Sejumlah Hotel Diduga jadi Tempat 'Mantap-mantap', Ketua PHRI Riau Angkat Bicara

Sejumlah Hotel Diduga jadi Tempat 'Mantap-mantap', Ketua PHRI Riau Angkat Bicara

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU- Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Riau, Nofrizal angkat bicara terkait maraknya prositusi di Pekanbaru akhir-akhir ini yang ditemukan di sejumlah hotel di Pekanbaru.

Kata Nofrizal, PHRI Provinsi Riau berkomitmen untuk mendukung segala bentuk pencegahan dari praktik prostitusi di hotel-hotel yang ada di Kota Pekanbaru.

"Kami (PHRI) mengimbau agar seluruh pemilik perhotelan yang ada di Provinsi Riau, khususnya yang tergabung di dalam PHRI untuk bersama-sama mencegah kegiatan prostitusi di hotel-hotel," jawab Nofrizal, Senin (22/3).


Hal tersebut sudah terlihat dari adanya beberapa sepanduk yang dipasang di sejumlah hotel yang merupakan anggota atau bagian dari PHRI.

Lanjut pria yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru ini, pencegahan adanya praktik prostitusi di lingkungan hotel ini juga merupakan program dari Polda Riau untuk menekan adanya penjualan manusia dan juga tindak kriminalitas.

"Kami imbau seluruh anggota PHRI Riau untuk berkomitmen dan tanggap serta dapat bekerjasama dengan aparat kepolisian jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutupnya

Seperti diketahui, Pekanbaru beberapa hari terakhir menjadi sorotan setelah adanya temuan sejumlah pasangan bukan suami istri didapati di dalam hotel.

Seperti tidak ada pengawasan dari pengelola, para tamu dibebaskan untuk membawa lawan jenis yang bukan pasangan suami istri dalam satu kamar hotel. Jika hal seperti ini dibiarkan, tentu peluang prostitusi berkedok tempat penginapan akan menjadi besar.

Seperti pada Sabtu (20/3) malam, ada empat pasangan bukan suami istri yang terciduk didalam satu kamar di Hotel Sabrina City Jalan Tuanku Tambusai.

Saat dipergoki, para pasangan itu sedang 'mantap-mantap', seperti pasangan yang ada di kamar 140 ketika didatangi personel Satpolpp Pekanbaru, sang lelaki hanya dibalut handuk dan perempuan lari kedalam kamar mandi.

Selain dijadikan tempat esek-esek, penginapan kelas melati  kerap kali dijadikan pos para preman-preman jalanan. Itu diketahui, setelah Korps Bhayangkara melakukan penangkapan para pelaku jambret di hotel-hotel kelas melati di Jalan Soebrantas.

Seperti pada pekan lalu, Polsek Tampan berhasil menangkap tiga orang pelaku penganiayaan yang menyebabkan korbannya mengalami luka tusuk. Para pelaku ini ditangkap saat berada di Hotel Parma Jalan Soebrantas pada Rabu (17/3).****



Tags Hukum