Hampir Seribu Demonstran Ditangkap, Polisi: Mereka Perusuh

Hampir Seribu Demonstran Ditangkap, Polisi: Mereka Perusuh

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Polisi mengaku telah menangkap hampir 1.000 orang yang ikut aksi demo menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di wilayah Jakarta.

Kabid Humas Polda Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut mereka yang diringkus adalah perusuh dan bagian dari kelompok anarko.

"Sudah hampir seribu yang kita amankan, itu adalah anarko-anarko itu, perusuh-perusuh itu," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (8/10).


Yusri menyebut para perusuh itu sengaja menunggangi aksi demo yang dilakukan oleh elemen buruh dan mahasiswa.

"Ini memang perusuh yang menungggangi teman-teman buruh melakukan unjuk rasa ini," ucap Yusri.

Sejak Rabu (7/10) kemarin, aparat kepolisian diketahui terus melakukan patroli dan menangkap oknum-oknum yang diduga ingin terlibat dalam aksi demo.

Massa yang ditangkap itu lantas tak hanya menjalani pemeriksaan, tapi juga menjalani rapid test. Hal itu dilakukan untuk mengecek apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak.

Hingga petang kericuhan di sejumlah titik sekitar Istana Kepresidenan masih berlangsung.

Kericuhan bahkan melebar ke sejumlah daerah lainnya di ibu kota. Pedemo melemparkan molotov dan petasan ke arah kepolisian di daerah Sudirman, tepatnya di depan The City Tower. Belum terlihat jelas asal-usul pedemo tersebut.

Sementara itu aparat kepolisian masih terus menyisir dan memukul mundur pedemo dengan melakukan serangan balik berupa tembakan gas air mata. Sejumlah personel kepolisian pun dengan kendaraan bermotor telah tiba di lokasi.