Pemprov Riau Sentil Pemko Pekanbaru Lambat Pindahkan OTG Covid-19 ke Lokasi Karantina

Pemprov Riau Sentil Pemko Pekanbaru Lambat Pindahkan OTG Covid-19 ke Lokasi Karantina

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau kembali mengingatkan kepada Pemerintah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kota lainnya untuk sesegara mungkin memindahkan pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala (OTG) ke fasilitas karantina yang masih mengisolasi diri di rumah. Apalagi saat ini sudah ada perintah Presiden agar pasien positif Covid-19 tidak diperbolehkan lagi isolasi mandiri di rumah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, apa yang telah diperintahkan oleh Presiden dari Gugus Tugas Covid-19 tersebut telah dijalankan di Provinsi Riau, sesuai dengan arahan dari Gubernur Riau. Bahkan Gubernur juga telah memerintahkan kepada Pemko Pekanbaru untuk memindahkan OTG positif, dipindahkan ke lokasi karantina yang telah disiapkan pemerintah.

“Kita sudah lakukan dan siapkan apa yang diperintahkan Presiden, cuma membawanya itu kan Kota Pekanbaru, Puskesmas Kabupaten/Kota. Tentu bagi pemerintah daerah untuk dapat menjalankan instruksi presiden itu, karena tempat isolasi sudah disiapkan. Tinggal dari Puskesmasnya untuk merujuknya ke tempat isolasi mandiri yang telah disiapkan pemerintah,” ujar Mimi, Kamis (22/10/2020).


“Bagi yang bergejala ditempatkan di ruang isolasi yang telah disiapkan oleh pemerintah. Yang dirawat di rumah sakit bagi yang bergejala berat dan sedang. Selama ini yang bergejala sedang dan berat memang sudah di rumah sakit. Sedangkan yang ringan dan OTG ini isolasi di rumah, dan masih ada yang belum masuk di tempat yang disediakan,” kata Mimi lagi.

Ditegaskan Mimi, Pemko Pekanbaru belum begitu maksimal menjalankan mendata dan memindahkan pasien OTG positif yang mengkarantina mandiri di rumah. Dan saat ini lokasi tempat karantina yang disiapkan pemerintah baru mencapai 40 persen. Padahal Gubernur telah mengadakan rapat bersama Wali Kota Pekanbaru, beberapa hari lalu di Perkantoran Tenayan Raya.

“Kapasitas kita baru 40 persen yang terpenuhi, di semua lokasi itu baru 40 persen terpenuhi. Pergerakan dari Pemko Pekanbaru setelah instruksi Gubernur Riau sampai saat ini masih belum nampak. Yang banyak yang dirawat di isolasi itu dari Kampar, dari perbatasan Pekanbaru Kampar, di perbatasan. Tambang, Siak Hulu, yang di Bapelkes banyak dari tambang, yang masuk daerah Puskesmas Tambang. Yang bergerak Kampar, dan daerah lainnya, kan sudah disampaikan ke wali kota,” tegas Mimi.

Disinggung mengenai ketersediaan obat-obatan bagi pasien postif baik di Rumah Sakit dan di tempat karantina mandiri, Mimi mengatakan, masih mencukupi. Menurutnya, bantuan dari pemerintah pusat, termasuk dari Pemprov sendiri telah tersedia. Jikapun kurang juga telah disiapkan untuk antisipasi kekurangan obat-obatan.

“Ketersediaan obat-obatan ada, obat itu vitamin bagi yang tidak bergejala, mencukupi, kita selalu minta di pusat dan pengadaan kita juga ada. Jadi bagi yang dirawat di rumah sakit dan isolasi mandiri itu beda perawatannya. Kita sudah menyiapkannya,” kata Mimi.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo, memerintahkan agar tidak ada lagi pasien positif Covid-19 dirawat di rumah. Namun seluruh pasien positif ditangani di tempat yang telah disediakan pemerintah.

"Bapak Presiden memerintahkan menteri kesehatan dan kami semua, agar masyarakat yang positif COVID jangan lagi dilayani di rumah," ujar Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo dalam siaran yang ditayangkan kanal YouTube BNPB.

Sementara itu, dari informasi per hari Kamis (22/10) di Provinsi Riau terdapat penambahan 282 kasus Terkonfirmasi Covid-19. Kabar baiknya, terdapat penambahan 171 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Kabar duka, terdapat penambahan 6 pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.

Total Terkonfirmasi 12.600 kasus (Isolasi Mandiri 2.699 orang, rawat di RS 1.091 orang, sembuh 8.525 orang dan 285 meninggal dunia). Suspek yang Isolasi mandiri berjumlah 8.481 orang, Isolasi di RS berjumlah 241 orang, Selesai Isolasi berjumlah 34.534 orang, meninggal berjumlah 135 orang. Total Suspek berjumlah 43.391 orang.


Reporter: Nurmadi