Tertinggi di Sumatra, Riau Peringkat 4 Nasional Kasus Harian Positif Covid-19

Tertinggi di Sumatra, Riau Peringkat 4 Nasional Kasus Harian Positif Covid-19

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau masih tinggi. Untuk hari Minggu (18/4) kemarin, bertambah sebanyak 330 kasus, diakumulasikan menjadi 38.883 kasus.

Sementara untuk pasien yang sembuh dari Covid-19 sebanyak 278 pasien, total 35.239 orang. Dari penambahan kasus positif Covid-19 secara nasional, Riau masuk dalam 4 besar penyebaran harian Covid-19, setelah DKI Jakarta, 950 kasus, Jawa Barat 769 kasus, Jawa Tengah 396 kasu, Riau 330 kasus, Jawa Timur 241 kasus dan Sumatera Barat, 204 kasus. Dengan angka itu, Riau tertingi di Pulau Sumatra untuk penambahan kasus positif.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, lagi-lagi mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, selagi masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan, kasus positif di Riau akan terus tinggi.


“Tidak ada jalan lain selain patuhi protokol kesehatan. Kenaikan kasus positif Covid-19 ini tidak terlepas dari semakin banyaknya masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan, walaupun sudah setiap saat diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan,” kata Mimi, Ahad sore.

Dijelaskan Mimi Yuliani, klaster keluarga masih menjadi kasus tertinggi di Riau. Jika dalam satu keluarga terdapat kasus positif, selanjutnya dilakukan tracing kontak erat, dan hasilnya dalam satu keluarga terkonfirmasi positif. Hal ini terjadi karena ketidak patuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

“Masih banyak dari klaster keluarga, dan hasilnya dari tracing ini makanya terdeteksi banyak kasus positif. Kemudian pemeriksaan pada saat perjalanan, secara sendirinya terdeteksi hasil rapid antigennya positif. Kalau untuk swab mandiri sekarang tidak begitu banyak, tapi dari pemeriksaan rapid antigen banyak terkonfirmasi,” kata Mimi.

Sementara itu, untuk kasus pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19, juga masih tinggi bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Meningkatnya pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 ini karena banyaknya lansia yang terpapar Covid-19, dan disertai juga dengan penyakit bawaan yang diderita pasien.

“Ya persentase pasien yang meninggal akibat Covid-19 meningkat. Kasus yang meninggal banyak usia tua 50 tahun ke atas. Ada juga yang di bawah 50 tahun, tapi disertai dengan penyakit lain yang diderita pasien,” ujar Mimi.

Untuk mengurangi resiko lansia di atas 50 tahun meninggal dunia akibat Covid-19, Mimi Yuliani Nazir, mengimbau agar masyarakat mengikuti program vaksinasi bagi lansia, karena angka vaksinasi bagi lansia masih rendah. Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Lansia dengan sasaran 582.505 orang, dengan vaksinasi dosis pertama baru sebesar 15.064 atau 2,59 Persen, dan vaksinasi dosis kedua sebesar 5.049 atau 0,87 persen.

“Untuk itulah Lansia kita minta divaksin, jika terkena tidak terlalu berat dengan usia segitu. Vaksin ini dapat menambah imun bagi lansia, sehingga ketika terkena Covid-19, tidak separah yang tidak divaksin, Insya Allah, semua aman jika divaksin,” ungkap Mimi.



Tags Corona