JK Kredibel Selesaikan Masalah Papua, Jamiluddin Ritonga: Maukah Jokowi Beri Mandat?

JK Kredibel Selesaikan Masalah Papua, Jamiluddin Ritonga: Maukah Jokowi Beri Mandat?

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Pengamat politik M. Jamiluddin Ritonga menilai gagasan untuk memberi mandat kepada Jusuf Kalla (JK) menyelesaikan masalah Papua sangat tepat.

"JK sudah terbukti mampu mendamaikan konflik di Aceh, Poso, dan Ambon," kata Jamil kepada Harianhaluan.com, Selasa (4/5/2021) menanggapi Direktur Eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab yang mengusulkan JK turun tangan menyelesaikan masalah Papua.

Dikatakan Jamil, JK juga pernah diminta untuk membantu menyelesaikan konflik di Afghanistan. Bahkan JK mengajak ulama Indonesia untuk mendamaikan konflik tersebut.

Selain itu, JK juga tokoh yang sangat dihormati dan dipercaya di Indonesia timur. Karena itu, ia sangat berpeluang dapat diterima oleh pihak-pihak yang bermasalah di Papua.

"JK sosok yang memahami budaya, psikologis, dan sosiologis masyarakat Papua. Ini akan menjadi bekal bagi JK untuk mendekati pihak-pihak yang bermasalah di Papua," kata Jamil.

Agar JK dapat menyelesaikan masalah Papua, Pemerintah Indonesia harus memberi mandat penuh kepadanya. Melalui mandat penuh itu diharapkan JK dapat lebih leluasa dalam menetapkan misi perdamaian, strategi, pendekatan yang akan digunakan, serta tempat dan waktu yang diperlukan .

"JK juga sebaiknya diberi kewenangan penuh untuk memilih timnya. Hanya dengan begitu tim JK berpeluang dapat diterima oleh pihak-pihak yang bermasalah di Papua," ujar penulis buku
Metode Penelitian Komunikasi itu.

Supaya upaya perdamaian yang akan dilakukan JK berjalan mulus ulas Jamil, TNI, Polri, dan Inteligen seyogyanya berada dalam kendalinya. Dengan begitu, JK dapat bekerja tanpa khawatir akan ada yang cawe-cawe di luar kendalinya sehingga membuat pihak-pihak yang bermasalah merasa tidak nyaman.

"Kalau semua itu sepenuhnya dimandatkan kepada JK, maka masalah Papua dalam waktu relatif singkat akan dapat diselesaikan. Masalahnya apakah Jokowi mau memberi mandat tersebut?" kata Jamil mempertanyakan.