Ramai-Ramai Bantah Pertemuan Moeldoko soal KLB Demokrat di Sumut

Ramai-Ramai Bantah Pertemuan Moeldoko soal KLB Demokrat di Sumut

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Sejumlah mantan politikus Partai Demokrat membantah akan menggelar pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko di salah satu hotel di Sumatera Utara pada akhir pekan ini.

Salah satu pendiri Demokrat, Hencky Luntungan membantah ada pertemuan tersebut. Ia mengaku tak tahu menahu pertemuan yang diklaim untuk menggulingkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Ngarang aja. Enggak usah halusinasi. Saya enggak pernah tahu. Saya enggak pernah tahu kok. Saya enggak tahu, ngarang aja dia (Andi Arief) itu," kata Hencky lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/3).


Pengurus DPP Partai Demokrat, Andi Arief sebelumnya lewat akun Twitter-nya, menyebut sejumlah mantan kader Demokrat akan bertemu Moeldoko di Sumatera Utara. Dalam salah satu cuitannya. Andi menggugah foto berisi daftar nama yang akan hadir dalam pertemuan itu.

Beberapa di antaranya seperti Jhoni Allen, Nazarudin, Marzuki Alie, Moeldoko, Darmizal, Ahmad Yahya, Max Sopacua, dan yang lainnya.

Bantahan juga diungkapkan mantan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua. Ia mengaku tak tahu menahu soal pertemuan tersebut.

"Saya enggak tahu apa-apa," katanya singkat.

Sementara itu, mantan Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Marzuki Alie mengaku bersedia hadir jika benar diundang dalam pertemuan tersebut.

Namun, dia mengaku sampai saat ini tak tahu menahu soal pertemuan tersebut. Ia juga tak tahu apa agenda yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Saya juga belum tahu sampai sekarang ini masih di Jakarta gimana mau pertemuan. Kalau diundang saya hadir," ujarnya.

Marzuki mengaku akan hadir untuk memastikan bahwa pertemuan tersebut adalah pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

Nantinya, kata Marzuki, jika KLB tersebut sah dan sesuai konstitusi partai, ia akan mengajukan kebaratan dan melaporkan kasus pemecatan dirinya.

"Nah kalau sah menurut perundangan saya mau melapor bahwa saya dipecat. Saya melapor kenapa saya dipecat. Saya minta dipulihkan nama baik saya di forum itu," katanya.

Sementara, Marzuki menolak disebut dirinya bersedia untuk menjadi ketua umum partai Demokrat versi KLB. Hingga saat ini, katanya, tak pernah menggalang dukungan para kader untuk mencalonkan diri menjadi ketum.

"Enggak lah. Mencalonkan kan menggalang, kalau enggak menggalang gimana. Siapa yang mau milih kalau enggak menggalang. Saya di rumah tiap hari enggak ke mana-mana," ujarnya.

DPP Demokrat Tak Tahu

Sementara itu, Ketua Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron mengklaim tak mengetahui adanya KLB yang digelar di Sumatera Utara. Ia menegaskan bila DPP Partai Demokrat tak menggelar agenda KLB dalam waktu dekat ini.

"Ya enggak tau. DPP kan enggak gelar KLB," kata Herman.

Herman menegaskan dirinya tak ambil pusing dengan adanya kabar rencana pertemuan antara Moeldoko dan para eks kader Partai Demokrat di Sumut.

Menurutnya, syarat KLB bisa digelar harus dengan persetujuan DPP Partai Demokrat. Ia menegaskan KLB tersebut berstatus ilegal dan inkonstitusional karena sekadar mencatut nama DPP Partai Demokrat.

"Itu KLB-KLB-an itu, kami enggak melakukan itu. Gak ada kegiatan KLB. Kalau mereka melakukan itu ilegal dan inkonstitusional," kata Herman.

Selain mengunggah daftar nama yang akan hadir dalam pertemuan, Andi Arief juga mengunggah manifes penerbangan Moeldoko pada Jumat (5/3).

Andi mengklaim pihaknya telah mengecek langsung ke hotel yang akan digunakan. Resepsionis hotel yang bersangkutan membenarkan bahwa akan ada acara selama tiga hari.

"Bayangkan untuk mengkudeta demokrat menggunakan dan memanipulasi nama GAMKI pun dilakukan. Seperti diketahui DPD dan DPC demokrat resmi semua solid tidak mengikuti KLB nekat ini," kata Andi.



Tags Politik