Penguatan Nilai Pancasila Dimulai dari Rumah

Penguatan Nilai Pancasila Dimulai dari Rumah

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Nilai-nilai Pancasila kian hari kian terkikis oleh zaman. Sekarang banyak orang yang melupakannya, tapi tak sedikit pula yang mengkultuskannya dengan beragam pengertian hingga sulit untuk dipahami. Padahal sebagai ideologi bangsa, Pancasila harus bisa merangkul dan dipahami kalangan. 

Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Kesbangpol Riau, Sri Petri Haryanti mengatakan Pancasila harus dirawat, bahkan lewat hal-hal sederhana.

"Mulai dari diri pribadi, meski sebenarnya kecil. Kewajiban kita bela negara, contohnya bisa dari hal-hal sederhana. Kalau kita, dengan menjaga sikap-sikap budaya sehari-hari. Misal, belajar dan mendidik masyarakat dengan baik. Itu iuga bentuk bela negara. Itu bagian kita cinta tanah air," ujarnya saat menjadi pembicara pada Seminar Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Kader Forum Pembauran Kebangsaan Riau, Senin (7/12/2020) di Jatra Hotel Pekanbaru. 


Petri menambahkan, "Contohnya lagi soal sampah. Kita sekarang seakan-akan sampah itu tanggung jawab pemerintah. Kalau kita merasa memiliki negara ini, kitalah yang juga punya tanggung jawab terhadap sampah itu. Itulah sedikit contoh kecilnya," tambahnya. 

Selain itu, Budayawan Fakhrunnas MA Jabar mengatakan penguatan nilai Pancasila harus dimulai dari rumah. 

"Penanaman nilai itu memang paling kuat dari rumah. Soal pemakaian android, anak-anak sekarang kita ajak makan, mereka Itu asik sama gawainya. Padahal kita sedang menunjukkam nilai-nilai kekerabatan. Maka boleh dicoba, diterapkan di rumah, kalau di meja makan, jangan ada yang main gawai. Itu salah satu upaya kita menjaga nilai-nilai etika yang berkaitan erat dengan Pancasila," paparnya. 

Sementara, Kasrem 031 WB Kolonel Infantri Junaidi menegaskan bahwa membela negara tak hanya soal angkat senjata. Tapi juga belajar sungguh-sungguh dan banyak perjuangan dengan jalan berbeda lainnya.

"Bela negara bukan cuma perang. Belajar juga termasuk bela negara," tutupnya.

 

Reporter: M Ihsan Yurin