Pemprov Riau Mulai Kewalahan Atasi Covid-19, Jubir: Pekanbaru Jadi Kekhawatiran

Pemprov Riau Mulai Kewalahan Atasi Covid-19, Jubir: Pekanbaru Jadi Kekhawatiran

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau mulai kewalahan menghadapi semakin meningkatnya kasus pasien positif Covid-19. Hal ini dikarenakan kepala daerah yang berada di zona merah tidak serius menjalankan Peraturan Gubernur yang telah dikeluarkan, sebagai payung hukum bagi daerah untuk menerapkan sanksi bagi pelanggar Protokol Kesehatan.

Terutama bagi Kota Pekanbaru, yang kasus positifnya hampir setiap hari terjadi peningkatan di atas 50 orang bahkan mencapai angka 123 orang dalam satu hari. Termasuk Kabupaten Pelalawan, Kampar, dan Siak.

Jubir Satgas Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, dalam satu bulan ini menjadi hari yang buruk bagi Provinsi Riau, dimana terjadi kasus penyebaran positif yang cukup tinggi. Pada awal kasus pertama di Riau terjadi penururunan. Memasuki bulan Selanjutnya pada Juni hingga Juli dalam waktu 48 hari terjadi kasus 30 sampai 450 kasus.


“Namun setelah memasuki waktu selama 60 hari setelah kasus 30 sampai 450 kasus terjadi di Riau, langsung meningkat mencapai angka dari 450 menjadi 3.343 kasus. Hanya dalam waktu satu bulan jumlah kasus di Riau mencapai 3.000 lebih. Dan kasus ini meningkat tajam terutama di Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Siak sekarang muali turun, dan juga Dumai,” kata Yovi.

Dokter ahli paru ini mengatakan, untuk di Kota Pekanbaru menjadi kekhawatiran, dimana klasternya sudah liar. Penyebarannya tersebar dari mana-mana, sehingga sulit untuk melacak dari mana datangnya. Untuk itulah Pemko Pekanbaru diminta menerapkan aturan yang lebih ketat, kalau perlu diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti awal lalu.

“Yang punya kebijakan itu ada di kabupaten-kota, kalau tidak ada yang agresif kita tidak tahu lagi apa yang terjadi. Apa yang dibutuhkan sekarang adalah leaderahip, orang yang pintar. Kasus ini nyata, ini riil,” tegas Indra Yovi.

“Pekanbaru menjadi kekhawatiran kita, kalsternya sudah liar dan darimana banyak klasternya susah. Kalau tidak cepat tindakan atau kebijakan Pemko akan mengkhawtairkan. Jumlah pasien yang diisolasi di Pekanbaru mencapai 478 orang. Dan memenuhi 78 ruang isolasi masih sisa 20 persen lagi,” kata Indra Yovi.

Untuk diketahui, dari data informasi per hari Jumat (11/9/2020) di Provinsi Riau terdapat penambahan 183 kasus terkonfirmasi Covid-19. Total Terkonfirmasi 3.343 kasus, isolasi mandiri sebanyak 1.075 orang, rawat di rumah sakit, 651 orang, sembuh 1.559 orang dan 58 meninggal dunia.

Dan ada 6 Kabupaten Kota di Riau masuk zona merah dan berisiko tinggi menyebarnya Covid-19, daerah tersebut yaitu Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak, dan Kampar. Dari data yang telah diterima, kasus terkonfirmasi positif di Riau, paling tinggi Kota Pekanbaru sebanyak 1.297 orang, Kabupaten Siak 490 orang, Kampar 419 orang, Pelalawan 236 orang, dan Kota Dumai 276 orang. 

 

Reporter: Nurmadi
 



Tags Corona