Risma Tuding Remaja Nongkrong Banyak Sumbang Kasus COVID-19 di Surabaya

Risma Tuding Remaja Nongkrong Banyak Sumbang Kasus COVID-19 di Surabaya

RIAUMANDIRI.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan kelompok usia muda terpapar COVID-19 rata-rata orang tanpa gejala (OTG). Dia pun meminta kepada para remaja agar lebih berhati-hati saat keluar rumah dan tetap patuh protokol kesehatan.

Sebelumnya Pemkot Surabaya mendata kasus COVID-19 banyak ditemukan mulai kelompok usia remaja. Rata-rata mereka berusia antara 15 hingga 34 tahun. Penularan COVID-19 terhadap generasi muda itu diduga karena kebiasaan nongkrong.

Dari data Dinkes Surabaya per 14 September 2020, ada 3.879 kasus pada usia muda yang positif COVID-19. Bahkan angka itu menyumbang 29,36 persen dari total komulatif terkonfirmasi 13.208.


"Sebetulnya aku ngingatkan anak muda ini karena fisiknya kuat. Ketika dia pulang ke rumah kan bisa nulari ibunya, neneknya, kan jadi bahaya. Jadi saya minta mereka agar berhati-hati. Mungkin dia OTG, tapi bisa nulari yang lain," kata Risma, Jumat (18/9/2020).

Risma juga meminta kecamatan untuk mentracing para remaja yang tertular. Sebab dari presentase, hampir 30 persen ditemukan karena nongkrong.

"Aku curiga, beberapa kecamatan tidak minta evaluasi yang anak muda itu, coba ditracing dia jujur. Kita ingin tahu dia kemana. Misal dia cangkruk di mana sama siapa. Karena kalau di rata-rata itu bisa sampai 28 - 30 persen," jelasnya.

Pihaknya juga telah meminta kelompok usia muda yang terpapar untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau di Asrama Haji. "Ada yang di rumah ada juga yang di Asrama Haji," ucapnya.

Sementara jumlah pasien anak yang positif COVID-19, Risma menyebut mulai berkurang. "Anak-anak nggak banyak, nggak sampai 10 orang. Kalau lihat data ya tinggal sedikit," pungkasnya.



Tags Corona