinya akan dikirim ke Pekanbaru untuk menetapkan siapa yang bakal diusung oleh Golkar dalam Pilkada Dumai periode 2015-2020 ini.

"Saya termasuk Balon Cakada Dumai hasil pleno internal partai, dan saya yakin bisa mengikuti Pilkada tahun ini tanpa harus mencari partai lain," tegasnya.


Tetap Pede
Nada percaya diri (pede) juga dilontarkan Ketua DPC PPP Kabupaten Siak, HM Kadimi  melalui Sekretaris H Suratmaji. Menurutnya, konflik di tingkat pusat, tidak akan menggoyahkan  kepengurusan PPP di Kabupaten Siak. Karena itu, pihaknya optimis bisa mengusung bakal calon kepala daerah ke KPU Siak.

Dikatakan Suratmaji yang juga anggota DPRD Siak, PPP Siak merupakan partai yang diakui kepengurusannya, dan tetap berpegang teguh pada konstitusi.
 
"Pilkada merupakan agenda politik daerah yang diatur dalam UU Nomor 8 tahun 2015 tentang penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2014. Dan PPP menjadi bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia," tegasnya, Selasa (14/4).

Disebutkannya, tidak ada alasan bagi KPU menolak usulan dan dukungan PPP terhadap balon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilkada Siak ke depan, karena PPP akan memposisikan diri sebagai partai yang taat atas keputusan pemerintah.

"Sederhana saja, PPP akan memberikan rekomendasi terhadap balon dari pengurus yang diakui pemerintah. Sikap itu jelas, dan PPP Siak hanya memiliki satu kepengurusan, dengan Ketua HM Kadimi, Sekretaris Suratmaji," tandas anggota Dewan yang juga santer disebut sebagai salah satu balon di Pilkada Siak mendatang.

Terkait polemik di tubuh PPP dan Golkar yang terjadi menurut Suratmaji, semestinya dipandang sebagai dinamika politik dan begitulah peran partai yang ada. Jadi tidak serta merta, kisruh yang ada menghilangkan hak PPP dalam mengusung kader dan balonnya di Pilkada.

"PPP menegaskan pasti bisa mengusung balon di Pilkada. Soal yang lainnya, waktu yang menentukan. Jadi bagi balon yang ingin menjadikan PPP sebagai perahu dan partai pengusung dan pendukung, tidak perlu ragu," tandas Suratmaji.

Golkar Menunggu
Sikap berbeda dilakukan jajaran pengurus Golkar di DPD II Siak, yang cenderung menunggu proses yang terjadi di tingkat DPP. Pasalnya, secara prinsip kondisi pengurus Golkar Siak tidak bermasalah apa-apa.

Wakil Ketua DPD II Partai Golkar Siak, Rojikin  menegaskan bahwa Golkar Siak akan menjalankan instruksi partai setelah polemik internal di pusat selesai. Hasil tersebut yang akan menentukan sikap jajaran pengurus DPD II Siak.

"Kita sudah menyatakan kepatuhan kita terhadap kepengurusan partai di tingkat pusat, dan menunggu proses yang tengah berjalan. Nantinya yang kita ikuti adalah kepengurusan yang diakui pemerintah. Jadi tidak ada keraguan soal usung mengusung kader di Pilkada," tegasnya.

Sebelumnya, Golkar Siak sesuai hasil Rapimdanya, telah menetapkan pasangan balon Syamsuar-Alfedri sebagai pasangan incumben dan akan maju kembali di Pilkada Siak 2015.

Harapkan Islah
Komentar berbeda dilontarkan kader PPP Kepulauan Meranti, Ibrahim. Menurutnya, islah adalah jalan keluar terbaik untuk mengakhiri krisis dualisme kepengurusan di partainya. Karena itu, ia mengusulkan salah satu kubu segera meminta penetapan pengadilan negeri mengenai kepemimpinan pengurus PPP yang sah. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan Pilkada secara serentak dapat diikuti oleh calon dari partai tersebut.

Hal senada juga disampaikan Herman, kader Partai Golkar Meranti. Ditegaskannya, islah adalah satu-satunya cara agar Partai Golkar bisa keluar dari kemelut. Ia juga menilai, kedua kubu yang tengah berseteru saat ini belum memiliki legal standing sebagai pengurus sah.

"Islah adalah jalan keluar terbaik untuk menyelamatkan PPP dan Golkar agar bisa ikut dalam Pilkada,” tegasnya. (zul, ali, ran, jos)