Cegah Karhutla, Riau Distribusikan Ekskavator Canggih untuk Warga Buka Lahan

Cegah Karhutla, Riau Distribusikan Ekskavator Canggih untuk Warga Buka Lahan

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau telah mendistribusikan tiga dari 12 alat berat jenis ekskavator yang diperuntukkan untuk pembukaan lahan pertanian tanpa harus membakar lahan guna pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Tiga alat berat yang didistribusikan tersebut berada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) 2 Dumai dan Rokan Hilir, UPT 3 Meranti dan Bengkalis, serta UPT 7 Rokan Hulu. Sedangkan sisanya 9 unit masih tersimpan di UPT Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP)

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, langsung meninjau keberadaan 9 unit alat berat yang tersimpan di UPT PUPR. Menurut Wagubri 12 alat berat yang disiapkan oleh Pemprov Riau segera beroperasi, untuk membantu masyarakat dalam membuka lahan pertanian tanpa harus membakar. Karena selama ini masyarakat membuka lahan selalu dengan membakar dan menyebabkan Karhutla di wilayah Riau.


“Kita mengecek alat berat yang sudah disiapkan, dalam rangka mengatasi karhutla. Program ini direncanakan untuk mengatasi karhutla, dengan pengadaan alat ini memudahkan masyarakat mengunakannya,” kata Wagubri, di sela-sela peninjauan alat berat di Jalan Labersa, Pekanbaru, Kamis (18/3).

Dijelaskan mantan Danrem 031/WB ini, bagi kelompok masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani di daerah, bisa mengajukan peminjaman alat berat ini. Di mana langkah pertamanya mengajukan ke Dinas Pertanian selanjutnya diverifikasi oleh Dinas Pertanian. Jika layak dan memenuhi standar, selanjutnya diserahkan ke Dinas PUPR PKPP untuk mendistribusikannya.

“Alat ini bisa dimanfaatkan, skema yang dibangun melalui kelompok tani yang mengatur dan mengendalikan. Selanjutnya diajukan ke dinas pertanian layak atau tidak proposal yang disampaikan. Kalau layak dilanjutkak ke PUPR dilakukan peminjaman,” jelasnya.

“Alat ini cukup canggih, di mana berada alat ini bisa diketahui melalui handphone, bekerja atau tidak, termasuk bahan bakar, bisa dikontrol dan keberadaannya bisa dikendalikan. Tentu upaya ini dalam rangka penanggulangan Karhutla,” ungkapnya lagi.