Hasil Swab ASN Belum Keluar dan Kasus Positif Meningkat, Goro Massal Pemprov Riau Dibatalkan

Hasil Swab ASN Belum Keluar dan Kasus Positif Meningkat, Goro Massal Pemprov Riau Dibatalkan

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau akhirnya membatalkan gotong royong bersempena Hari Jadi Provinsi Riau ke-63. Gotong royong (goro) yang melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk Tenaga Harian Lepas (THL) ini rencananya digelar pada Kamis (6/8/2020) pagi ini. Pembatalan goro massal ini juga setelah adanya kritikan dan masukan dari tokoh masyarakat melalui berita di media siber. 

Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie, membenarkan adanya pembatalan gotong royong masal di Pemprov Riau. Gubernur merespon baik masukan yang disampaikan masyarakat. Terlebih lagi kasus positif di Riau terus meningkat. Termasuk belum keluarnya hasil swab massal Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Riau.

“Sesuai dengan arahan Gubernur dan respon Gubernur terkait meningkatnya kasus positif Corona di Riau dan masukan dari masyarakat, gotong royong ditunda atau dibatalkan,” ujar Ahmad Syah.


“Semua pimpinan OPD, sudah disampaikan. Berhubung hasil swab pegawai belum tahu hasilnya dan peningkatan jumlah positif masih berlangsung, maka kegiatan gotong royong Kamis pagi dan senam ditiadakan,” tambah mantan Pj Bupati Bengkalis ini.

Sebelumnya diberitakan, bersempena Hari Jadi Provinsi Riau ke-63, Pemerintah Provinsi Riau mengadakan goro bersama dengan melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk Tenaga Harian Lepas (THL), Kamis (6/8). Namun sayangnya kegiatan tersebut dilaksanakan pada saat terjadinya peningkatan kasus positif Covid-19. 

Salah seorang tokoh masyarakat Riau dan pemerhati Covid-19, HM Herwan, menyayangkan kegiatan gotong royong yang melibatkan seluruh ASN dan THL, di mana kegiatan ini bertentangan dengan program protokol kesehatan. Kegiatan ini sangat mengkhawatirkan terhadap penyebaran covid-19. Bahkan Gubri juga akan menyiapkan Perda bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, tidak memakai masker, menjaga jarak dan berkumpulnya orang banyak. 

“Di tengah kasus Covid-19 di Riau semakin meningkat, khususnya Pekanbaru, Pemprov Riau besok akan melakukan gotong royong, bukankah ini kegiatan yang kontra produktif dan kurang bijak dengan kondisi saat ini,” ujar Herwan. 

“Bukankah sebagaimana protokol kesehatan Covid-19, aktivitas sosial di publik harus dikurangi atau dihindari, seperti social dan physical distancing. Walaupun nantinya memakai masker, tapi bisa saja nanti dilepas saat gotong royong,” katanya lagi. 

Dijelaskan Herwan, kegiatan gotong royong yang akan dilaksanakan melalui surat edaran yang ditandatangani Sekda ini, sangatlah tidak elok. Karena waktu dan kondisinya tidak tepat, di saat Riau sedang dilanda pandemi Covid-19 yang terus meningkat setiap harinya. Lebih baik kegiatan gotong royong ditiadakan dan lebih kepada bakti sosial, membantu masyarakat terdampak Covid-19, dalam kondisi ekonomi yang masih sulit. 

“Walaupun kegiatan ini bersempena Hari Jadi Riau, namun waktu dan kondisinya tidak tepat. Peringatan Hari Jadi sepatutnya menjadi momentum untuk mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT,” jelasnya.

“Tersebab itu serta mencermati situasi dan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, adalah bijak dan arif jika ujud dari rasa syukur tersebut, antara lain dalam bentuk bakti sosial kepada rakyat yang g terdampak ekonomi, sehingga dapat membantu meringankan kesulitan yang mereka hadapi,” kata Herwan.


Reporter: Nurmadi