PKS Respons Pernyataan Menag: Jangan Terus Menerus Umat Islam Disudutkan dan Dituduh Radikal

PKS Respons Pernyataan Menag: Jangan Terus Menerus Umat Islam Disudutkan dan Dituduh Radikal

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi mengaitkan radikalisme bisa masuk melalui seorang yang berpenampilan menarik atau good looking, bisa bahasa arab, hafiz, dan memiliki pemahaman agama yang baik.

Menanggapi pernyataan kontroversial itu, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta Menag Fachrul Razi tak lagi mengeluarkan pernyataan yang bisa menimbulkan kegaduhan dan keresahan. Terutama, bagi mereka yang sedang giat-giatnya mendalami ilmu agama.

"Kami heran kenapa Menag kerap kali muncul dengan pernyataan kontroversial yang mendiskreditkan umat Islam utamanya generasi yang punya ghirah belajar agama. Jangan terus menerus umat ini disudutkan dan dituduh radikal apalagi secara sembrono menyematkan stereotype kepada para hafiz dan generasi umat yang punya pemahaman agama yang baik," ungkap Jazuli, Sabtu (5/9).


Fraksi PKS kecewa terhadap Menag yang tidak komprehensif dan objektif dalam memahami permasalahan. Di tengah darurat moral dan akhlak generasi bangsa mestinya menteri agama mempromosikan agar kita semua kembali dan lain-lain.

Bukan malah menebar ketakutan dengan menuduh orang belajar agama, punya pemahaman agama yang baik, bahkan hafiz sebagai pintu masuk radikalisme.

"Ini menunjukkan menteri agama tidak paham peta masalah kebangsaan dan denyut nadi keberagamaan khususnya umat Islam. Akibatnya salah dalam mengambil kesimpulan sehingga keluar pernyataan yang kontraproduktif dan menyakitkan umat. Dan ini berbahaya karena kebijakan negara bisa salah kaprah," tegas Jazuli.

Anggota Komisi I DPR ini meminta Menag dan jajaran Kementerian Agama tidak lagi gegabah dalam membuat pernyataan soal radikalisme dengan stereotype tertentu kepada umat Islam. Umat Islam tegas melawan radikalisme dan terorisme karena jelas bukan bagian dari ajaran Islam. Sehingga mengatakan orang paham agama dan hafiz sebagai pintu masuk radikalisme sungguh menyakitkan.

Sebelumnya, Fachrul Razi mengungkapkan strategi paham radikal masuk di lingkungan ASN dan masyarakat di acara webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', yang disiarkan di YouTube KemenPAN-RB, Rabu (2/9).

Menurut Fachrul, salah satu strategi kaum radikalisme masuk itu melalui seorang anak good looking atau paras yang menarik.

"Cara masuk mereka gampang, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arab bagus, hafiz, mulai masuk, ikut-ikut jadi imam, lama-orang orang situ bersimpati, diangkat jadi pengurus masjid. Kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan," ucapnya.