Guru-Guru TK Beralih Ternak Lele di Masa Pandemi, Hasilnya Jadikan Sarden dan Rendang

Guru-Guru TK Beralih Ternak Lele di Masa Pandemi, Hasilnya Jadikan Sarden dan Rendang

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Di masa pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup, yakni dengan menggalakkan ketahanan pangan. salah satunya dengan berinisiatif beternak lele, dengan memanfaatkan kolam ikan yang ada di sekolah Taman Kanak-kanak dan Tahfiz Amanah, di Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar.

8 bulan sudah anak-anak tidak bersekolah, dan sebagai penyambung kehidupan, sejumlah guru yang mengajar di TPQ dan TK Tahfiz Amanah, mengisi kolam renang yang disulap menjadi kolam ikan lele. Alhasil, kolam ikan lele yang berukuran 4x6 meter ini, mampu menghasilkan ikan lele sebanyak 350 kg.

Ikan lele yang dihasilkan dari  kolam tersebut, kemudian dijual ke pasar dan masyarakat setempat. Selain itu ikan lele tersebut juga diolah menjadi makanan siap makan, di antaranya dengan dijadikan salai Lele, sarden lele, Rendang lele, abon lele, dan juga ikan goreng lele.


Pengelola kolam lele, Anis Ilias menceritakan, kolam lele yang dibuatnya ini untuk memberikan edukasi kepada guru-guru dan masyarakat setempat, bahwa di mas pandemi ini apapun bisa dilakukan. Apalagi dengan memanfaatkan lahan yang tidak begitu luas untuk dijadikan ternak lele. Walaupun sedikit tapi lele ini bisa diolah menjadi berbagai macam makanan siap makan.

“Penghasilan ikan lele ini sekali panen, kira-kira 350 kilo. Yah ini dijual lagi
Jadi olahannya yang untuk salai ada, yang untuk abon ada, untuk sarden ada yang mengelolanya. Rendang juga ada, coba beli dan rasakan. Ini lebih murah dari rendang daging. Rendang lele ini lebih enak,” kata Hj Anis, Selasa (20/10).

Gubernur Riau, Syamsuar, yang ikut langsung memanen lele, mengapresiasi kelompok  masyarakat di Riau ini yang telah berinisatif, ditengah masa pandemi covid-19, menggalakkan ketahanan pangan, baik beternak ikan, ayam, bertanam padi maupun berladang jagung. Kegiatan itu sangat mendukung program pemerintah daerah dalam rangka swasembada pangan.

“Ini merupakan salah satu inovasi yang dibuat oleh seorang ibu, dibantu oleh para pembinanya. Dari mereka yang biasa mengajar anak-anak, bisa produktif dengan beternak lele. Dengan meningkatkan ketahanan pangan di Riau ini salah satu upaya kita kita mempersiapkan ketahanan pangan dari yang ada,” kata Gubri.

Lebih jauh dikatan Gubri, ketahanan pangan lagi digalakkan oleh pemerintah, termasuk organisasi dunia FAO. Kondisi pandemi covid-19 yang sampai saat ini masih terja terjadi, harus asa inovasi bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian. Termasuk dari pemerintah yang juga menyiapkan lahan untuk swasembada pangan.

“Ketahanan pangan lagi digalakkan pemerintan organiasi FAO, yang memperhatikan kondisi pangan dunia, masa pandemi covid, dampaknya terjadi kebutuhan pangan. Karena semua orang butuh pangan bagaimana bisa memanfaatakn menanam. Termasuk budidaya patin, lele, prinsipnya budidaya pangan bisa ikan, beras jagubg, ubi, ternaka ayam,” kata Gubri.

“Sekarang bisnis lebih banyak ke makanan yang menjadi kebutuhan pokok. Tak ada cara lain memang harus kebutuhan pangan, jangan sampai langka harus diperhatikan. Dari pemerintah, ini sekarang 22 ribu Ha melalui program mentri pertanian dan 36 ribu Ha itu yang melalui Kementrian pertahanan. Dan nantinya 58 ribu ini berhasil dari luas tanaman pangan termasuk di Kampar ini berarti Insya Allah ketahanan pangan di Riau berhasil,” kata Gubri.

 

Reporter: Nurmadi



Tags Ekonomi