Selain Bantu Kuota Internet, Pemerintah Siapkan Kurikulum Darurat untuk Sekolah

Selain Bantu Kuota Internet, Pemerintah Siapkan Kurikulum Darurat untuk Sekolah

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pemerintah hingga saat ini masih melarang sekolah melaksanakan pembelajaran dengan sistem tatap muka, terutama daerah risiko tinggi atau yang berada di zona merah dan oranye.

Untuk itu, satu-satunya cara adalah dengan belajar dari rumah (BDR) atau yang biasa disebut sistem belajar daring atau online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Menanggapi itu, banyak keluhan dari masyarakat soal borosnya kuota dan pulsa dalam menjalani pembelajaran secara daring. Untuk itu, Wali Kota Pekanbaru meminta siswa untuk segera mendaftarkan nomor ponselnya agar dapat menerima bantuan pulsa atau pun kuota.


"Sesuai apa yang disampaikan Kemendikbud, agar kepala sekolah segera menginput nomer ponsel siswa ke dalam dapodik (data pokok pendidikan), nanti akan lansung dikirim kuota ataupun pulsanya. Jadi sudah ada solusi kalau soal biaya mahalnya kuota internet," jelas Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi usai rapat bersama Mendikbud Nadiem Makarim dan Mendagri Tito Karnavian membahas kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, Rabu (2/9/2020) sore.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan kurikulum darurat, yakni kurikulum yang sengaja disiapkan untuk membantu meringankan beban sekolah dalam proses belajar, baik terkendala jarak jauh, maupun terkendala sinyal yang susah sebab berada di daerah-daerah pelosok.

"Kemendikbud juga sudah menyiapka solusi, yaitu kurikulum darurat. Artinya, tidak semua mata pelajaran harus diajarkan. Ada pengurangan-pengurangan. Bahkan bisa dalam satu mata pelajaran bisa 40 persen dikurangi muatannya. Makanya saya minta agar ini disampaikan ke kepala sekolah. Sehingga anak-anak kita tidak terlampau terbebani. Pakai saja kurikulum darurat ini," ujar Ayat.

Terkait kuota dan pulsa, Kamendagri Tito Karnavian dalam rapat daring tersebut meminta sekolah segera memasukkan data siswanya ke dapodik. Sebab, jika data cepat terkumpul, ia berharap kebijakan segera bisa direalisasikan.

"Tolong ingatkan sekolah, isi segera nomer ponsel siswa di dapodik untuk menerima bantuan pulsa dan kuota. Semakin cepat data diisi, maka semakin baik. Semakin cepat eksekusinya. Semakin tepat juga sesuai anggaran yang ada," tutup Tito.

 

Reporter: M Ihsan Yurin