Bandara SSK II Sudah Gunakan GeNose, Tes Covid-19 Lebih Cepat dan Murah

Bandara SSK II Sudah Gunakan GeNose, Tes Covid-19 Lebih Cepat dan Murah

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Kabar gembira bagi masyarakat Riau yang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara melalui Bandara Sutan Syarif Kasim II (SSK) Pekanbaru. Mulai hari ini, Senin (26/4), pihak bandara sudah menyediakan fasilitas tes COVID-19 menggunakan GeNose C19 dengan biaya lebih murah, hanya Rp40 ribu sekali periksa.

Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Yogi Prasetyo mengatakan, sesuai dengan surat edaran Mentri Perhubungan, untuk dapat menggunakan GeNose C19 dilebih banyak bandara, termasuk Bandara SSK II Pekanbaru, yang baru mendapatkan izin melaksanakan pengetesan GeNose C19 , mulai hari Senin depan.

“Yah, rencana ya penggunaan GeNose C19, akan kita mulai pada hari Senin depan. Kita baru mendapatkan izinnya mulai hari Senin depan, walaupun keluar peraturannya beberapa hari lalu,” ujar Yogi Prasetyo, Minggu (25/4/2021).


“Kalau kami sebagai penyedia jasa di Bandara pelaksanannya nanti dibandara, jadi para penumpang bisa menjalani pemeriksaan di Bandara SSK II yang telah disiapkan. Kalau harganya untuk pemeriksaan GeNose C19, Rp40 ribu,” tambahnya.

Yogi mengatakan, selain menggunakan GeNose C19, pihaknya tetap menerima hasil pemeriksaan dengan menggunakan Swab tes PCR, Rapid antigen, dan GeNose C19. Dari tiga pemeriksaan ini dengan hasil negatif, penumpang bisa terbang dengan pesawat udara.

“Bandara hanya menerima dari hasil negatif pemeriksaan PCR, rapid antigen dan GeNose C19. Kita ingin memberikan dan mempermudah penumpang serta lebih nyaman,” ungkapnya.

Untuk diketahui, GeNose adalah sebuah alat pendeteksi virus corona yang dibuat oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Alat ini dapat mendeteksi keberadaan Covid-19 melalui embusan napas hanya dalam kurun waktu 80 detik. Untuk mendeteksi keberadaan virus corona yang ada pada tubuh seseorang, pasien tersebut perlu menghembuskan napas menggunakan alat ini.

Sementara itu, terkait dengan diberlakukannya pelarangan mudik oleh pemerintah mulai tanggal 22 April hingga 24 Mei 2021, Yogi mengatakan, sampai saat kondisi di bandara SSK II masih normal seperri biasa, dengan jumlah penumpang yang ada di bandar 3.000 perharinya. Belum ada tampak penurnan penumpang.

“Sampai saat ini kalau dilihat bulan sebelumnya sama saja, seharinya rata-raya 3.000 penumpang, masih normal. Kalau di surat edaran yang ada, itu adendumnya 22 April masih oengetatan mudik. Kemudian 18-24 Mei masa pengetatan mudik pasca nya, kalau masa peniadaan mudik, berdasarkan se 13 mudik itu mulai tanggal 6 sampai 17 Mei,” kata Yogi.

“Untuk penerbangan umumnya, mulai pelarangan mudik, dalam hal ini bandar beroperasi normal tapi disesuaikan dengan aturan yang berlaku dalam surat edaran pemerintah. Untuk penerbangannya dikembalikan ke airline penerbangan,” kata Yogi.