Indonesia Diprediksi Resesi, Pengamat Justru Nilai Kegiatan Ekonomi Riau Akan Meningkat

Indonesia Diprediksi Resesi, Pengamat Justru Nilai Kegiatan Ekonomi Riau Akan Meningkat

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Beberapa hari yang lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia atau PDB Kuartal II 2020. Beberapa pengamat sudah memprediksi adanya kontraksi pada Kuartal II 2020 ini. Muncul berbagai anggapan, bahwa Indonesia akan masuk jurang resesi. Namun, pengamat ekonomi Universitas Riau, Dahlan Tampubolon justru menganggap kegiatan ekonomi Riau akan meningkat dalam 6 bulan ke depan.

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan secara daring terhadap pelaku usaha melalui asosiasi pengusaha pada awal Agustus 2020, dan diskusi secara langsung dengan kelompok pelaku usaha yang ada di Riau, maka persepsi yang terbangun untuk 3 bulan ke depan diperkirakan kegiatan ekonomi akan mengalami perbaikan dibandingkan saat ini maupun kondisi 3 bulan sebelumnya. Beberapa gejalan dapat dilihat dengan mulainya beraktifitas beberapa sektor ekonomi walaupun di tengah pandemi wabah," ujar Dahlan kepada Riaumandiri.id, Selasa (11/8/2020).

"Secara perlahan, kegiatan ekonomi Riau untuk 6 bulan ke depan terus mengalami kenaikan terutama dengan bangkitnya ekonomi Tiongkok, sebagai negara tujuan utama ekspor CPO, yang akan mendorong naiknya harga TBS," tambahnya.


Dahlan juga memperkirakan pada 2021 pandemi mereda sehingga ekonomi kembali menggeliat, terutama dengan perbaikan ekonomi global, kenaikan harga meinyak mentah, CPO serta kembali normalnya perkantoran yang mebutuhkan pasokan kertas.

Secara umum, ujar Dahlan, kembali normalnya aktifitas ekonomi, baik global maupun lokal, mendorong meningkatnya daya beli. Terutama di sektor perkebunan, pertanian dan industri pengolahan yang kembali membaik sehingga pengeluaran agregat meningkat.

"Kebijakan new normal yang diterapkan dengan protokol kesehatan yang ketat di Riau memberikan kepercayaan yang membaik pada pelaku usaha di Provinsi Riau terhadap kondisi perekonomian ke depan," tutupnya.

 

Reporter: M Ihsan Yurin



Tags Ekonomi