Amien Rais Singgung 35 Investor Asing yang Ingatkan Pemerintah Soal Efek Buruk UU Ciptaker

Amien Rais Singgung 35 Investor Asing yang Ingatkan Pemerintah Soal Efek Buruk UU Ciptaker

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Politikus senior Amien Rais mengomentari omnibus law Undang-undang Cipta Kerja yang baru disahkan. Amien menyinggung bahwa UU itu bakal menjadi 'Freeportisasi'.

"Saya akan mengangkat satu masalah yang tidak kalah penting, yaitu akan terjadi Freeportisasi di semua bidang. Seluruh pemodal asing yang diharapkan berbondong-bondong datang ke Indonesia akhirnya akan memeras Indonesia. Freeport McMoran sudah lama bercokol di Papua, dan bisa berbuat apa saja seperti negara dalam negara. Dari rezim Soeharto, sampai rezim Jokowi, penghancur lingkungan, penipuan pajak, dan pelanggaran hal tidak pernah disentuh oleh pemerintah Jakarta," kata Amien Rais dalam akun YouTube-nya, Jumat (9/10/2020).

Amien Rais menyinggung soal 35 investor asing yang meminta pemerintah tidak mengesahkan Omnibus Law Cipta Kerja. Sorotan utamanya adalah soal potensi kerusakan lingkungan.


"Sebagian investor global bernurani berteriak keras bahwa undang-undang bahaya itu, sesungguhnya tidak diperlukan. Mengapa? karena akan berdampak pada kehancuran lingkungan atau ecocida. Menghancurkan dan membunuh lingkungan hidup. Reuters memberitakan ada 35 investor asing yang mengingatkan Indonesia jangan nekad mengesahkan undang-undang yang diprakarsai presiden Jokowi," katanya.

"Mereka saja, orang asing mengingatkan jangan sampai biodiversitas hutan-hutan Indonesia lenyap gara-gara amdal akan diterapkan secara selektif, artinya perlindungan ekologi bukan sesuatu yang penting lagi," ucapnya.

Amien menyebut Freeport telah merusak lingkungan tempat dia menambang di Tembagapura, Mimika, Papua. Sehingga, menurut Amien, beberapa negara mencabut sahamnya tersebut.

"Nah, berkaca pada apa yang terjadi di Freeport McMoran, otoritatif dana pensiun di Swedia, Norwegia, dan New Zealand menarik saham mereka dari Freeport. Karena apa? Karena tidak tahan melihat penghancuran sistematik dan permanen oleh Freeport di Papua, danau dan sungai besar di lingkungan tambang Freeport telah mati," kata Amien.

Dia menilai pemerintah tidak memprotes soal kerusakan alam tersebut. Sehingga, perusakan alam itu berlangsung secara terus menerus.

"Dari rezim satu ke rezim berikutnya, tidak ada protes, pernyataan, apalagi ancaman atau ultimatum terhadap Freeport. The cological destruction goes on and on and on," kata Amien.

Amien mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal inisiatif Omnibus Law Cipta Kerja. Amien bahkan mengutip ayat Al Qur'an.

"Di dalam literatur politik ada istilah deaf, dumd, dan blind government. Pemerintah yang tuli, bisu, dan buta. Saya berharap rezim Jokowi jangan sampai seperti disindir Al Qur'an, yaitu seburuk-buruk makhluk yang melata di atas muka bumi ini. Mengapa? Karena mereka tuli, buta terhadap kebenaran, bahkan mereka berani menantang, dan melawan kebenaran. Ini adalah An Anfal ayat 22. Pak Jokowi cabut segera undang-undang bahaya itu karena anda adalah pemrakarsa utama dan pertamanya," katanya.

 



Tags Politik