Genius Umar: Kami Tak Percaya KPU Sumbar

Genius Umar: Kami Tak Percaya KPU Sumbar

RIAUMANDIRI.ID, PADANG - Bakal calon Wakil Gubernur Sumatra Barat jalur independen, Genius Umar sangat menyayangkan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar dalam pelaksanaan verifikasi faktual yang dilakukan beberapa hari lalu.

"Kita telah menyiapkan semua data perbaikan dan juga telah dimasukkan pada silon offline, tetapi dengan peraturan seperti ini, kita tidak akan melakukan perbaikan, jatuhnya nanti akan sama saja," katanya seperti dikutip dari Harianhaluan.com (Haluan Media Group), Senin (27/7/2020). 

Genius secara terang-terangan menyatakan ketidakpercayaannya kepada KPU Sumbar. Ia mengatakan berapa pun dukungan yang nantinya bakal diserahkan tidak akan ada hasilnya, jika usaha untuk menggagalkan masih terjadi, maka pasti akan gagal juga.


Penolakan terhadap hasil verifikasi faktual yang oleh bacalon Fakhrizal dan Genius Umar dimaksudkan supaya publik bisa tahu bahwa KPU merupakan lembaga publik yang harus dikoreksi secara bersama jika terjadi kesalahan. 

"Kami tidak menyalahkan hasil ini, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat apalagi yang telah sepenuh hati mendukung kami dalam upaya mengantarkan ratusan KTP," ujarnya.

Genius menyayangkan jika dukungan dari ratusan ribu masyarakat dijadikan sebagai alasan dalam upaya penggagalan agar pasangan ini tidak jadi maju sebagai bacalon di Pilgub Sumbar. Terkait hal ini, langkah selanjutnya yang disiapkan oleh bacalon Fakhrizal dan Genius Umar adalah upaya hukum dengan melakukan pengaduan kepada Bawaslu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) kemudian KPU Pusat. 

"Sementara itu yang akan kita lakukan terlebih dahulu," katanya.

Genius Umar tidak menginginkan nantinya KPU menjadi lembaga tempat permainan politik karena tidak profesional dalam mempertanggungjawabkan ratusan ribu suara rakyat. Ini akan sangat berbahaya bagi demokrasi kedepannya.

"Boleh cek di tim IT kami di Silonnya udah kami masukkan dan terakhir hari ini tidak lagi kita masukkan karena kita sangat kecewa dengan perilaku KPU. Data yang kita siapkan sudah melebihi TMS, tapi dengan sistem yang ada sekarang, nantinya juga bakal sia-sia," tutupnya.