Tim Kukerta Unri Bangun Tugu Tiga Bambu di Desa Buluh Manis Bengkalis

Tim Kukerta Unri Bangun Tugu Tiga Bambu di Desa Buluh Manis Bengkalis

RIAUMANDIRI.ID, BENGKALIS - Kini Desa Buluh Manis Kecamatan Bathin Solapan memiliki bangunan monumental baru, Tugu Tiga Bambu. Tugu yang teletak di depan kantor desa, Jalan Lapangan Heli diresmikan oleh Kepala Desa Buluh Manis Legimun pada Selasa (18/8/2020) lalu.

Peresmian yang dihadiri oleh Kepala Desa, Kepala BPD Jufrizal, dan beberapa perangkat Desa Buluh Manis ini ditandai dengan pemotongan pita dan penyerahan kenang-kenangan oleh Ketua Tim Kukerta Pedagogik Buluh Manis, Riki Andika kepada Kepala Desa Buluh Manis Legimun.

Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan terima kasih kepada Tim Kukerta Pedagogik Buluh Manis yang telah berkontribusi dalam pembangunan desa.


“Terima kasih kepada adik-adik Kukerta Universitas Riau yang telah berkontribusi kepada desa. Semoga ke depannya adik-adik Kukerta Universita Riau diberi kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan tugas akhir setelah Kukerta ini,” ujar Legimun.

Tugu yang dirancang sejak 23 Juli 2020 itu merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Desa Buluh Manis dengan Tim Kukerta Pedagogik Buluh Manis. Seluruh pembiayaan didanai oleh Tim Kukerta Pedagogik Buluh Manis.

"Pembangunan Tugu Tiga Bambu diharapkan bisa menjadi bangunan baru yang menjadi ciri khas desa Buluh Manis. Selain itu menjadi penanda semangat dan harapan desa. Serta, menjadi kenang-kenangan untuk desa dari Tim Kukerta Pedagogik Buluh Manis,” ujar Riki Andika selaku Ketua Tim Kukerta Pedagogik Buluh Manis.

Desain tugu tersebut menyesuaikan nama Buluh Manis yang berarti bambu manis.

Menurut Kepala Desa, sebelum pemekaran, Desa Buluh Manis dulunya adalah nama dusun yang ada di desa Petani. Setelah pemekaran pada tahun 2013 terbentuklah Desa Buluh Manis. 
Nama Buluh Manis diambil dari banyaknya tumbuhan bambu muda atau sering disebut buluh yang rasanya manis di daerah tersebut. Hal inilah yang mendasari Tim Kukerta Pedagogik Buluh Manis membangun tugu tersebut.

Menurut Riki Andika, tugu setinggi hampir 2 meter ini memiliki filosofi pada setiap bagiannya. Pertama, landasan yang berbentuk trapesium seperti kapal tersebut melambangkan ketangguhan dan kesiapan dalam mengambil risiko dan sampai pada tujuan dan cita-cita yang diharapkan desa. 

Kedua, tiga bambu runcing melambangkan simbol perjuangan dan persahabatan masyarakat Desa Buluh Manis. 

"Selain itu warna yang dipilih memiliki arti tersendiri. Warna kuning simbol kebahagiaan, warna merah simbol keberanian dan semangat, serta warna coklat simbol keakraban dan rasa aman," ujarnya.