Terungkap Kemarahan Prabowo Soal Edhy: Dia Anak yang Diangkat dari Selokan 25 Tahun Lalu

Terungkap Kemarahan Prabowo Soal Edhy: Dia Anak yang Diangkat dari Selokan 25 Tahun Lalu

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Hashim Djojohadikusumo mengungkap kemarahan sang kakak, Prabowo Subianto, terhadap mantan Menteri Perikanan Edhy Prabowo. 

Hashim mengungkapkan, Prabowo merasa dikhianati oleh Edhy.

"Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa, merasa dikhianati," kata Hashim dalam jumpa pers di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).


Hashim mengungkapkan Prabowo kecewa terhadap Edhy, yang terjerat kasus korupsi ekspor benur. Hashim pun mengulang kembali kalimat Menteri Pertahanan itu saat mengungkapkan kekecewaannya.

"Dan terus terang saja dia bilang sama saya, pakai bahasa Inggris. Saya kan sama kakak saya sedang 60 tahun bahasa Inggris. Ya bahasa Batak-Inggris. Dia sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu," tutur dia.

"I lift him up from the gutter and this is what he does to me," imbuh Hashim.

Dalam kesempatan itu, Hashim juga menegaskan tak ada kaitan antara keluarganya, Prabowo, dalam kasus ekspor benur. Dia pun merasa terzalimi, lantaran namanya dan putrinya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, dikait-kaitkan dengan kasus tersebut.

"Saya atas nama keluarga Djojohadikusumo merasa prihatin dan saya merasa dizalimi, saya merasa dihina dan difitnah, anak saya sangat merasakan," ujarnya.

Seperti diketahui, Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta terkait kasus ekspor benur beberapa waktu lalu. Edhy memang diketahui dekat dengan Prabowo.

Dulu Edhy adalah atlet silat dan pernah meniti karier di dunia militer pada 1991. Kala itu dia berhasil diterima menjadi anggota Akabri di Magelang, Jawa Tengah.

Setelah itu, ia merantau ke Jakarta dan diperkenalkan dengan Prabowo Subianto, yang kala itu masih berpangkat letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD. Edhy dan Prabowo berkenalan di salah satu acara pesta di bilangan Pantai Ancol. Sayang, kariernya jadi tentara juga sebentar. Di militer, dia hanya bertahan dua tahun. Edhy dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan.

Prabowo akhirnya menampung Edhy dan teman-temannya. Khusus buat Edhy, dia dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Seiring dengan waktu berjalan, Edhy akhirnya menjadi orang kepercayaan Prabowo. Dia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania.