Asap PT BIM Diklaim tak Cemari Udara, DPRD Siak Minta DLH Kroscek Ulang Libatkan Dinskes

Asap PT BIM Diklaim tak Cemari Udara, DPRD Siak Minta DLH Kroscek Ulang Libatkan Dinskes

RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Asap hitam yang keluar dari cerobong pabrik pengolahan kelapa sawit milik PT Berlian Inti Mekar (BIM) di Km 68 Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, diduga mengakibatkan polusi atau pencemaran udara.

Menanggapi itu, Komisi III DPRD Kabupaten Siak, Muhtarom, S.Ag meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten setempat agar serius menangani permasalahan asap hitam pabrik pengolahan kelapa sawit PT BIM tersebut.

"Mana kebenarannya? Kalau dibilang itu tidak bermasalah tapi pada kenyataan di lapangan ada masyarakat yang terimbas. Masyarakat ada yang mengeluh sakit tenggorokan karena pencemaran udara. Kita minta itu dikroscek dengan benar oleh DLH," tegas Muhtarom, Jumat (9/4/2021).


"Jadi harus ada kejelasan pemeriksaan. Masyarakat yang sakit juga harus dikroscek oleh DLH. Tanya masyarakatnya, jangan hanya melalui pengecekan, pengecekan seperti apa yang dilakukan DLH? Cek juga masyarakatnya, bila perlu bawa dinas kesehatan turun," tegas Muhtarom, yang juga Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Siak.

Sebelumnya, warga Dayun, saudara A (41) bertempat tinggal di dekat Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT BIM, mengaku merasa terganggu dengan asap pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut.

"Rumah saya dekat dengan pabrik, sudah pasti terkena asap. Memang terganggu tapi mau bagaimana lagi, sudah kepalang, jadi mau tak mau," ujarnya, beberapa waktu lalu.

"Terkena asap paling parah pada pagi hari, karena bila pagi hari asapnya turun. Agak sesak nafas jadinya. Kita punya anak kecil, efeknya agak rada-rada sakit," imbuhnya.
 
Ia mengaku tidak bisa menuntut, hanya saja ia menginginkan agar diberi toleransi berupa bahan pangan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.

Warga Dayun lainnya, saudari W (35) mengatakan bahwa tenggorokannya sering sakit akibat menghirup asap pabrik pengolahan kelapa sawit PT BIM.

"Agak serak tenggorokan saya kena asap. Paling terasa pada pagi hari dan bila turun hujan agak lebat, karena asapnya turun," ucapnya.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Siak, Setya Hendro Wardhana,SE,SH.,MM menjelaskan, kalau ada dugaan terkait pencemaran silahkan dilaporkan kepada DLH Kabupaten Siak.

"Silahkan dilaporkan. Cantumkan nama jelas dan apa masalahnya," kata Hendro. Senin (5/4/2021).

Plt Kepala DLH Kabupaten Siak mengatakan, baku mutu udara untuk mengukur apakah melebihi batas atau di bawahnya perlu diuji ke laboratorium.

"Kemarin masyarakat sudah melaporkan, kami turun, kami cek baku mutunya masih di bawah, yang artinya tidak termasuk baku mutu pencemaran," pungkasnya.



Tags Siak