Rumah Sakit Apung Pekanbaru Bukan untuk Layani Pasien Corona

Rumah Sakit Apung Pekanbaru Bukan untuk Layani Pasien Corona

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II yang bersandar di Pekanbaru dalam waktu dekat akan segera beroperasi. Namun, rumah sakit yang berada di atas kapal tersebut ukan untuk membantu pemerintah daerah dalam menangani pasien Corona.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus,MT mengatakan, RSA Nusa Waluya II memberi pelayanan untuk penyakit umum terhadap warga Kota Pekanbaru. Mereka membawa misi kemanusiaan dengan memberikan pelayanan secara gratis.

"Pelayanan rumah sakit apung melayani penyakit umum, operasi bibir sumbing, dan operasi katarak. Jadi, RSA itu bukan untuk pasien positif Corona. Mereka lebih mengutamakan pelayanan umum," kata Wali Kota, akhir pekan kemarin.


Menurutnya, Tim dokter RSA Nusa Waluya II akan tiba ke Pekanbaru dalam waktu dekat. Ia memperkirakan pekan ini rumah sakit apung sudah dapat beroperasi.

Wali Kota menjelaskan, kerja sama dengan RSA Nusa Waluya II itu sudah dirintis sejak beberapa bulan lalu.  Bisa terjalin karena salah seorang aktivis DoctorSHAREs itu ada seorang dokter muda dari Pekanbaru.

Sementara dokumen yang diajukan RSA Nusa Waluya II sudah diterima Pemko Pekanbaru. Dokumen operasional sudah dibahas dengan OPD terkait agar bisa beroperasi di Pekanbaru, dan dokumen yang diajukan lengkap dan tidak ada masalah.

RSA Nusa Waluya itu merupakan rumah sakit tipe C. Kewenangan operasionalnya oleh Pemko Pekanbaru.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Riau sejak awal. Koordinasi sudah dilakukan ke kepala bidang. Artinya, tidak ada satu pun proses yang dilangkahi. Semua sudah sesuai prosedur," jelas Firdaus.

RSA Nusa Waluya II sendiri membuat permohonan dukungan kepada Pemko Pekanbaru agar rumah sakit terapung itu beroperasi secara optimal.

Pertama, menyangkut penyediaan bantuan-bantuan sosial. Mereka datang dalam bentuk bakti sosial, akan ada seperti operasi bibir sumbing, pemeriksaan kesehatan gratis, dan itu akan dikoordinasikan dengan dinas sosial yang bekerja sama dengan dinas kesehatan.

Kedua, terkait dukungan BBM, mereka juga memerlukan rekomendasi minyak subsidi. Mereka juga meminta dukungan agar dalam operasional nanti dapat dibantu dengan tenda pleton yang nantinya akan berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial.

Kemudian dukungan air bersih yang dikoordinasikan dengan Damkar. Lalu, terkait pembuangan limbah medis dan kebersihan, dan terakhir untuk keamanan.

RSA Nusa Waluya II rencananya akan beroperasi selama tiga bulan. Ada 30 ruang perawatan dan tenaga kesehatan yang akan melayani masyarakat nantinya. Rumah sakit apung itu bersandar di eks Pelabuhan Pelindo II, Pasar Bawah.