Catat! Sekolah Dilarang Jual Seragam dan LKS

Catat! Sekolah Dilarang Jual Seragam dan LKS

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menegaskan kepada seluruh pihak sekolah untuk tidak melakukan penjualan buku Lembaran Kerja Siswa (LKS) di sekolah.

Plt Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas, melarang keras jika ada pihak sekolah yang melakukan hal tersebut. Ia meminta pihak sekolah tidak turut serta dalam penjualan buku LKS kepada siswa.

"Tidak boleh, LKS tidak boleh dijual di sekolah," tegas Ismardi, Selasa (28/7/2020).


Ia menuturkan, tidak ada kewenangan pihak sekolah untuk menjual buku LKS kepada siswa. Ismardi juga melarang jika ada oknum guru yang mengarahkan siswa untuk membeli buku LKS di suatu tempat penjualan tertentu.

Menurutnya, jika siswa ingin membeli buku pelajaran atau LKS di luar dipersilahkan. Namun itu tidak dipaksa. Ia menilai di setiap sekolah juga telah disediakan buku pembelajaran siswa melalui masing-masing pustaka sekolah.

"Jadi, Sekolah tidak boleh mengarahkan untuk pembelian LKS. Sebagian buku sudah ada di Pustaka. Kalau sekolah jual LKS itu sudah salah, ini kesalahan," terangnya.

Kadisdik mengimbau para orang tua siswa jika menemukan hal tersebut agar dapat melaporkan ke Disdik Pekanbaru, guna dilakukan penindakan.

Pihaknya akan menegur jika ada oknum guru yang melakukan hal itu. Ia katakan, tindakan yang diberikan kepada oknum guru tersebut dapat berupa teguran keras sesuai dengan tingkat kesalahannya.

"Kita tegur dulu, kalau masih dilakukan lagi kita tegur keras sesuai dengan tingkat kesalahannya," tegas Ismardi.

Selain buku LKS, Ismardi menambahkan untuk seragam sekolah juga tidak diwajibkan untuk membuatnya di sekolah.

Siswa dapat membuat dimana saja. Ia menilai, terkait seragam sekolah merupakan kewenangan individu masing-masing siswa. Mereka ingin membuat baju seragam dimana saja tidak ada paksaaan dari Disdik Pekanbaru.

"Kalau seragam sekolah itu kewenangan komite, tidak ada kewenangan dinas. Tidak boleh dipaksakan harus ambil di sini. Sebenarnya tergantung individu, silahkan sediakan seragam sendiri, mau buat sendiri atau bagaimana ya silahkan," paparnya.

Terlebih, sambung Ismardi, saat ini siswa juga belum sekolah dengan sistem tatap muka sehingga untuk seragam sekolah belum terlalu dibahas.