PAN Rohil: Jangan Mimpi Dalam 2 Tahun Bisa Tunaikan Janji, Beda dengan Suyatno-Jamiludin

PAN Rohil: Jangan Mimpi Dalam 2 Tahun Bisa Tunaikan Janji, Beda dengan Suyatno-Jamiludin

RIAUMANDIRI.ID, ROHIL - Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Rokan Hilir, Amansyah mengatakan, pada pemilihan Bupati Rohil tahun 2020, PAN yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan mendukung pasangan Suyatno-Jamiludin atau SUDIN, nomor urut 02.

"Dalam pesta demokrasi kali ini, kami tidak menawarkan partai politik kepada masyarakat, tapi menawarkan kandidat yang akan memenangkan kompetisi Pilkada 2020," kata Amansyah kepada Riaumandiri.id, Senin (12/10/2020)

Diterangkan Amansyah, terkadang masyarakat marah karena daerah mereka kurang diperhatikan. Namun masyarakat juga terkadang kurang cerdas dalam menentukan pilihan. Karenanya, kata dia, masyarakat harus melihat pengalaman pada saat pileg lalu.


"Perlu kita ketahui, sekarang semua paslon menawarkan program, jumpa kelompok ini dan itu bantu sekian meliar, bahkan dalam satu hari kampanye saja bisa menghabiskan APBD Rohil 10 tahun ke depan," sebutnya.

Lebih jauh dikatakan Ketua Tim Pemenangan SUDIN ini, saat ini APBD Rohil tinggal Rp1,7 terliun yang mana di dalamnya sebagian digunakan untuk belanja pegawai dan pemerintah desa.

"Jangan sekali-kali masyarakat Kubu berpikir bahwa kita dianaktirikan Pemkab Rohil, berdosa kita, satu-satunya pembangunan terbesar dari APBD adalah pembangunan jalan lintas Kubu, Rp20 miliar setiap tahun, sekarang sedang bekerja sistem best sepanjang 11 km," ujarnya.

Ditegaskan Amansyah, PAN menjatuhkan dukungan kepada pasangan SUDIN karena Suyatno dinilai memiliki segudang pengalaman dalam membangun Negeri Seribu Kubah, sehingga ia yakin bakal mampu memenangkan pertarungan kali ini.

"Saat Pigub kami berseberangan dengan Pak Suyatno, kami menjatuhkan dukungan kepada Pak Syamsuar, beliau menang. Politik harus menang, kalau menang tentu diperhatikan, di Desa Sungai Kubu Hulu setiap tahun diperhatikan Pemrov Riau, ada 47 unit RLH yang sudah dibangun di sana," ujarnya.

Diuraikan Amansyah, berdasarkan keputusan konsistusi bahwa pemilihan serentak akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang, baik pemilihan kepala daerah, pemilihan gubernur, legislatif, dan presiden. Sehingga masa jabatan bupati terpilih tahun ini hanya 2 tahun 10 bulan.

Ditambahkan Amansyah lagi, tahun 2021 APBD masih di tangan Bupati Suyatno kemudian tahun 2022 juga di tangan Suyatno karena proses APBD itu dimulai dari proses Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

"Kalau bupati terpilih bisa membangun pada tahun 2023 sesuai programnya. Kemudian tahun 2024 Pilkada, jangan mimpi bupati terpilih bisa menunaikan semua janjinya dengan waktu 2 tahun 10 bulan, beda dengan pasangan SUDIN mereka hanya tinggal melanjutkan saja," pungkasnya. 

 

Reporter: Jhoni Saputra