Tak Senang Sering Diperintah dan Diolok-olok, Pria di Pekanbaru Tusuk Teman Hingga Tewas

Tak Senang Sering Diperintah dan Diolok-olok, Pria di Pekanbaru Tusuk Teman Hingga Tewas

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Sebanyak 12 adegan dipertontonkan oleh pelaku saat gelar rekonstruksi perkelahian yang menewaskan satu orang. Rekonstruksi dilakukan di halaman Kepolisian Sektor (Polsek) Payung Sekaki.

Kegiatan itu diikuti oleh Kanit Reskrim Polsek Payung Sekaki Iptu Suleman, Jaksa Penuntut Umum Jefri dan Penasihat Hukum Ari Defrimanto.

Dalam adegan tersebut, puncak kejadian terdapat dalam adegan ke 7 dan 8. Dimana, pelaku menusuk korban dengan sebilah gunting dan menginjak kepala.


Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kapolsek Payung Sekaki AKP Akhmad Rivandy mengatakan bahwa pelaku dijerat pasal 351 ayat (3) KUHP.

Dijelaskannya, perkelahian itu dipicu karena tidak terima selalu diperintah oleh korban, akhirnya perlakuan itu menjadi dendam kesumat bagi seorang pemulung.

Seusai pelaku potong rambut langsung mencari korban inisial N (45), tak lama pelaku berjumpa dengan korban di jalan dan awalnya hanya berbincang biasa saja.

"Korban dan tersangka itu berpasapasan dan saling tegur sapa. Tak lama berbincang, terjadilah perkelahian dan korban ditendang oleh pelaku lalu tersungkur," jelas Rivandy saat melakukan rekontruksi kejadian, Kamis (10/9).

Melihat korban tersungkur, pelaku inisial CD alias Fernando (29) itu langsung mengambil sebilah gunting dari dalam tas miliknya. Lalu menusuk korban hingga luka berdarah.

"Korban terjatuh, dan tersangka mengambil gunting dari dalam tas dan langsung mengejar korban, melakukan penusukan di bagian dada, perut serta bagian kepala," ulas Vandy.

Pelaku ditangkap usai perkelahian dengan korban, bersama pelaku sebilah gunting pun diamankan.

"Terhadap korban langsung dibawa kerumah sakit Prima Pekanbaru untuk dilakukan pengobatan, namun tidak bisa diselamatkan dan akhirnya meninggal dunia," tukasnya.

Berdasar hasil autopsi, korban mengalami luka tusuk 4 liang yakni dua tusukan di bagian perut, di bagian dada sebelah kiri satu tusukan serta kepala satu tusukan.

"Empat luka tusuk, penyebab kematiannya diakibatkan luka tusuk di bagian dada sebelah kiri yang menembus jantung," singkatnya.

Pelaku mengakui, jelas Vandy, bahwa perbuatannya didasari rasa kesal terhadap korban yang sering memberikan perintah dan diolok-olokan.



Tags Pekanbaru